
Bola.net - Gelandang Timnas Italia, Manuel Locatelli, membuat sebuah pengakuan yang jujur dan langka. Ia secara terbuka mengakui bahwa masalah konsistensi telah menjadi problem terbesar dalam kariernya.
Pernyataan ini disampaikannya setelah membantu Italia mengamankan tiket play-off Piala Dunia 2026. Dalam laga tersebut, Locatelli kembali dipercaya tampil sebagai starter.
Tanpa mencari alibi atau kambing hitam, pemain Juventus ini menerima sepenuhnya kesalahan atas performanya yang kerap naik turun. Ia merasa kini telah mencapai level kedewasaan yang baru.
Ini adalah kisah tentang introspeksi seorang bintang. Sebuah pengakuan yang menunjukkan karakter dan kesiapannya untuk menjadi pilar utama Azzurri di masa depan.
Naik Turun Karier di Timnas Italia
Perjalanan Manuel Locatelli bersama skuad Azzurri memang tidak selalu mulus. Ia mengalami fase naik dan turun, di mana ia terkadang menjadi andalan dan tak jarang pula tersisih sepenuhnya dari tim.
Dalam laga melawan Israel, ia kembali mendapatkan kepercayaan penuh. Locatelli dipercaya turun sejak awal setelah pelatih mengubah sistem permainan dari 4-3-3 menjadi 3-5-2.
"Saya memiliki masalah dengan konsistensi dalam karier saya," ujar Locatelli kepada Sky Sport Italia dan RAI Sport.
"Saya menerima kesalahan itu tanpa alibi. Saya telah mencapai kedewasaan sekarang," sambungnya.
Titik Balik Locatelli
Setelah melalui berbagai fase sulit, Locatelli kini merasa berada di titik terbaik dalam kariernya. Ia tidak hanya matang secara teknis, tetapi juga secara mental.
Pemain berusia 27 tahun ini merasa lebih bahagia dan siap untuk terus melanjutkan momentum positifnya. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi andalan di lini tengah Italia.
"Saya merasa bahagia dan ingin terus seperti ini," tegas Locatelli.
Peran Penting Kepercayaan dari Pelatih
Di balik rasa percaya dirinya yang baru, ada peran besar dari sang pelatih, Gennaro Gattuso. Locatelli merasa bahwa kepercayaan yang diberikan Gattuso menjadi suntikan energi yang luar biasa baginya.
Ia bisa merasakan bahwa sang pelatih benar-benar mengandalkannya. Hal inilah yang membuatnya bisa tampil lebih lepas dan menunjukkan kualitas terbaiknya di atas lapangan.
"Kami tentu mengalaminya dengan lebih baik sekarang, pelatih membawa banyak energi positif. Dia percaya pada saya dan saya merasakannya," ungkapnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 12:57
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 15 Oktober 2025 13:47
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 13:47
-
Liga Inggris 15 Oktober 2025 13:27
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 13:14
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 12:57
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 12:44
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 15 Oktober 2025 13:47
-
piala dunia 15 Oktober 2025 13:14
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:57
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:44
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:00
-
piala dunia 15 Oktober 2025 11:59
MOST VIEWED
- Selamat! Timnas Cape Verde Lolos ke Piala Dunia untuk Pertama Kali dalam Sejarah
- Hasil Portugal vs Hungaria: Cristiano Ronaldo Borong 2 Gol, tapi Kelolosan ke Piala Dunia 2026 Harus Tertunda
- Kisah Sukses Cape Verde Lolos Piala Dunia 2026: Negara yang Penduduknya Tak Lebih Banyak dari Kabupaten Ponorogo!
- Hasil Italia vs Israel: Retegui Gacor, Azzurri Menang Telak dan Amankan Spot Playoff ke Piala Dunia 2026
HIGHLIGHT
- 5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chels...
- Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan B...
- Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballo...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...