
Bola.net - Panggung akbar Piala Dunia 1974 di Jerman Barat menjadi saksi lahirnya salah satu momen paling ikonik dalam sejarah. Kala itu, Johan Cruyff untuk pertama kalinya menunjukkan kepada dunia sebuah teknik hebat yang kemudian menjadi signature move-nya.
Teknik tersebut dikenal dengan sebutan Cruyff Turn, sebuah teknik legendaris yang abadi hingga sekarang karena ditiru oleh banyak pemain di seluruh dunia.
Sehebat apakah teknik ini ketika dieksekusi oleh sang legenda Belanda? Kita bisa meresapinya lewat kesaksian korban pertamanya.
"Saya pikir saya akan bisa merebut bola darinya. Saya tetap tak bisa mengerti. Sekarang, setiap kali melihat video itu, saya pun masih merasa kalau saya akan bisa merebut bola," begitulah secuil kesaksiannya.
Westfalenstadion, Dortmund
45 years ago today at the 1974 World Cup, Johan Cruyff introduced his signature Cruyff turn to the world at the Westfalenstadion in Dortmund. Respect to a Football Legend ??pic.twitter.com/2hZo3mIV4Z
— Borussia Dortmund (@BlackYellow) June 19, 2019
Westfalenstadion, Dortmund, 19 Juni 1974. Di tempat ini, hari itu, Cruyff Turn dilahirkan. Waktu itu, digelar pertandingan fase grup antara Belanda melawan Swedia.
Menit 23, Cruyff (27 tahun) menguasai bola di sektor kiri serangan Belanda. Jan Olsson (32 tahun) menempelnya dengan ketat, mencoba mencegah bintang Barcelona itu masuk ke dalam kotak penalti atau mengirim operan berbahaya ke jantung pertahanan.
Posisi Cruyff saat itu kurang menguntungkan. Menghadap ke wilayahnya sendiri, Cruyff melindungi bola dari Olsson. Namun, hanya dalam hitungan detik, dengan sebuah feint dan putaran 180 derajat, Cruyff mengecoh dan membuat penjaganya itu mati langkah.
Cruyff lalu leluasa menusuk ke kotak penalti dan melepas crossing, yang sayangnya gagal dimaksimalkan jadi gol oleh Belanda. Laga tersebut berkesudahan imbang 0-0, tetapi apa yang dilakukan Cruyff pada Olsson menjadi salah satu momen paling ikonik sepanjang sejarah sepak bola.
Kesaksian Korban Pertama Cruyff Turn
On this day in 1974 at the World Cup, Johan Cruyff introduced the world to the Cruyff Turn.
— B/R Football (@brfootball) June 19, 2022
A game-changer 👏 pic.twitter.com/DOLwhzEmP9
Pagi hari 24 Maret 2016, di sebuah klinik di Barcelona, Cruyff meninggal dunia di usia 68. Mantan bintang Ajax itu meninggal akibat kanker paru-paru. Tribute pun berdatangan dari seluruh penjuru dunia.
Salah satunya adalah dari Olsson. Di hari kematian Cruyff itu, Olsson diminta wawancara oleh The Guardian. Dia pun mengenang momen puluhan tahun silam, bagaimana rasanya menjadi korban pertama Cruyff Turn ketika mereka berhadapan di Westfalenstadion.
"Setelah pertandingan itu, saya dan rekan-rekan setim saling bertukar pandangan. Mereka lalu tertawa, dan saya juga tertawa," kenang Olsson.
"Saya tertawa waktu itu, dan saya juga tertawa sekarang. Itu sungguh menggelikan. Dia pemain kelas dunia. Saya melakukan yang terbaik, tapi saya bukan pemain kelas dunia. Para pemain di tim kami, mereka semua tertawa. Kami tertawa di ruang ganti, karena semua baru saja menyaksikan pemain yang benar-benar hebat. Apa lagi yang bisa kami lakukan?"
"Saya tak mengerti bagaimana dia melakukannya," lanjut Olsson. "Itu adalah rangkaian gerakan yang fantastis."
"Saya pikir saya akan bisa merebut bola darinya. Saya tetap bisa mengerti. Sekarang, setiap kali melihat video itu, saya pun masih merasa kalau saya akan bisa merebut bola."
"Ketika dia terlihat akan menendang, saya yakin saya bisa mengambilnya, tapi dia mengejutkan saya. Saya suka segalanya dari momen ini."
Jangan Lakukan Itu Lagi
Poor Jan Olsson, just look at him… 🍊 #Cruyff #CruyffTurn pic.twitter.com/TbDj3Dam6B
— Gary Walker (@g4ryw4lker) March 13, 2022
Di Piala Dunia waktu itu, Belanda lolos sampai final. Di partai puncak, Cruyff dan kawan-kawan berhadapan dengan Jerman Barat.
Belanda dengan Total Football dan Cruyff sebagai konduktornya melawan tuan rumah yang dikomandani Franz Beckenbauer. Belanda kalah 1-2. Belanda 1974 pun menjadi salah satu tim terhebat yang gagal menjuarai Piala Dunia.
Pertemuan di Piala Dunia itu sendiri adalah yang pertama dari empat pertemuan Olsson dengan Cruyff.
Mereka bertemu lagi ketika Belanda menghajar Swedia 5-1 di Stockholm pada 1974 dan Cruyff mencetak gol pembuka. Dua pertemuan lainnya adalah di level klub, ketika Olsson memperkuat Atvidabergs melawan Barcelona di ajang European Cup.
"Setelah yang pertama itu, setiap kali dia menguasai bola, saya selalu membatin: 'tolong, jangan lakukan itu lagi'," kenang dia.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Gagal ke Piala Dunia! Ini Starting XI Terbaik yang Hanya Akan Jadi Penonton
- Nonton Piala Dunia 2022 Lebih Seru dan Hemat di Vidio, Manfaatkan Promo ini Bolaneters!
- 4 Penyerang Tajam yang Akan Membela Serbia di Piala Dunia 2022
- Diogo Jota Cedera, 4 Pemain Portugal yang Bisa Menggantikannya di Piala Dunia 2022
- Cedera Parah, Diogo Jota Pasti Absen di Piala Dunia 2022
- Profil Herve Renard, Pelatih yang Siap Sulap Arab Saudi Jadi Kejutan di Piala Dunia 2022
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:46
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...