
Bola.net - Belgia berhasil melanjutkan perjalanan mereka di Brasil 2014 setelah mengalahkan Amerika Serikat, 2-1 di Arena Fonte Nova pada pertandingan 16 besar hari Rabu (02/06) pagi.
Pertandingan berlangsung seru dengan dominasi Belgia yang kerap dibalas oleh serangan balik Amerika Serikat, meski akhirnya Kevin de Bruyne dan Romelu Lukaku mencetak gol di babak perpanjangan waktu sementara gol balasan Amerika Serikat dicetak oleh pemain pengganti, Julian Green.
Bukan tanpa alasan Marc Wilmots memainkan Divock Origi ketimbang Romelu Lukaku sejak awal pertandingan. Belum genap satu menit, Origi sudah berhadapan dengan Tim Howard, sayang peluangnya gagal.
Akselerasi dan kecepatan Origi terbukti mampu menambah tekanan bagi pertahanan Amerika Serikat.
Dominasi Belgia berlanjut, The Stars and the Stripes solid di belakang dengan penampilan Tim Howard yang luar biasa.
Di menit ke-21 Clint Dempsey gagal mencetak gol setelah tendangannya dibendung Thibaut Courtois, dua menit kemudian giliran de Bruyne yang menebar ancaman, sayang tendangannya melebar.
Seiring dengan berjalannya pertandingan, dominasi Belgia makin terasa, serangan mereka pun cepat namun pertahanan tim asuhan Jurgen Klinsmann tak kalah kuat.
Sering terjadi pemain-pemain Belgia tak mendapat ruang ketika berhasil memasuki area penalti atau eksekusi mereka digagalkan Tim Howard.
Babak pertama usai tanpa gol.
Dua menit setelah kick off babak kedua, Tim Howard kembali beraksi kali ini ia berhasil menggagalkan sundulan Dries Mertens.
Mempertahankan tempo tinggi, Jan Vertonghen yang kerap maju membantu serangan Belgia dari kiri memberi umpan ke depan gawang Howard namun gagal diteruskan de Bruyne maupun Origi.
Keberuntungan seakan belum berpihak pada Belgia, menit ke-57 sundulan Origi menerpa mistar gawang. Belum lagi kombinasinya dengan Mertens tiga menit kemudian.
Sepuluh menit jelang berakhirnya waktu normal, makin gencar serangan ke kotak penalti Tim Howard, terhitung peluang Van Buyten, Orogi, Eden Hazard bahkan Vincent Kompany tak juga meruntuhan gawang kiper Everton itu.
Tidak ada gol selama 90 menit artinya pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Di sinilah sebetulnya pertandingan terasa sangat seru sekali.
Wilmots memasukkan Lukaku dan menarik keluar Origi, hasilnya langsung terasa, umpan tarik Lukaku yang diblok membuat bola jatuh dalam penguasaan de Bruyne dan tak ada kesalahan dari de Bruyne untuk membuka keunggulan di menit ke-93.
Setelah tendangan Lukaku dibendung Howard, striker Chelsea itu tak membuang peluang untuk menggandakan skor di menit 105 hasil umpan de Bruyne.
Tertinggal dua gol tak membuat Amerika Serikat kendor, 15 menit kedua babak tambahan waktu, mereka menekan Belgia dengan semangat juang yang tinggi.
Gol cantik Julian Green dengan tendangan first time di menit 107 memperkecil skor.
Selanjutnya Team USA benar-benar menggila, fokus mereka hanyalah mencetak gol lagi, diserbu begitu rupa pertahanan Belgia pun kedodoran, namun skor 2-1 untuk Belgia tak berubah.
Di perempat final, Belgia akan berhadapan dengan Argentina yang di pertandingan sebelumnya mengalahkan Swiss dengan skor tipis 1-0.
Pertandingan berlangsung seru dengan dominasi Belgia yang kerap dibalas oleh serangan balik Amerika Serikat, meski akhirnya Kevin de Bruyne dan Romelu Lukaku mencetak gol di babak perpanjangan waktu sementara gol balasan Amerika Serikat dicetak oleh pemain pengganti, Julian Green.
Bukan tanpa alasan Marc Wilmots memainkan Divock Origi ketimbang Romelu Lukaku sejak awal pertandingan. Belum genap satu menit, Origi sudah berhadapan dengan Tim Howard, sayang peluangnya gagal.
Akselerasi dan kecepatan Origi terbukti mampu menambah tekanan bagi pertahanan Amerika Serikat.
Dominasi Belgia berlanjut, The Stars and the Stripes solid di belakang dengan penampilan Tim Howard yang luar biasa.
Di menit ke-21 Clint Dempsey gagal mencetak gol setelah tendangannya dibendung Thibaut Courtois, dua menit kemudian giliran de Bruyne yang menebar ancaman, sayang tendangannya melebar.
Seiring dengan berjalannya pertandingan, dominasi Belgia makin terasa, serangan mereka pun cepat namun pertahanan tim asuhan Jurgen Klinsmann tak kalah kuat.
Sering terjadi pemain-pemain Belgia tak mendapat ruang ketika berhasil memasuki area penalti atau eksekusi mereka digagalkan Tim Howard.
Babak pertama usai tanpa gol.
Dua menit setelah kick off babak kedua, Tim Howard kembali beraksi kali ini ia berhasil menggagalkan sundulan Dries Mertens.
Mempertahankan tempo tinggi, Jan Vertonghen yang kerap maju membantu serangan Belgia dari kiri memberi umpan ke depan gawang Howard namun gagal diteruskan de Bruyne maupun Origi.
Keberuntungan seakan belum berpihak pada Belgia, menit ke-57 sundulan Origi menerpa mistar gawang. Belum lagi kombinasinya dengan Mertens tiga menit kemudian.
Sepuluh menit jelang berakhirnya waktu normal, makin gencar serangan ke kotak penalti Tim Howard, terhitung peluang Van Buyten, Orogi, Eden Hazard bahkan Vincent Kompany tak juga meruntuhan gawang kiper Everton itu.
Tidak ada gol selama 90 menit artinya pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Di sinilah sebetulnya pertandingan terasa sangat seru sekali.
Wilmots memasukkan Lukaku dan menarik keluar Origi, hasilnya langsung terasa, umpan tarik Lukaku yang diblok membuat bola jatuh dalam penguasaan de Bruyne dan tak ada kesalahan dari de Bruyne untuk membuka keunggulan di menit ke-93.
Setelah tendangan Lukaku dibendung Howard, striker Chelsea itu tak membuang peluang untuk menggandakan skor di menit 105 hasil umpan de Bruyne.
Tertinggal dua gol tak membuat Amerika Serikat kendor, 15 menit kedua babak tambahan waktu, mereka menekan Belgia dengan semangat juang yang tinggi.
Gol cantik Julian Green dengan tendangan first time di menit 107 memperkecil skor.
Selanjutnya Team USA benar-benar menggila, fokus mereka hanyalah mencetak gol lagi, diserbu begitu rupa pertahanan Belgia pun kedodoran, namun skor 2-1 untuk Belgia tak berubah.
Di perempat final, Belgia akan berhadapan dengan Argentina yang di pertandingan sebelumnya mengalahkan Swiss dengan skor tipis 1-0.
Susunan pemain:
Belgia: Courtois; Alderweireld, Van Buyten, Kompany, Vertonghen; Fellaini, Witsel; Mertens (Mirallas 60), De Bruyne, Hazard (Chadli 111); Origi (Lukaku 91)
Amerika Serikat: Howard; Johnson (Yedlin 32), Besler, Gonzalez, Beasley; Bedoya (J Green 105+2), Cameron, Bradley, Jones, Zusi (Wondolowski 73); Dempsey (bola/dct)
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 5 September 2025 09:30
Hasil Brasil vs Chile: Estevao Cetak Gol Debut, Selecao Lumat Habis La Roja!
-
Piala Dunia 5 September 2025 08:29
Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
-
Liga Italia 4 September 2025 15:30
-
Liga Italia 4 September 2025 05:56
AC Milan Lewat, Arrigo Sacchi Yakin Tim Ini Lebih Pantas Difavoritkan Juara Serie A
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 6 September 2025 19:35
-
piala dunia 6 September 2025 19:11
-
piala dunia 6 September 2025 17:50
-
piala dunia 6 September 2025 11:10
-
piala dunia 6 September 2025 10:00
-
piala dunia 6 September 2025 04:51
MOST VIEWED
- Hasil Brasil vs Chile: Estevao Cetak Gol Debut, Selecao Lumat Habis La Roja!
- Argentina Siap-Siap Berpisah, Mustahil Ada Penerus Lionel Messi
- Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
- Cerita Giovanni Leoni, Bek Muda Liverpool yang Tak Menyangka Dipanggil Gattuso ke Timnas Italia
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...