
Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, masih yakin bahwa memiliki dua pebalap top justru membuat timnya semakin kuat, seperti halnya saat Yamaha menaungi Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pada 2008-2010 dan 2013-2016. Hal ini ia sampaikan via CNN.
Saat The Doctor dan Por Fuera bertandem, Yamaha meraih lima gelar dunia MotoGP, yakni pada 2008 dan 2009 lewat Rossi, serta 2010, 2012, dan 2015 lewat Lorenzo. Menurut Jarvis, ini raihan yang membanggakan, mengingat mereka tetap sukses meski atmosfer di antara mereka sulit dikendalikan.
"Jika ada kolaborasi yang baik dalam garasi, jelas mudah bagi manajer untuk bekerja, tapi tak selalu jadi kolaborasi sukses. Jadi dulu kami punya rivalitas sengit antara Jorge dan Vale, berikut dengan tembok pembatas, yang mungkin dipahami dan disalahpahami banyak orang," ujarnya.
"Padahal dinding itu ada hanya karena ada perbedaan pemakaian ban Michelin (Lorenzo) dan Bridgestone (Rossi), serta beberapa aturan yang tak bisa kami beberkan," beber pria asal Inggris tersebut.
Maklumi Rivalitas Rossi vs Lorenzo
Meski harus pusing tujuh keliling, Jarvis mengaku memaklumi rivalitas di antara Rossi dan Lorenzo, karena pada awal mereka bertandem, Rossi merupakan 'penguasa' MotoGP, sementara Lorenzo adalah rider muda yang diprediksi akan jadi bintang masa depan MotoGP.
"Rivalitas mereka kala itu sangatlah panas, karena Vale adalah 'raja' dan Jorge merupakan pendatang baru. Jadi mereka sangat sulit dikendalikan, mengingat mereka dua rider top. Meski begitu, bersama-sama kami bisa meraih Triple Crown tiga kali beruntun," ungkap Jarvis.
Dua Rider Top Bakal Saling Memotivasi
Jarvis pun berharap timnya bisa meneruskan tradisi memiliki dua rider top, seperti saat ini, yakni lewat Rossi dan Maverick Vinales, meski keduanya baru sekali benar-benar bertarung wheel-to-wheel di trek, yakni di MotoGP Le Mans, Prancis, pada 2017 lalu.
"Kesimpulannya, jika Anda punya rider-rider kompetitif, maka tim Anda juga semakin baik. Mereka akan saling dorong, dan Anda hanya tinggal berharap mereka tak merugikan tim," pungkas Jarvis.
Mengingat kontrak Rossi dan Vinales akan habis pada akhir 2020, Yamaha kini punya tiga kandidat untuk tim pabrikan mereka pada 2021, yakni Rossi dan Vinales, serta Fabio Quartararo yang kini tengah membela Petronas Yamaha SRT.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...