
Bola.net - Son Heung-min menyambut Piala Dunia 2022 dengan semangat yang sangat tinggi. Kapten Timnas Korea Selatan itu bertekad untuk meraih hasil lebih baik dibanding pada edisi 2018 lalu bersama Shin Tae-yong.
Bomber Tottenham Hotspur itu sudah mempersiapkan Piala Dunia ketiganya. Dua Piala Dunia sebelumnya membuatnya menangis, dia menantikan Piala Dunia Qatar 2022 dengan penuh semangat.
"Piala Dunia selalu menjadi panggung yang menakutkan. Hanya ada lawan yang lebih kuat dari kami. Ini bukan kompetisi untuk siapa pun," kata Son Heung-min. "Tapi ini festival di seluruh dunia. Anda harus tahu bagaimana menikmatinya," katanya dikutip dari xportsnews.com.
“Saat bermain di dua Piala Dunia, saya langsung menghadapi tekanan. Ada pemain muda, dan ada pemain yang sudah lama bermain di luar negeri. Saya pikir ini penting." Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Momen Son Heung-min Menangis di Pelukan Shin Tae-yong
Dalam persiapan untuk Piala Dunia 2014 di Brasil, pelatih Gwang-rae Cho dan pelatih Choi Kang-hee memimpin babak penyisihan. Hong Myung-bo mengambil alih putaran final Piala Dunia dan hasilnya adalah bencana.
Piala Dunia 2018 di Rusia tidak berbeda. Uli Stilike mengambil alih dan melaju ke babak kualifikasi kedua, tetapi akhirnya mengalami badai di babak kualifikasi terakhir, dan Shin Tae-yong mengambil alih sebagai petugas pemadam kebakaran dan memimpin tim nasional ke putaran final.
Kemenangan atas Jerman 2-0 merupakan pencapaian yang luar biasa. Saat itu, Son mencetak satu gol. Namun, hasil itu hanya cukup untuk memulangkan Jerman. Korea pun tak lolos dari babak penyisihan grup.
Laga itu menjadi satu di antara momen paling dramatis dalam ajang tersebut. Son pun tak kuasa menahan air mata setelah timnya menang 2-0, namun tetap gagal ke fase gugur.
Pengalaman Baru
Perbedaan antara dua Piala Dunia sebelumnya, tahun ini mereka akan bertanding pada musim dingin. Karena itu, para pemain di sebagian besar liga Eropa harus menghentikan sementara aktivitas di Liga.
Ini akan menjadi pertama kalinya bagi para pemain Eropa untuk mengalami apa yang dialami para pemain K-League sebelumnya.
"Semua pemain diberikan lingkungan yang sama dalam kompetisi. Jika waktu persiapan selama sebulan atau tiga minggu di kompetisi terakhir menarik, saya pikir saya akan tega mempersiapkan diri dengan tergesa-gesa. kali ini. Saatnya bernafas. Tidak banyak, jadi Anda harus mempersiapkan diri dengan baik. Semua tim sama saja."
Disadur dari Bola.com: Wiwig Prayugi, 21 September 2022
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 4 September 2025 11:57
Gennaro Gattuso Akan Debut Sebagai Pelatih Timnas Italia: Apa yang Bisa Diharapkan?
-
Piala Dunia 4 September 2025 07:03
Argentina Siap-Siap Berpisah, Mustahil Ada Penerus Lionel Messi
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
-
Piala Dunia 6 September 2025 10:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:57
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:48
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 6 September 2025 10:00
-
piala dunia 6 September 2025 04:51
-
piala dunia 5 September 2025 19:14
-
piala dunia 5 September 2025 17:44
-
piala dunia 5 September 2025 14:09
-
piala dunia 5 September 2025 09:30
MOST VIEWED
- Cerita Giovanni Leoni, Bek Muda Liverpool yang Tak Menyangka Dipanggil Gattuso ke Timnas Italia
- Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa Tadi Malam: Jerman Tumbang, Belanda Tertahan, Spanyol Menang Besar!
- Gennaro Gattuso Akan Debut Sebagai Pelatih Timnas Italia: Apa yang Bisa Diharapkan?
- Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...