Revolusi Kualifikasi Piala Dunia 2030: CONMEBOL Tiru Format UEFA Nations League?

Revolusi Kualifikasi Piala Dunia 2030: CONMEBOL Tiru Format UEFA Nations League?
Trofi Piala Dunia ditampilkan di lapangan menjelang pertandingan final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail, Qatar, 18 Desember 2022. (c) AP Photo/Martin Meissner,

Bola.net - Piala Dunia 2030 bakal menjadi turnamen yang sangat bersejarah dan emosional. Ajang ini menandai satu abad pesta sepak bola terbesar sejagat raya.

Namun, ada kekhawatiran besar menghantui zona CONMEBOL jelang babak kualifikasi nanti. Kompetisi diprediksi bakal berjalan sedikit hambar dan kurang menggigit.

Induk sepak bola Amerika Selatan itu kini sedang menyusun rencana 'gila'. Mereka siap mengadopsi format ala UEFA Nations League yang populer di Eropa.

Langkah ini diambil demi menjaga tensi persaingan antarnegara tetap panas. CONMEBOL tak ingin babak kualifikasi kehilangan magisnya di mata penonton.

1 dari 3 halaman

Ancaman Kompetisi yang Membosankan

Ancaman Kompetisi yang Membosankan

Trofi Piala Dunia FIFA dipajang saat proses undian playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Zurich, Swiss, Kamis, 20 November 2025. (c) Claudio Thoma/Keystone via AP

Argentina, Paraguay, dan Uruguay diprediksi kuat mendapat tiket lolos otomatis. Pasalnya, mereka akan menjadi tuan rumah untuk laga pembuka turnamen akbar tersebut.

Situasi ini jelas mengurangi jatah tiket langsung dari zona Amerika Selatan secara signifikan. Persaingan memperebutkan sisa tiket menjadi sangat terbatas.

Tanpa perubahan format, babak kualifikasi bisa kehilangan daya tarik komersialnya. Tim-tim raksasa mungkin akan bermain setengah hati karena tiket sudah di tangan.

Hal ini tentu menjadi mimpi buruk bagi operator kompetisi dan fans layar kaca. Atmosfer persaingan mati-matian yang jadi ciri khas Amerika Selatan bisa luntur.

2 dari 3 halaman

Iming-iming Trofi dan Uang Tunai

CONMEBOL dilaporkan GE Globo sedang mematangkan konsep turnamen baru yang revolusioner. Mereka ingin menciptakan kompetisi kualifikasi yang memiliki trofi juara tersendiri.

Tidak hanya piala bergengsi, hadiah uang tunai juga disiapkan sebagai pemanis utama. Ini adalah strategi jitu untuk menjaga motivasi tim-tim yang sudah lolos otomatis.

Argentina, Uruguay, dan Paraguay dipaksa tetap tampil all out demi gengsi trofi ini. Mereka tidak bisa bersantai meski tiket Piala Dunia sudah aman.

Formatnya kemungkinan besar tidak akan menggunakan sistem grup yang rumit. Semua 10 negara tetap akan saling sikut dalam satu tabel klasemen besar.

3 dari 3 halaman

Selamatkan Pundi-Pundi Hak Siar

Dorongan perubahan format ini datang deras dari federasi negara anggota. Motivasi utamanya adalah keinginan agar setiap tim tetap memainkan sembilan laga kandang.

Laga kandang merupakan sumber pemasukan vital dari hak siar televisi dan tiket. Mengurangi jumlah pertandingan berarti bunuh diri finansial bagi federasi negara tersebut.

Sistem baru ini menjamin nilai komersial pertandingan tetap tinggi dan menguntungkan. Duel antarnegara tetap terjaga kuantitas dan kualitasnya.

Kini semua mata tertuju pada keputusan final FIFA terkait jumlah peserta. Jika ekspansi ke 64 tim terjadi, format ini tentu butuh analisis lebih dalam lagi.