
Bola.net - Legenda hidup Belanda, Johan Cruyff menyebut akar permainan Spanyol saat ini berasal dari tiki-taka Barcelona. Cruyff menambahkan jika kehadiran gelandang-gelandang Barca di timnas semakin mempermudah aplikasi dari gaya permainan ini.
"Sebelumnya Spanyol tidak memiliki gaya permainan sendiri. Tetapi kehadiran Xavi dan pemain lainnya yang gaya permainan serupa membentuk gaya permainan Spanyol. Gaya yang mengakar dari konsep dan filosofi Barcelona, yang konstan menjaga aliran bola," ucap Cruyff kepada Marca.
Tak ketinggalan, Cruyff juga memberikan komentar kepada revolusi permainan timnas Italia. Disebutnya jika Azzurri kini bermain lebih kreatif dengan meninggalkan gaya permainan catenaccio yang sebelumnya dipertahankan dalam jangka waktu lama. "Spanyol dan Italia kini bermain lebih kreatif. Filosofi permainan ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu di Spanyol, tetapi kini Italia berhasil mengadopsinya," imbuh Cruyff.
"Italia sebelumnya terbiasa bermain dengan gaya catenaccio, itu yang diinginkan oleh pelatih mereka. Italia bermain dengan gaya itu dalam jangka waktu lama, dan pelatih mereka tidak memberikan kesempatan kepada pemain dengan gaya permainan berbeda," pungkas Cruyff.
Sebelumnya Spanyol mendapat kritikan luar karena permainan 'tiki-taka' mereka dianggap membosankan. Namun dengan gaya permainan yang sama terbukti tim Matador mampu mencatatkan sejarah baru dengan meraih tiga trofi gelar di turnamen besar secara beruntun dalam kurun waktu 4 tahun. (mar/mac)
"Sebelumnya Spanyol tidak memiliki gaya permainan sendiri. Tetapi kehadiran Xavi dan pemain lainnya yang gaya permainan serupa membentuk gaya permainan Spanyol. Gaya yang mengakar dari konsep dan filosofi Barcelona, yang konstan menjaga aliran bola," ucap Cruyff kepada Marca.
Tak ketinggalan, Cruyff juga memberikan komentar kepada revolusi permainan timnas Italia. Disebutnya jika Azzurri kini bermain lebih kreatif dengan meninggalkan gaya permainan catenaccio yang sebelumnya dipertahankan dalam jangka waktu lama. "Spanyol dan Italia kini bermain lebih kreatif. Filosofi permainan ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu di Spanyol, tetapi kini Italia berhasil mengadopsinya," imbuh Cruyff.
"Italia sebelumnya terbiasa bermain dengan gaya catenaccio, itu yang diinginkan oleh pelatih mereka. Italia bermain dengan gaya itu dalam jangka waktu lama, dan pelatih mereka tidak memberikan kesempatan kepada pemain dengan gaya permainan berbeda," pungkas Cruyff.
Sebelumnya Spanyol mendapat kritikan luar karena permainan 'tiki-taka' mereka dianggap membosankan. Namun dengan gaya permainan yang sama terbukti tim Matador mampu mencatatkan sejarah baru dengan meraih tiga trofi gelar di turnamen besar secara beruntun dalam kurun waktu 4 tahun. (mar/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 5 September 2025 22:31
Cedera Tidak Parah, Lamine Yamal Siap Perkuat Timnas Spanyol Lagi
-
Piala Dunia 5 September 2025 05:07
Hasil Bulgaria vs Spanyol: Lamine Yamal Aktor Utama, La Furia Roja 'Cuma' Menang 3-0
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:22
-
Liga Inggris 6 September 2025 12:17
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 12:05
-
Tim Nasional 6 September 2025 12:04
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 5 September 2025 13:33
-
piala eropa 2 September 2025 23:52
-
piala eropa 28 Juli 2025 10:25
-
piala eropa 28 Juli 2025 08:20
-
piala eropa 28 Juli 2025 02:17
-
piala eropa 24 Juli 2025 10:59
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...