
Tim asuhan Vladimir Petrovic itu mendapatkan awal yang tidak meyakinkan, setelah ditahan imbang Slovenia dan kemudian kalah lawan tim kecil Estonia, yang semuanya terjadi di kandang mereka sendiri.
Hal itu membuat mereka hanya meraih 4 poin dari tiga pertandingan dan jika mereka kalah lagi lawan Italia, maka jalan untuk lolos ke Polandia dan Ukraina akan semakin berat.
Awal buruk ini sebenarnya tidak mengejutkan, mengingat masalah internal yang mereka hadapi. Raddy Antic dipecat sebagai pelatih setelah 2 pertandingan kualifikasi dan Petrovic yang menggantikannya tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan. Belum lagi semua hal ini datang setelah hasil buruk mereka di Piala Dunia 2010.
Italia memiliki masalah sama di Piala Dunia tetapi juara dunia empat kali itu telah berhasil bangkit dan mendapatkan hasil yang mulus di awal babak kualifikasi.
3 pertandingan awal Italia adalah lawan 3 tim terlemah dalam grup: Estonia, Kepulauan Faroe dan Irlandia Utara. Meski penampilan mereka masih belum mengesankan, tapi setidaknya mereka bisa meraih poin yang cukup untuk duduk di puncak klasemen.
Lawan Serbia adalah tes berat pertama mereka. Ancaman terbesar mereka berasal dari pemain yang mereka kenal dengan baik, Milos Krasic, yang merupakan penyerang Juventus. Bukan itu saja, kapten tim mereka, Dejan Stankovic, juga bermain di Inter Milan.
Krasic tampil mengesankan dalam beberapa bulan pertamanya di Juve, dalam formasi menyerang yang diterapkan pelatih Luigi Del Neri. Pemain Serbia itu berhasil mencetak hat-trick ke gawang Cagliari dalam pertandingan liga keempatnya.
Tetapi bukan kemampuan mantan pemain CSKA Moskow itu saja yang menyusahkan Italia, pelatih Cesare Prandelli beranggapan akan sangat berbahaya bagi timnya jika menghadapi tim yang sedang terluka karena baru saja kalah.
"Estonia dianggap sebagai sebuah tim semi amatir tapi kenyataannya tidak begitu," kata Prandelli tentang kekalahan Serbia.
"Ini adalah kelompok yang sangat seimbang dan akan ada kejutan lagi, seperti yang dilakukan Estonia di Serbia."
"Saya lebih suka untuk tidak berhadapan dengan Serbia yang sedang terluka, kekalahan akan memperumit keadaan."
Hal lain yang harus dipecahkan Prandelli adalah masalah timnya di depan gawang. Meskipun mereka mendominasi pertandingan lawan Irlandia Utara, mereka gagal mengkonversikan begitu banyak peluang.
Prandelli awal pekan ini mengkritik penyerangnya karena tidak cukup berkonsentrasi di depan gawang, tetapi striker Sampdoria, Giampaolo Pazzini, yakin tidak begitu penting mencetak gol selama timnya bisa menang.
"Memang penting untuk mencetak gol, tetapi yang terpenting kami bisa menang," katanya.
"Kami akan segera mencetak gol tapi saya akan lebih khawatir jika kami tidak bisa menciptakan peluang." (afp/cax)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Otomotif 1 Oktober 2025 22:22
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2025 21:43
-
Tim Nasional 1 Oktober 2025 21:19
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2025 21:17
-
Tim Nasional 1 Oktober 2025 21:02
-
Liga Inggris 1 Oktober 2025 20:36
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 26 September 2025 13:01
-
piala eropa 10 September 2025 10:18
-
piala eropa 5 September 2025 13:33
-
piala eropa 2 September 2025 23:52
-
piala eropa 28 Juli 2025 10:25
-
piala eropa 28 Juli 2025 08:20
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...