Barcelona dan Araujo: Membaca Sisi Baik, Buruk, dan Pelik dari Dilema Terbesar Klub

Barcelona dan Araujo: Membaca Sisi Baik, Buruk, dan Pelik dari Dilema Terbesar Klub
Ronald Araujo diganjar kartu merah oleh wasit Slavko Vincic dalam laga Liga Champions antara Chelsea vs Barcelona, Rabu (26/11/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Barcelona harus berpikir ulang setelah rangkaian kesalahan fatal Ronald Araujo dalam ajang Liga Champions kembali menghantui perjalanan mereka. Di markas Chelsea, sang kapten membuat keputusan keliru yang mengubah nasib tim secara drastis. Kejadian ini bukan lagi dianggap sebagai kesalahan tunggal, melainkan puncak dari pola yang telah berulang dalam tiga musim terakhir.

Pertanyaan besar pun mencuat: apakah Barcelona sebaiknya terus membangun proyek jangka panjang bersama Araujo, atau justru melepasnya demi menata ulang fondasi lini belakang? Situasi menjadi semakin rumit karena sang bek sekaligus pemimpin ruang ganti masih memiliki sisi positif yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Artikel ini mengurai secara mendalam sisi baik, buruk, dan pelik dari dilema terbesar Barcelona saat ini. Dari kualitas individual, kerentanan mental di Eropa, kondisi kontrak, hingga prospek pasar—semua dikaji untuk memahami keputusan apa yang paling masuk akal bagi masa depan klub.

1 dari 8 halaman

Araujo dan Janji Besar yang Dulu Dibanggakan Barcelona

Araujo dan Janji Besar yang Dulu Dibanggakan Barcelona

Ronald Araujo merayakan kemenangan Barcelona atas Benfica di Liga Champions, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Sejak promosi ke tim utama, Araujo dipandang sebagai bek ideal yang sudah lama dinantikan Barcelona. Cepat, agresif, kuat dalam duel udara, dan berani mengambil risiko—atribut inilah yang membuat Xavi pernah memujinya sebagai “masa kini dan masa depan Barcelona” serta “salah satu bek tengah terbaik dunia”.

Vinicius Junior bahkan mengaku bahwa Araujo adalah pemain yang paling sulit ia lewati, menilainya “sangat bagus dan sangat kuat”. Reputasi tersebut, ditambah sikap profesional sang pemain, membuatnya masuk dalam jajaran kapten.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 3 Desember 2025
Barcelona Barcelona
03:00 WIB
Atletico Madrid Atletico Madrid
2 dari 8 halaman

Kontrak Panjang dan Status sebagai Fondasi Proyek Barcelona

Kontrak Panjang dan Status sebagai Fondasi Proyek Barcelona

Reaksi Ronald Araujo usai tercipta gol dalam laga Barcelona vs Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Pada Januari 2025, Barcelona memagari Araujo dengan kontrak hingga 2031 dan klausul rilis €1 miliar (sekitar Rp17,3 triliun). Dengan usia 26 tahun, paket gaji besar, dan komitmen jangka panjang, ia diproyeksikan sebagai pilar utama. Akan tetapi, kondisi mendadak berubah karena serangkaian performa buruk di level Eropa.

3 dari 8 halaman

Tiga Musim di Barcelona, Tiga Luka Besar di Kompetisi Eropa

Tiga Musim di Barcelona, Tiga Luka Besar di Kompetisi Eropa

Ronald Araujo meringis kesakitan dalam laga Sevilla vs Barcelona di La Liga 2024/25, Senin (10/02/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Jose Breton

Masalah Araujo di ajang elite Eropa bukan baru muncul. Kekalahan dari Eintracht Frankfurt pada 2022 menjadi tanda pertama. Lalu melawan PSG pada 2024, ia diganjar kartu merah dalam situasi krusial. Ilkay Gundogan menegaskan pentingnya menjaga 11 pemain di lapangan, menandai kritik keras terhadap penilaian keputusan Araujo.

Puncaknya terjadi melawan Chelsea: dua kartu kuning cepat, keputusan impulsif, dan Barcelona kalah dengan tragis.

4 dari 8 halaman

Kekalahan Barcelona di Stamford Bridge

Kekalahan Barcelona di Stamford Bridge

Reaksi Frenkie de Jong dalam laga Liga Champions antara Chelsea vs Barcelona, Rabu (26/11/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Kesalahan Araujo melawan Chelsea memperparah narasi bahwa ia rentan panik di momen-momen krusial. Barcelona kalah 0-3, dan sang kapten kembali disalahkan sebagai pemicu kehancuran. Tiga musim terakhir menunjukkan pola yang konsisten ketika tensi pertandingan meningkat.

5 dari 8 halaman

Menurunnya Nilai Pasar Araujo

Menurunnya Nilai Pasar Araujo

Pemain Barcelona, Ronald Araujo, berusaha mengontrol bola dalam pertandingan La Liga melawan Celta Vigo, Senin (10/11/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Dua tahun lalu, Bayern Munchen bersedia membayar sekitar €100 juta (sekitar Rp1,7 triliun) untuk memboyongnya. Juventus juga pernah mengajukan tawaran. Sekarang, berdasarkan nilai pasar terbaru, ia hanya dihargai sekitar €35 juta (sekitar Rp604 miliar). Jika Barcelona menjualnya pada form saat ini, klub berada dalam posisi lemah dalam negosiasi.

6 dari 8 halaman

Mengapa Barcelona Masih Punya Alasan untuk Mempertahankan

Mengapa Barcelona Masih Punya Alasan untuk Mempertahankan

Ronald Araujo dan Frenkie de Jong merayakan gol Barcelona ke gawang Girona pada laga pekan ke-9 La Liga 2025/2026 (c) AP Photo/Joan Monfort

Secara fisik, Araujo tetap termasuk bek paling dominan di dunia. Dalam sistem garis tinggi Barcelona, kecepatannya sangat penting. Ia juga memiliki pasangan ideal dalam diri Pau Cubarsi, yang jago distribusi bola. Selain itu, usia 26 tahun membuatnya masih mungkin berkembang dan menekan impuls-impuls destruktif yang selama ini merugikan tim.

7 dari 8 halaman

Mengapa Barcelona Perlu Serius Mempertimbangkan Penjualan Araujo

Mengapa Barcelona Perlu Serius Mempertimbangkan Penjualan Araujo

Pemain Barcelona, Eric Garcia, memegang bola dalam pertandingan La Liga melawan Celta Vigo, Senin (10/11/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Dari PSG, Inter, hingga Chelsea, satu pola yang sama muncul: ketika tekanan memuncak, keputusan Araujo justru merugikan tim, padahal konsistensi dalam laga besar adalah syarat utama bagi klub yang ingin kembali berjaya di pentas Eropa. Dengan hadirnya Cubarsi dan perkembangan Eric Garcia, Barcelona bisa menimbang opsi regenerasi total.

Sumber: Barca Universal