
Bola.net - Sebuah kejadian unik terjadi dalam siaran tunda pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) kontra Atletico Madrid pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025 di Korea Utara. Media pemerintah negara itu menyensor total momen saat Lee Kang-in mencetak gol.
Laga yang digelar di Rose Bowl, Los Angeles, ditayangkan ulang lima hari setelah pertandingan berlangsung. PSG meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 4-0 atas wakil Spanyol tersebut.
Lee Kang-in mencetak gol keempat melalui titik penalti di menit-menit akhir laga. Namun, siaran versi Pyongyang tidak memperlihatkan identitas sang pemain secara utuh.
Fenomena ini kembali menyoroti betapa ketatnya kontrol pemerintah Korea Utara terhadap informasi yang dikonsumsi publik. Termasuk ketika menyangkut prestasi atlet dari Korea Selatan.
Gol Lee Kang-in Disensor
Gol Lee Kang-in tercipta di menit ke-97 setelah wasit menunjuk titik putih akibat handball pemain Atletico. Ini merupakan gol pertamanya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025.
Siaran Korean Central Television (KCTV) menyamarkan wajah dan nomor punggung Lee, tanpa menyebut namanya dalam narasi pertandingan. Tayangan hanya menunjukkan bola masuk ke gawang.
Tak ada informasi tambahan soal siapa pencetak gol. Peran Lee Kang-in dalam kemenangan PSG sepenuhnya dihapus dari versi siaran Korea Utara.
KCTV memang kerap menyiarkan pertandingan besar dari Eropa seperti Premier League atau Liga Champions. Namun mereka cenderung menyembunyikan penampilan pemain Korea Selatan seperti Son Heung-min, Hwang Hee-chan atau Lee Kang-in.
Lee Kang-in's goal in the #FIFACWC was censored by North Korean media. 🇰🇵
— Joel Kim (@KNTFootball) June 21, 2025
They blurred out his face, name and number on his kit. They do this to prevent North Koreans being inspired by South Korea. An honor in this case for our starboy! 😂
🫡🇰🇷#이강인 #PSG pic.twitter.com/VEmthdzQOf
Kontrol Informasi yang Ketat
Korea Utara memberlakukan kontrol sangat ketat terhadap informasi dari luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan Korea Selatan. Tayangan media diarahkan untuk mendukung narasi politik pemerintah.
Media di bawah kendali Partai Buruh hanya menayangkan konten yang sejalan dengan ideologi negara, termasuk menyensor prestasi Korea Selatan yang dianggap dapat mengganggu narasi internal.
Pada tahun 2010, publik Korea Utara bahkan diberi informasi bahwa Portugal memenangkan Piala Dunia, bukan Spanyol. Cerita ini disusun untuk mendukung narasi bahwa Korea Utara tersingkir oleh "juara dunia."
Saat Piala Dunia 2022 dan Piala Asia Wanita U-17 tahun lalu, mereka juga menyensor bendera Korea Selatan dan menyebut tim lawan sebagai "skuad boneka Korea Selatan."
Sensor terhadap Lee Kang-in menjadi bagian dari pola propaganda yang konsisten. Rezim berupaya menutup kenyataan agar rakyat tetap terisolasi dari informasi dunia luar.
Sumber: Give Me Sport
Klasemen Grup B
Advertisement
Berita Terkait
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:13
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia dan Hasil Drawing French Open 2025
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 12:43
Belum Cetak Gol untuk MU, Matheus Cunha Woles Aja: Tunggu Tanggal Mainnya!
LATEST UPDATE
-
News 21 Oktober 2025 15:05
-
News 21 Oktober 2025 15:02
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:45
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 14:39
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:32
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 14:29
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...