Wenger vs Klopp: Debat Panas Soal Piala Dunia Antarklub yang Kontroversial

Wenger vs Klopp: Debat Panas Soal Piala Dunia Antarklub yang Kontroversial
Logo FIFA terpasang bersama lambang klub peserta menjelang laga pembuka Club World Cup 2025 di Miami, Florida (c) AP Photo/Rebecca Blackwell

Bola.net - Arsene Wenger merespons langsung kritik pedas Jurgen Klopp terhadap Piala Dunia Antarklub yang disebut sebagai 'ide terburuk yang pernah ada'. Mantan pelatih Arsenal itu justru menyebut turnamen ini mendapat sambutan positif dari klub-klub peserta.

Turnamen yang kini digelar pada musim panas dan diperluas menjadi 32 tim sempat menuai kritik karena padatnya kalender sepakbola. Namun menurut Wenger, yang kini menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, turnamen ini terbukti diminati.

"Kalau bertanya ke semua klub yang ikut, 100% dari mereka akan bilang ingin ikut lagi. Itu jawaban terbaik soal bagaimana klub memandang turnamen ini," ujar Wenger dengan tegas.

1 dari 2 halaman

Respon Wenger: Klub dan Fans Antusias

Wenger menegaskan bahwa dia tidak sependapat dengan pandangan Klopp. Menurutnya, bukan hanya klub dan pemain yang mendukung, tetapi antusiasme penonton pun terbukti tinggi dari data kehadiran di stadion.

"Setiap orang berhak punya pendapat dan saya tidak sependapat dengan Jurgen Klopp," katanya. "Pertanyaan yang menentukan adalah, apakah fans menyukainya? Kami memperkirakan penonton akan rendah, tapi kenyataannya jauh lebih tinggi."

Piala Dunia Antarklub edisi tahun ini menjadi ajang eksperimen besar FIFA, terutama dengan penyesuaian jadwal dan format. Final kompetisi ini akan mempertemukan Chelsea dan PSG di MetLife Stadium, New Jersey.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Cuaca dan Persiapan Menuju Piala Dunia 2026

Evaluasi Cuaca dan Persiapan Menuju Piala Dunia 2026

Trofi Club World Cup terlihat di pinggir lapangan selama laga Grup A antara Al Ahly dan Inter Miami di Miami, Florida (c) AP Photo/Lynne Sladky

FIFA juga menggunakan turnamen ini sebagai bahan evaluasi jelang Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. Wenger mengakui ada tantangan terkait cuaca panas, terutama di beberapa venue seperti Orlando.

"Panas di beberapa laga jadi masalah, tapi kami mengatasinya lewat cooling break dan penyiraman lapangan. Kami belajar banyak dari situ," ujar Wenger.

Dia juga mengungkap bahwa rumput di stadion Amerika sedikit berbeda, lebih keras dan tahan lama. Namun setelah disiram, kondisi rumput dianggap memadai oleh semua pihak.

Analisis internal FIFA menunjukkan bahwa suhu di atas 35°C berpengaruh terhadap kemampuan sprint pemain. Oleh karena itu, penggunaan stadion beratap dan penyesuaian jadwal tayang menjadi prioritas untuk edisi berikutnya.

Evaluasi menyeluruh ini menjadi bagian penting dari persiapan FIFA menuju Piala Dunia 2026. Wenger optimis pengalaman dari turnamen ini akan membantu FIFA menggelar event yang lebih baik di masa depan.