
Bola.net - Laga semifinal Club World Cup antara PSG dan Real Madrid berubah menjadi pertunjukan satu arah yang memukau. Les Parisiens melumat Los Blancos dengan skor telak 4-0 di MetLife Stadium, mempertegas posisi mereka sebagai kekuatan utama sepak bola dunia.
Sejak detik-detik awal pertandingan, PSG langsung memperlihatkan superioritas mereka. Dua gol berhasil diciptakan dalam sembilan menit pembuka, sebelum Fabian Ruiz menambah keunggulan dengan tembakan spektakuler di menit ke-24.
Permainan cepat, tekanan tinggi, dan kekompakan tim yang luar biasa membuat Madrid tidak mampu berbuat banyak. Luis Enrique menyebut penampilan anak asuhnya sebagai sesuatu yang 'indah', sementara Fabian Ruiz menggambarkannya sebagai performa 'sempurna'.
PSG memang sedang dalam performa terbaiknya sejak awal tahun ini. Mereka berhasil menjuarai Liga Champions dan kini bersiap meraih trofi Club World Cup.
Bagi Madrid, hasil ini menjadi penutup musim yang sangat menyakitkan. Xabi Alonso mengakui timnya kalah dari tim yang jauh lebih superior, sementara Thibaut Courtois secara terang-terangan menyebut kekalahan ini sebagai 'tamparan keras'.
PSG Tunjukkan Dominasi Sejak Menit Awal
Real Madrid tidak pernah mendapat ruang untuk bernapas sejak kick-off dimulai. PSG langsung melancarkan tekanan bertubi-tubi, menciptakan berbagai peluang sebelum Fabian Ruiz akhirnya memecah kebuntuan di menit keenam.
Gol kedua menyusul tak lama kemudian, semakin memperburuk kondisi Madrid. Achraf Hakimi menjadi dalang gol ketiga dengan memberikan umpan gemilang untuk Ruiz yang menyelesaikan dengan sempurna.
"Kami bermain dengan keyakinan penuh dan kontrol total," ungkap Luis Enrique setelah pertandingan. Kemenangan ini sama sekali bukan hasil kebetulan atau keberuntungan semata.
PSG telah menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang tahun ini. Mereka memperlihatkan permainan kolektif yang jauh lebih kokoh dibandingkan era Neymar-Mbappe-Messi sebelumnya.
Tanpa mengandalkan sosok bintang tunggal, tim ini justru menjadi lebih berbahaya dan unpredictable. Setiap pemain berkontribusi secara maksimal untuk kesuksesan tim.
Perubahan Wajah PSG Pasca-Kepergian Mbappe
Kesuksesan PSG musim ini tidak terlepas dari transformasi besar setelah kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid. Luis Enrique berhasil membangun tim yang lebih harmonis dengan menekankan permainan kolektif daripada ketergantungan pada individu.
Ousmane Dembele menjadi bukti nyata dari perubahan filosofi ini. Setelah hanya mencetak enam gol di musim debutnya, winger asal Prancis itu kini menjadi salah satu andalan utama dengan koleksi 35 gol musim ini.
"Kami memiliki pemain-pemain berkualitas, namun tanpa kerja sama tim yang solid, kami tidak akan berarti apa-apa," tegas Fabian Ruiz. PSG juga memiliki lini tengah yang sangat kuat dengan kemampuan pressing dan sirkulasi bola yang mematikan.
Mereka tidak hanya mengandalkan serangan kilat, tetapi juga penguasaan permainan yang membuat lawan kesulitan membangun ritme. Kombinasi antara kecepatan dan kontrol inilah yang membuat PSG begitu berbahaya.
Real Madrid dan Tantangan Besar Xabi Alonso
Bagi Madrid, kekalahan telak ini menjadi pengingat keras betapa besar tantangan yang dihadapi Xabi Alonso. Tim yang musim lalu meraih Liga Champions kini tampak rapuh dengan catatan 15 kekalahan dalam 68 pertandingan.
Salah satu isu utama adalah ketidakharmonisan antara bintang-bintang seperti Jude Bellingham, Vinicius Junior, dan Mbappe dengan sistem permainan tim secara keseluruhan. Alonso dituntut menemukan formula yang tepat untuk memadukan kemampuan individual dengan taktik kolektif.
"Kami bukanlah tim pertama yang mengalami kekalahan telak dari PSG," kata Alonso, berusaha mencari sisi positif. Namun Courtois lebih blak-blakan dalam penilaiannya: "Kami bahkan tidak mendekati level permainan mereka."
Kekalahan ini sekaligus menjadi cermin dari perjalanan musim Madrid yang penuh dengan kekecewaan. Alonso harus segera menemukan solusi jika ingin mengembalikan kejayaan Los Blancos di masa depan.
Jangan Lewatkan!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 6 September 2025 12:34
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
-
Liga Eropa Lain 6 September 2025 09:01
Luis Enrique Alami Kecelakaan Saat Bersepeda, Harus Jalani Operasi
-
Liga Spanyol 5 September 2025 22:04
Peran Berbeda untuk Jude Bellingham setelah Kembali dari Cedera
-
Liga Spanyol 5 September 2025 21:46
Dua Nama Tak Tergoyahkan di Lini Tengah Real Madrid: Salah Satunya Tchouameni
-
Liga Spanyol 5 September 2025 21:30
Mastantuono Wujudkan Mimpi: Main di Monumental, Satu Lapangan dengan Messi
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 17:25
-
Otomotif 6 September 2025 17:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:09
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:02
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:52
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 6 September 2025 11:10
-
piala dunia 6 September 2025 10:00
-
piala dunia 6 September 2025 04:51
-
piala dunia 5 September 2025 19:14
-
piala dunia 5 September 2025 17:44
-
piala dunia 5 September 2025 14:09
MOST VIEWED
- Hasil Brasil vs Chile: Estevao Cetak Gol Debut, Selecao Lumat Habis La Roja!
- Argentina Siap-Siap Berpisah, Mustahil Ada Penerus Lionel Messi
- Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
- Cerita Giovanni Leoni, Bek Muda Liverpool yang Tak Menyangka Dipanggil Gattuso ke Timnas Italia
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...