
Bola.net - Pelatih Belanda, Louis Van Gaal, baru-baru ini terlibat debat sengit dengan seorang jurnalis dalam sebuah konferensi pers. Mereka berbicara tentang strategi Chelsea asuhan Thomas Tuchel yang dinilai mengusung mentalitas bertahan.
Van Gaal memilih bangkit dari kursi nyamannya usai memilih pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2017. Eks nahkoda Manchester United tersebut memenuhi pinangan federasi sepak bola Belanda untuk menggantikan Frank de Boer.
Pada akhir pekan kemarin, ia menemani Die Oranje untuk menghadapi Montenegro dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 di Philips Stadion. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Belanda dengan skor telak 4-0.
Itu adalah pertandingan kedua Van Gaal sebagai pelatih Die Oranje. Pertandingan ketiga digelar pada Rabu (8/9/2021) dini hari, di mana Belanda akan berhadapan dengan Turki sebagai tuan rumah di Johan Cruijff ArenA.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Berdebat dengan Jurnalis
Seperti biasanya, Van Gaal menghadiri konferensi pers jelang pertandingan. Ketika konferensi pers berlangsung, seorang jurnalis mempertanyakan strateginya yang dirasa bertahan. Berbeda dengan mentalitas yang menjad ciri khas Belanda.
"Lihat hasilnya, lihatlah Italia... juara Eropa, mereka sekarang telah meraih dua hasil imbang. Itu tidak mudah sama sekali. Sepak bola defensif telah muncul dan ada tepuk tangan untuk itu setelahnya," kata Van Gaal dikutip dari Metro.co.uk.
Jurnalis asal Belanda, Valentijn Driessen, kemudian berkata: "Namun yang bertepuk tangan adalah anda. Anda juga ingin bermain seperti Chelsea dan Liverpool."
Van Gaal membalas: "Apakah itu permainan bertahan, di mata anda?". Driessen menjawab: "Itulah yang dilakukan Chelsea." Van Gaal masih belum berhenti dan kemudian mengatakan: "Tidak sama sekali, Valentijn."
5-3-2 Tidak Melulu Bertahan
Setelahnya, Van Gaal memberikan penjelasan yang cukup panjang terkait soal strateginya, sekaligus memberikan pujian kepada Thomas Tuchel selaku pelatih Chelsea. Menurutnya, formasi 5-3-2 tidak melulu berarti bertahan.
"Anda sama sekali tidak tahu. Saya mohon maaf karena sudah berkata seperti itu, tapi anda adalah seorang jurnalis. Anda ingin mengimplementasikan visi anda, tapi anda tidak punya visi dalam sepak bola," kata Van Gaal.
"Dengan 5-3-2 atau 5-2-3, anda bisa menyerang dengan sangat baik. Chelsea menunjukkan itu setiap waktu, dengan formasi yang berbeda. Dan saya angkat topi buat Mr Tuchel, sebab dia masuk di pertengahan [musim lalu]," pungkasnya.
Strategi 'bertahan' Tuchel pada akhirnya memberikan hasil yang memuaskan buat the Blues. Ia berhasil mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions usai mengalahkan rivalnya dari Inggris, Manchester City, di babak final.
(Metro.co.uk)
Baca juga:
- Kabar Buruk Chelsea, Romelu Lukaku Alami Cedera
- Termasuk Trio Arsenal, Ini Starting XI dengan Nilai Transfer Tertinggi pada Musim Panas 2021
- Sebelum ke Chelsea, Saul Ternyata Nyaris ke Manchester City?
- Juventus Pernah Coba Rekrut Jorginho untuk Maurizio Sarri Pada 2019
- Romelu Lukaku Kagum Betul dengan Gelandang Chelsea yang Satu Ini
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...