
Bola.net - Empat kekalahan beruntun dari Barcelona dengan agregat mencolok 16-7 menjadi gambaran telak jurang perbedaan antara Real Madrid dan rival abadinya musim ini.
Kekalahan terbaru di El Clasico mempertegas bahwa Los Blancos akan menutup musim tanpa satu pun gelar besar: La Liga, Liga Champions, atau Copa del Rey. Situasi tersebut menandai akhir dari era Carlo Ancelotti di Santiago Bernabeu.
Sang pelatih yang selama ini dikenal sebagai figur tenang dan berkelas, akan hengkang setelah empat musim pada periode keduanya bersama Madrid. Ancelotti, yang telah menandatangani kontrak dengan tim nasional Brasil, diperkirakan akan diumumkan secara resmi minggu ini.
Sebagai respons atas hasil buruk musim ini, Real Madrid telah mulai merancang perombakan besar. Salah satunya adalah membuka pembicaraan dengan perwakilan Xabi Alonso, yang baru saja mengumumkan kepergiannya dari Bayer Leverkusen meski masih terikat kontrak hingga 2026.
Ancelotti: Sukses Tanpa Aliran, Tetap Berkelas
Nama Carlo Ancelotti tidak pernah identik dengan filosofi revolusioner seperti tiki-taka milik Guardiola atau gegenpressing ala Klopp.
Tidak ada 'Mazhab Ancelotti', namun justru itulah yang membuatnya unik. Ia tidak dikenal karena membentuk gaya bermain khas, melainkan karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai tim dan kondisi.
Dalam kariernya, Ancelotti telah memenangkan 30 trofi, termasuk lima gelar Liga Champions yang menjadikannya sebagai pelatih tersukses di kompetisi tersebut. Ia juga satu-satunya pelatih yang berhasil menjuarai liga top di lima negara Eropa: Italia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.
Kekuatan utama Ancelotti adalah pendekatannya yang manusiawi dan fleksibel secara taktik. Ia lebih suka menyesuaikan diri dengan skuad yang ada, ketimbang memaksakan gaya tertentu.
Pendekatan inilah yang membuatnya bisa bertahan lama di level tertinggi, dari era analog awal 2000-an hingga puncak era digital saat ini.



Perubahan Besar Menanti di Bernabeu
Real Madrid kini memasuki fase transisi yang tak hanya membutuhkan pelatih baru, tetapi juga perubahan besar di lini belakang. Klub sedang merampungkan transfer Trent Alexander-Arnold dari Liverpool secara gratis, dengan harapan sang bek kanan bisa tampil di Piala Dunia Antarklub pada Juni mendatang.
Madrid juga mencari bek tengah dan bek kiri baru. Hal ini sejalan dengan lemahnya pertahanan mereka musim ini, kebobolan 37 gol hanya dalam 35 laga La Liga — meningkat tajam dari total kebobolan musim sebelumnya. Musim ini menjadi kali pertama dalam sejarah klub, mereka kebobolan 16 gol dari satu tim dalam semusim, yakni dari Barcelona.
Tak ada lagi yang bisa menyelamatkan Madrid, bahkan seorang Kylian Mbappe yang mencetak hattrick di Camp Nou. Ia menjadi pemain ketiga sepanjang sejarah Madrid yang mencetak hattrick di Clasico tandang, namun timnya tetap kalah.
Semua ini mempertegas bahwa perombakan struktural kini tak bisa ditunda.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:59
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
MOST VIEWED
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Hasil Barcelona vs Girona: Drama Kartu Merah Hansi Flick dan Gol Ronald Araujo Warnai Kemenangan Los Cules
- Lamine Yamal Berhenti Tanda Tangan untuk Fans Barcelona, Ada Masalah Apa?
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...