PSG: Konsistensi dan Produktivitas yang Tanpa Henti

PSG: Konsistensi dan Produktivitas yang Tanpa Henti
Pemain PSG berpose sebelum kickoff pertandingan 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Inter Miami di Atlanta. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Bola.net - Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi tantangan berat di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. Lawan mereka adalah Real Madrid—klub paling berprestasi di Eropa. Duel ini akan berlangsung di MetLife Stadium, East Rutherford, pada Kamis, 10 Juli 2025, pukul 02.00 WIB.

Turnamen ini menjadi momen pembuktian bagi PSG, yang datang dengan status mentereng sebagai juara Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France musim lalu. Kombinasi prestasi dan performa membuat mereka menjadi salah satu favorit juara.

Kini, satu langkah lagi menuju final, PSG harus menghadapi ujian terbesar. Real Madrid tak mudah dikalahkan, tapi PSG punya modal lebih dari cukup untuk bermimpi besar.

1 dari 4 halaman

Produktivitas Tanpa Henti

Salah satu kekuatan utama PSG musim ini terletak pada ketajaman lini serangnya. Dalam 63 pertandingan di semua ajang, tim asuhan Luis Enrique sudah membukukan 164 gol—angka yang hampir menyamai rekor klub sepanjang masa.

Di Piala Dunia Antarklub, mereka tampil konsisten dengan empat kemenangan dari lima laga. Dua di antaranya bahkan berakhir dengan kemenangan telak 4-0 atas Atletico Madrid dan Inter Miami. Jumlah gol mereka di turnamen ini mencapai 12, dan hanya kebobolan satu.

Menariknya, gol-gol PSG tersebar merata. Hakimi dan Joao Neves mencetak dua gol, sementara pemain lain seperti Dembele, Kvaratskhelia, hingga pemain muda Senny Mayulu ikut berkontribusi. Mereka bukan hanya tajam, tapi juga kolektif dalam menyerang.

2 dari 4 halaman

Rekor-rekor Menanti

Jika mampu menaklukkan Madrid, PSG akan mencatatkan kemenangan ke-48 musim ini—melewati rekor lama yang dipegang tim era Laurent Blanc. Sebuah penegasan bahwa musim ini adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah klub.

Selain itu, mereka hanya butuh tujuh gol lagi untuk menyamai rekor 171 gol dalam semusim yang dibuat oleh tim era Unai Emery. Dengan satu atau dua laga tersisa, peluang untuk mencetak delapan gol sangat terbuka, terutama mengingat produktivitas mereka belakangan ini.

Dembele yang baru saja mencetak gol ke-34 musim ini jadi ancaman serius. Apalagi, dalam enam dari delapan laga terakhir, PSG selalu mencetak tiga gol atau lebih. Mereka bisa memecahkan dua rekor besar dalam waktu yang bersamaan.

3 dari 4 halaman

Pertahanan yang Tak Kalah Penting

Meski dikenal sebagai tim ofensif, PSG juga menunjukkan ketangguhan di lini belakang. Dalam lima laga di turnamen ini, mereka hanya kebobolan sekali—statistik yang menunjukkan efektivitas sistem pertahanan Luis Enrique.

Sepanjang musim, mereka memang sudah kebobolan 56 gol. Namun, jika dibandingkan dengan intensitas dan jumlah pertandingan, angka itu tergolong stabil. Terlebih, di pertandingan besar seperti final Liga Champions dan laga lawan Bayern Munchen, lini belakang tampil tenang.

Kunci kekuatan PSG adalah keseimbangan. Ketika mereka menyerang dalam jumlah besar, pertahanan tetap disiplin. Inilah yang membuat mereka sulit dikalahkan—bukan hanya mencetak gol, tapi juga tahu cara mencegahnya.

4 dari 4 halaman

Misi Besar: Kalahkan Madrid, Taklukkan Dunia

Menghadapi Real Madrid di semifinal adalah ujian sesungguhnya. Ini bukan cuma soal teknik atau taktik, tapi juga mentalitas. PSG punya skuad bertabur pengalaman, pemain-pemain muda haus pembuktian, dan pelatih yang tahu cara mengelola tekanan.

Seluruh lini serang dalam kondisi siap tempur, dari Dembele hingga Kvaratskhelia. Kombinasi pemain lama dan pendatang baru membuat serangan PSG sulit ditebak. Luis Enrique punya banyak pilihan dan rencana cadangan.

PSG tinggal satu langkah lagi menuju final. Bila mampu melewati Madrid, PSG bukan hanya melangkah ke laga puncak, tapi juga menegaskan bahwa mereka pantas dilabeli penguasa baru sepak bola dunia. Ambisi mereka besar, dan waktunya mungkin sudah tiba.