Mengapa Real Madrid Bisa Kebobolan 4 Gol Lawan PSG?

Mengapa Real Madrid Bisa Kebobolan 4 Gol Lawan PSG?
Skuad Real Madrid usai kekalahan dari PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Kamis (10/7/2025). (c) AP Photo/Adam Hunger

Bola.net - Real Madrid mengalami kekalahan telak 0‑4 dari PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Kamis 10 Juli 2025, MetLife Stadium, New Jersey. Kekalahan ini bukan hanya angka di papan skor, melainkan sinyal bahaya atas sejumlah masalah dalam skuat asuhan Xabi Alonso.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan gawang Madrid 'bolong' sampai empat kali, dari kesalahan individu hingga kelemahan sistematik. Mau tak mau, kalah dengan skor sebesar itu jelas mencoreng harga diri tim.

Faktanya, di pertandingan tersebut, ada pengaruh blunder defensif yang fatal dan kendala taktik serta mental. Real Madrid sedang tidak dalam kondisi prima untuk bermain di level tertinggi.

1 dari 3 halaman

Blunder Defensif Fatal

Blunder Defensif Fatal

Aksi bek Real Madrid Eder Militao dalam laga melawan PSG pada semifinal Piala Dunia Antarklub, Kamis (10/7/2025). (c) AP Photo/Frank Franklin II

Hanya dalam 9 menit awal, Madrid sudah kebobolan dua gol dari kesalahan individu. Raul Asencio kehilangan kontrol bola, memberi PSG peluang untuk gol pertama lewat Fabian Ruiz.

Lalu, beberapa menit berselang, giliran Antonio Rudiger yang membuat blunder. Dia salah mengontrol bola yang lantas dicuri oleh Ousmane Dembele dan menjadi gol kedua PSG.

Kesalahan ini tidak hanya berdampak praktis, tetapi juga psikologis. Pertahanan Madrid terlihat goyah dan kehilangan koordinasi, mencerminkan rapuhnya struktur lini belakang tanpa bola.

Terlebih, ketiadaan pemain seperti Dean Huijsen menjadi sangat terasa. Thibaut Courtois sempat melakukan beberapa penyelamatan gemilang, tetapi ia tidak bisa menutupi carut-marut lini pertahanan.

2 dari 3 halaman

Sistem Taktik dan Mental yang Tak Siap

Mengantisipasi pemain cedera, Xabi Alonso menurunkan formasi empat bek di laga ini, bukan tiga bek yang sudah diadaptasi di beberapa pertandingan terakhir. Langkah ini rupanya gagal total, membuat timnya rentan dieksploitasi PSG melalui serangan cepat.

PSG tampil agresif sejak awal. Mereka menciptakan tekanan intensif, unggul dalam duel fisik, dan menguasai ritme pertandingan, terutama lewat gol ketiga dan keempat oleh Ruiz dan Goncalo Ramos. Serangan demi serangan membuat Madrid kian tercerai-berai.

Di lini tengah, ketidakhadiran sosok seperti Kroos atau Modric, ditambah performa fluktuatif Bellingham dan Tchouameni, mengakibatkan minimnya kontrol bola yang menjadi dasar serangan Madrid.

3 dari 3 halaman

Pelajaran untuk Real Madrid

Pelajaran untuk Real Madrid

Pemain PSG Lee Kang-in, dikepung dua pemain Real Madrid Dani Carvajal dan Lucas Vazquez di Piala Dunia Antarklub, Kamis (10/7/2025). (c) AP Photo/Seth Wenig

Kekalahan ini memaksa Madrid melakukan evaluasi mendalam. Alonso mengakui hasil ini bagus untuk menyadarkan skuad Madrid, serta ada urgensi pembenahan dan kemungkinan perekrutan pemain baru.

Sekali pun kalah telak, ia menyatakan kekalahan seperti ini bisa menjadi momentum pembelajaran. Turnamen ini dianggap sebagai akhir musim 2024/2025 dan bukan awal musim baru, sehingga kesalahan bisa dijadikan pondasi baru.

Secara keseluruhan, Madrid perlu memperkuat mental bertahan, memperjelas komunikasi, dan menemukan keseimbangan lini tengahdan pertahanan yang selama ini rapuh.