
Bola.net - Torehan domestik Real Madrid tidak terlalu baik dalam belasan tahun terakhir. Los Blancos harus mengakui dominasi Barcelona, meski tak selalu demikian.
Mengutip Marca, dalam 13 musim terakhir La Liga, Madrid hanya menjuarai 4 musim di antaranya. Sang rival, Barca berhasil mendominasi karena memiliki satu pemain istimewa dalam skuad mereka, Lionel Messi.
Kini, era itu akan segera berakhir. Messi diyakini akan segera meninggalkan Barca karena konflik internal di antara para petinggi. Madrid pun berhasil menjuarai La Liga 2019/20 kemarin, seolah-olah pertanda perubahan era.
Juga, keberhasilan Madrid menjuarai La Liga kemarin dan kasus Messi baru-baru ini mengonfirmasi pola unik. Masih menurut Marca, pada empat kali terakhir Madrid menjuarai La Liga: 2008, 2012, 2017, dan 2020 -- di saat yang sama terjadi krisis di Barcelona.
Ya, ketika Madrid juara, Barca sedang sakit dengan krisis internal dan permasalahan lain. Mengapa demikian? Selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Konflik Ronaldinho dengan Guardiola (2008)
Frank Rijkaard pelatih yang cukup baik untuk Barcelona, tapi entah mengapa yang diingat hanya musim terakhirnya. Rijkaard terseok-seok menuntun Barca mengarungi musim 2007/08, gagal di Liga Champions, gagal di La Liga, dan akhirnya diminta pergi.
Sebagai pengganti, Barca berjudi dengan menunjuk Pep Guardiola. Saat itu Guardiola berjanji akan merombak skuad besar-besaran yang menurutnya bermasalah, di mana para pemain merasa terlalu nyaman.
Saat itu ada Deco dan Ronaldinho, dua pesepak bola luar biasa. Namun, Guardiola merasa dua pemain ini membawa pengaruh buruk pada perkembangan Messi.
Keduanya pun dijual, kepergian mengenaskan. Ronaldinho adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola dunia, dan dia harus pergi dengan cara menyakitkan.
Akhir keemasan Guardiola (2012)
Sulit membantah bahwa periode di antara tahun 2008 sampai 2012 adalah tahun terbaik Barca dalam sejarah klub. Bersama Guardiola, mereka menjangkau titik tertinggi yang sebelumnya tak terbayangkan.
Guardiola merevolusi gaya main Barca, seperti saat Johan Cruyff melakukannya dahulu. Namun, Madrid merespons dengan mendatangkan Jose Mourinho, yang di musim keduanya berhasil mengakhiri dominasi Barca di La Liga.
Pergerakan Madrid, plus konflik internal Barca, membuat Guardiola habis kesabaran. Dia tidak mau lagi melatih Barca yang ternyata sudah penuh intrik internal sejak saat itu.
Kepergian Neymar dan balas dendam PSG (2017)
Setelah sukses menuntun Madrid menjuarai Liga Champions di musim sebelumnya, Zidane menuntun Madrid mengawinkan gelar Liga Champions dan La Liga musim 2016/17. Gelar ini pun bertepatan dengan krisis Barca.
Saat itu Barca gagal total di Liga Champions. Mereka membuat comeback impresif atas PSG di Camp Nou, tapi hanya itu, tidak ada torehan lain yang spesial.
Terlebih, setelahnya PSG mencoba membalas dendam ke Barca dengan membeli Neymar, dan mereka berhasil melakukannya. Neymar didatangkan dengan 222 juta euro, harga yang mengubah bursa transfer sampai saat ini.
Keputusan Barca inilah yang memulai kekesalan Messi sampai sekarang. Penjualan Neymar adalah keputusan keliru.
Messi vs Bartomeu (2020)
Musim ini Madrid menjuarai La Liga dengan konsistensi. Zinedine Zidane berhasil menjaga fokus dan konsentrasi skuad yang tidak terlalu tangguh, tapi berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Kekacauan Barca ada di mana-mana, dimulai sejak awal musim. Saat itu para pemain pun disalahkan karena tampil buruk, padahal petinggi Barca pun membuat kesalahan dengan jadwal pramusim yang terlalu padat
Musim berjalan terus, Ernesto Valverde dipecat, Quique Setien jadi pengganti, corona menyerang, dan pada akhirnya Barca menutup musim danpa gelar. Untuk pertama kalinya dalam 12 musim terakhir, Barca tidak meraih satu trofi pun di akhir musim -- plus memecat dua pelatih.
Sekarang, kasus itu kian buruk dengan kemungkinan kepergian Messi. Gagasan ini semakin nyata karena sang kapten tidak terlihat di sesi latihan pertama Barca, Messi sedang menuju Manchester City.
Sumber: Marca
Baca ini juga ya!
- Jadwal El Clasico Dirilis, Netizen: Nggak Seru Tanpa Messi dan Ronaldo!
- Catat! Ini Jadwal El Clasico Real Madrid vs Barcelona di Musim 2020-2021
- Jadwal Lengkap Real Madrid di La Liga 2020-2021
- Dani Ceballos Segera Kembali ke Arsenal Setelah Dibujuk Rayu Mikel Arteta
- 10 Klub Paling Banyak Raih Gelar di Abad 21: Bayern Munchen Tak Ada Lawan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...