
Bola.net - Penalti-penalti Sergio Ramos telah berulang kali menyelamatkan Real Madrid musim ini. Sejak kepergian Cristiano Ronaldo, sang kapten maju sebagai penanggung jawab titik putih yang hampir tak pernah gagal.
Gol-gol Ramos dari titik 11 meter terbilang penting. Tak hanya itu, Ramos ternyata punya gaya yang cukup unik dalam mengeksekusi penalti, yang mungkin tidak banyak dimiliki oleh pemain lain.
Tercatat, Ramos telah sukses menjebol gawang 20 kali dari titik putih. Bek senior ini hanya satu kali gagal, yang membuktikan kualitas mentalnya.
Untuk itu, Marca mencoba mempelajari lebih dalam rahasia di balik efisiensi Ramos dalam menendang penalti. Kabarnya Ramos tak peduli bagaimana kebiasaan pergerakan kiper.
Benarkah demikian? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
95% sukses
Dahulu saat Ronaldo masih jadi eksekutor utama, bintang Portugal ini pernah 13 kali gagal dari 92 kesempatan penalti untuk Los Blancos. Di sisi lain, Ramos hanya satu kali gagal dari 21 kesempatan penalti, yang berujung pada rasio kesuksesan 95%.
Terlebih, Ramos terakhir kali gagal mengeksekusi penalti pada 26 bulan lalu. Jadi sepertinya sekarang sang kapten sudah menemukan cara untuk menghindari kegagalan, untuk selalu mencetak gol dari titik putih.
Memang tidak mudah, tapi ternyata Ramos tidak pernah memedulikan pergerakan kiper. Dia sangat percaya diri pada kemampuannya dan kekuatan mental inilah yang membuatnya sulit dipengaruhi kiper lawan.
Saat mulai berlari, Ramos menunggu sampai kiper membuat sedikit pergerakan, lalu dengan gampangnya mengirim bola ke sisi gawang yang terlihat jelas. Mungkin ini terdengar mudah, tapi jelas butuh keberanian besar.
Analisis Ramos
Sedikit saja pergerakan kiper sudah cukup jadi petunjuk untuk Ramos. Dia tahu ke mana harus mengirim bola, bahkan jika kiper lalu berubah pikiran.
Sebelum mulai berlari, Ramos berdiri tepat di tepi kotak penalti. Dia bahkan tidak melihat bola di sana, hanya melihat kiper. Karena teknik inilah Ramos tidak punya sisi gawang favorit, kanan atau kiri sama saja.
Sebab itu, kiper lawan justru kebingungan. Percuma mempelajari kebiasaan penalti Ramos, toh kebiasaan itu sendiri tidak ada. Kiper berbeda bakal menghadapi tembakan yang berbeda.
Bahkan andai Madrid mendapatkan dua penalti pada satu pertandingan dan dua-duanya diambil Ramos, niscaya kiper lawan tetap akan kebingungan. Ramos tidak bisa ditebak, tidak punya kebiasaan. Dia baru mengambil keputusan dalam hitungan detik sebelum kakinya menghantam bola.
Sumber: Marca
Baca ini juga ya!
- Menang 1-0, Identitas Baru Real Madrid di Bawah Zinedine Zidane
- James Rodriguez Punya Sederet Alasan untuk Marah Terhadap Real Madrid
- 'Saat Real Madrid Menang, yang Lain Selalu Berbicara Soal Wasit'
- Barcelona Panaskan Tudingan kalau VAR Membela Real Madrid
- Jadwal Pekan ke-35 La Liga: Real Madrid vs Alaves dan Derby Catalan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
-
News 22 Oktober 2025 17:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:12
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:29
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...