
Bola.net - - Bos besar Aspar Team MotoGP dan Moto3, Jorge 'Aspar' Martinez baru-baru ini blak-blakan soal alasan mengapa dirinya memilih pensiun dari dunia balap Grand Prix pada tahun 1997 silam. Dalam wawancaranya dengan MotoGP.com, pria berusia 55 tahun ini pun menyebut Valentino Rossi sebagai 'penyebab' dirinya mengambil keputusan pedih tersebut.
Martinez sendiri disebut-sebut sebagai legenda balap motor Spanyol, mengoleksi tiga gelar dunia GP80 (1986-1988) dan satu gelar dunia GP125 (1988). Martinez pun membentuk Aspar Team pada 1992, yakni saat dirinya masih aktif balapan. Sejak itu pula, tim yang bermarkas di Valencia ini mengoleksi 83 kemenangan, 91 pole dan empat gelar dunia.
"Balap motor adalah segalanya bagi saya. Sejak usia 9-10 tahun, saya bekerja membersihkan motor para pembalap di Valencia, Alzira, Jativa dan Cullera. Pada balapan pertama saya, saya bahkan naik podium dan tahu bahwa saya hebat dalam hal yang saya sukai. Saya pun meraih empat gelar dunia dan 37 kemenangan selama berkarir," ujarnya.
Valentino Rossi (c) Moto Journal
Dalam usia 35 tahun, Martinez memutuskan pensiun dari karirnya sebagai pembalap dan fokus mengurus timnya. Dalam wawancaranya ini, Martinez pun menjelaskan apa saja faktor yang membuatnya mengambil keputusan tersebut. Rossi yang menjadi rivalnya pada tahun 1996 dan 1997 di GP125, ia sebut sebagai salah satu alasannya.
"Saya melihat seorang pemuda dengan rambut disemir, memakai anting, dan mengendarai motor seperti Superman. Saya berkata pada diri sendiri, 'Situasi ini tak sesuai untukku.' Awalnya, ia seperti sebuah kejutan. Pada 1996, kami bertarung sengit beberapa kali. Ia pernah menyenggol saya, dan kami berdebat. Pada 1997, Vale 'meyakinkan' saya bahwa saya harus mundur. Tapi ini bukan kisah buruk bagi saya," ujar Martinez, yang kini justru kerap bekerja sama dengan Rossi untuk mengembangkan talenta para rider muda Italia.
Meski begitu, Martinez juga menyatakan bahwa perlakuan Aprilia padanya di era kedatangan Rossi tidaklah adil. Sebagai rider yang lebih berpengalaman, Martinez justru diperlakukan seolah dirinya hanyalah test rider, dan Aprilia memberikan motor yang layak dan materi terbaik kepada Rossi.
"Sebagai seorang pembalap, hal ini membuat hati saya sakit. Saya sempat menyesali keputusan saya pensiun, karena pada 1998, Kazuto Sakata meraih gelar dunia, yang seharusnya bisa saya menangkan. Sebagai pimpinan tim, saya begitu menderita di 2-3 tahun pertama usai pensiun, karena saya justru ingin berkendara dan bersaing dengan para rider saya sendiri. Situasi itu berat bagi saya," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:01
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:59
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...