Cole Palmer Menggila, Taktik Jitu Enzo Maresca, Runtuhnya Tembok PSG: Apa yang Terjadi di Final Piala Dunia Antarklub 2025?

Cole Palmer Menggila, Taktik Jitu Enzo Maresca, Runtuhnya Tembok PSG: Apa yang Terjadi di Final Piala Dunia Antarklub 2025?
Selebrasi pemain Chelsea usai memenangkan Piala Dunia Antarklub 2025 dengan mengalahkan PSG 3-0. (c) AP Photo/Matt Slocum

Bola.net - Chelsea secara mengejutkan berhasil keluar sebagai juara dunia. Mereka sukses membantai tim favorit, PSG, di partai final Piala Dunia Antarklub 2025.

Kemenangan telak dengan skor 3-0 menjadi bukti dominasi mereka di final yang digelar di MetLife Stadium, Senin (14/7/2025) dini hari WIB. Bintang muda Inggris, Cole Palmer, tampil sebagai pahlawan kemenangan timnya.

Gelar ini terasa begitu bersejarah bagi skuad The Blues. Mereka menjadi tim pertama yang berhasil menjuarai Piala Dunia Antarklub dengan format baru 32 tim.

Di balik kemenangan besar ini, ada kejeniusan taktik dari sang manajer. Enzo Maresca disebut berhasil menemukan cara untuk mematikan kekuatan utama PSG.

Selain pulang dengan membawa trofi, Chelsea juga dipastikan mengantongi hadiah uang yang sangat fantastis. Mereka diperkirakan akan membawa pulang hadiah lebih dari satu triliun rupiah.

Lantas, bagaimana sebenarnya kisah lengkap di balik malam yang tak terlupakan di New Jersey ini? Mari kita telusuri bersama setiap detail dari kemenangan bersejarah Chelsea.

1 dari 6 halaman

Panggung Pembuktian 'Cold' Palmer

Panggung Pembuktian 'Cold' Palmer

Selebrasi Cole Palmer dalam laga Chelsea vs PSG di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7/2025). (c) AP Photo/Adam Hunger

Cole Palmer sekali lagi berhasil membuktikan kelasnya sebagai seorang talenta spesial. Ia menjadi inspirasi utama di balik kemenangan mengejutkan Chelsea di partai final.

Dua gol dan satu assist berhasil ia sumbangkan pada laga ini. Penampilannya yang tenang dan mematikan benar-benar sukses meruntuhkan pertahanan PSG.

Perjalanan kariernya memang luar biasa. Hanya dua tahun yang lalu ia memutuskan untuk meninggalkan Manchester City, dan kini ia telah menjadi seorang juara dunia.

Gol keduanya bahkan ia rayakan dengan selebrasi "Cold" Palmer yang sudah menjadi ciri khasnya. Momen tersebut seakan menunjukkan betapa besar ketenangan dan kepercayaan diri yang ia miliki.

2 dari 6 halaman

Runtuhnya Tembok Pertahanan PSG

Runtuhnya Tembok Pertahanan PSG

Starting XI PSG saat final Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Chelsea, 14 Juli 2025. (c) AP Photo/Frank Franklin II

PSG sebenarnya datang ke partai final ini dengan rekor pertahanan yang sangat solid. Mereka bahkan belum pernah kebobolan satu gol pun sejak pertandingan kedua di fase grup.

Akan tetapi, di hadapan gempuran para pemain Chelsea, tembok pertahanan itu runtuh begitu saja. Reaksi yang lambat dan permainan yang terlihat malas menjadi penyebab utama dari kehancuran mereka.

Absennya beberapa bek utama seperti Willian Pacho dan Lucas Hernandez sangat terasa dampaknya. Bek muda mereka, Lucas Beraldo, terlihat jelas menjadi titik lemah yang terus dieksploitasi.

Frustrasi dari para pemain PSG pun memuncak di penghujung laga. Kartu merah yang diterima oleh Joao Neves menjadi rangkuman dari sebuah malam yang sangat buruk bagi mereka.

3 dari 6 halaman

Sentuhan Jenius dari Enzo Maresca

Sentuhan Jenius dari Enzo Maresca

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca memberikan instruksi kepada Reece James (24) saat water break di final Piala Dunia Antarklub 2025 melawan PSG. (c) AP Photo/Seth Wenig

Kejeniusan dari sang manajer, Enzo Maresca, disebut menjadi kunci utama kemenangan Chelsea. Ia berhasil membuat satu keputusan taktis yang sangat krusial dan tak terduga.

Dalam laga ini, ia memutuskan untuk menempatkan kapten tim, Reece James, di lini tengah. Peran baru ini ternyata sukses besar dalam mematikan sisi kiri serangan PSG yang berbahaya.

James berhasil memberikan perlindungan ekstra bagi Malo Gusto di sisi kanan pertahanan. Ia juga mampu menjadi opsi serangan tambahan saat Cole Palmer bergerak masuk ke tengah.

Keputusan brilian ini menunjukkan kelihaian Maresca dalam membaca alur permainan. Ia terbukti sukses besar dalam meredam kekuatan utama yang dimiliki oleh tim lawan.

4 dari 6 halaman

Pesta Pora Fans di New Jersey

Pesta Pora Fans di New Jersey

Selebrasi skuad Chelsea usai menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Matt Slocum

Kekhawatiran awal mengenai sepinya jumlah penonton akhirnya sirna di partai final. Stadion MetLife dilaporkan dipenuhi oleh sekitar 82.500 penggemar yang antusias.

Warna biru khas Chelsea memang terlihat mendominasi di beberapa bagian tribun. Namun, terlihat pula berbagai macam jersey dari seluruh dunia yang dikenakan oleh para penonton.

Atmosfer di dalam stadion terasa begitu elektrik sepanjang pertandingan. Setiap gol, kartu, dan peluang berbahaya selalu disambut dengan riuh rendah dari para penonton.

Di akhir laga, seluruh isi stadion bahkan ikut menari bersama merayakan kemenangan Chelsea. Momen ini menjadi bukti nyata adanya antusiasme yang besar terhadap sepak bola di Amerika Serikat.

5 dari 6 halaman

Guyuran Dana Triliunan Rupiah

Guyuran Dana Triliunan Rupiah

Trofi Club World Cup terlihat di pinggir lapangan selama laga Grup A antara Al Ahly dan Inter Miami di Miami, Florida (c) AP Photo/Lynne Sladky

FIFA diketahui membagi total hadiah uang dari dua sumber yang berbeda. Ada yang berasal dari pilar performa olahraga dan ada pula yang berasal dari pilar partisipasi.

Dari pilar performa, angka hadiah yang diterima oleh kedua tim sudah bisa dipastikan. Chelsea akan menerima $85,6 juta, sementara PSG akan mendapatkan $75,6 juta.

Namun, jumlah hadiah dari pilar partisipasi hingga kini masih menjadi sebuah misteri. Angkanya ditentukan oleh sebuah peringkat komersial yang tidak diungkapkan oleh FIFA ke publik.

Meskipun begitu, total hadiah yang akan diterima oleh kedua klub dipastikan sangat besar. Baik Chelsea maupun PSG diyakini akan menerima lebih dari $100 juta atau setara Rp1,6 triliun.

6 dari 6 halaman

Sebuah Turnamen yang (Ternyata) Sukses

Turnamen edisi perdana dengan format baru ini awalnya memang menuai banyak kritik. Banyak pihak yang meragukan apakah konsep yang digagas oleh FIFA ini akan berhasil.

Akan tetapi, kualitas sepak bola yang tersaji di atas lapangan berhasil menjawab semua keraguan itu. Banyak drama, kejutan, dan gol-gol indah yang tercipta sepanjang turnamen.

Semua tim yang berpartisipasi juga menunjukkan keseriusan dan gairah yang penuh. Gengsi untuk menjadi yang terbaik dan hadiah besar menjadi motivasi utama mereka.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Arsene Wenger, jawaban terbaik datang dari klub itu sendiri. Semua tim yang ikut serta disebut ingin untuk bisa kembali berpartisipasi di turnamen ini lagi.