Blak-blakan Aurelien Tchouameni: Dicemooh Fans Real Madrid jadi Titik Balik dan Belajar Main Efektif dari Xabi Alonso

Blak-blakan Aurelien Tchouameni: Dicemooh Fans Real Madrid jadi Titik Balik dan Belajar Main Efektif dari Xabi Alonso
Aurelien Tchouameni dalam laga Liga Champions antara Kairat Almaty vs Real Madrid di Stadion Ortalyk, Selasa, 30 September 2025. (c) AP Photo/Alikhan Sariyev

Bola.net - Aurelien Tchouameni blak-blakan mengungkap momen krusial dalam kariernya di Real Madrid. Momen itu adalah saat ia disiuli oleh para pendukungnya sendiri di Santiago Bernabeu.

Kejadian ini terjadi kurang dari setahun lalu. Saat itu, posisinya di skuad Los Blancos memang sedang dipertanyakan oleh banyak pihak.

Gelandang asal Prancis itu menjadi sasaran kritik tajam. Ia dianggap sebagai salah satu biang keladi kekalahan telak Madrid dari Barcelona.

Alih-alih terpuruk, Tchouameni justru menjadikan insiden itu sebagai titik balik. Momen tersebut diakuinya telah membantunya mengambil lompatan besar dalam kariernya.

1 dari 5 halaman

Pujian untuk Xabi Alonso

Pujian untuk Xabi Alonso

Pemain Juventus, Teun Koopmeiners (kanan), berebut bola dengan gelandang Real Madrid, Aurelien Tchouameni, dalam pertandingan Liga Champions di Madrid, 22 Oktober 2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Saat menjalani tugas internasional bersama Timnas Prancis, Tchouameni berbicara positif soal Xabi Alonso. Ia merasa sang manajer telah membantunya berkembang pesat.

Tchouameni, yang kini jadi pemain inti di bawah Alonso, merasa bimbingan sang pelatih sangat spesifik. Ia bahkan langsung diajak rapat video empat mata sejak hari pertama.

"Sejak hari pertama, kami mengadakan pertemuan video, hanya dia dan saya. Dia menunjukkan rekaman musim ini tentang penempatan posisi, apa yang bisa saya tingkatkan," katanya kepada L'Equipe.

"Penempatan posisi dengan dan tanpa bola. Sejak awal musim, saya merasa telah mengalami kemajuan di beberapa area," lanjut Tchouameni.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 24 November 2025
Elche Elche
03:00 WIB
Real Madrid Real Madrid
2 dari 5 halaman

Kambing Hitam Kekalahan Clasico

Kambing Hitam Kekalahan Clasico

Gelandang Real Madrid, Aurelien Tchouameni mencoba melewati adangan pemain Osasuna, Abel Bretones (kiri) dan Ante Budimir. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Momen titik balik yang disebut Tchouameni berawal dari kekalahan menyakitkan. Real Madrid takluk 2-5 di final Piala Super Spanyol melawan Barcelona.

Pemain berusia 25 tahun itu merasa dirinya dijadikan sasaran empuk. Ia sadar tidak bermain bagus, apalagi saat itu ia dipasang darurat sebagai bek tengah.

"Penting untuk diingat bahwa di Clasico itu, saya bermain sebagai bek tengah, bukan di posisi alami saya. Saya meninggalkan permainan dengan kesadaran bahwa saya tidak bermain bagus," tuturnya.

"Saya cepat merasa seperti saya dianggap sebagai salah satu pelakunya," tambah Tchouameni.

3 dari 5 halaman

Cemoohan di Bernabeu

Cemoohan di Bernabeu

Aurelien Tchouameni usai mencetak gol pada laga Mallorca vs Real Madrid di pekan ke-31 La Liga 2023/2024 (c) AP Photo/Francisco Ubilla

Setelah laga itu, Tchouameni menghadapi laga berikutnya melawan Celta. Ia mengaku gugup menantikan reaksi publik Santiago Bernabeu di laga kandang.

Benar saja, teror mental itu datang saat pertandingan dimulai. Ia langsung mendapat siulan saat menerima bola, meski sudah kembali ke posisi aslinya di lini tengah.

"Kami memulai pertandingan, saya menerima bola, dan saat itulah siulan dimulai. Anda tidak bisa melihatnya di TV, tapi di kepala saya, saya berpikir, 'Apakah itu ditujukan untuk saya?'," kenangnya.

"Kemudian mereka juga menyiuli Lucas Vazquez. Saya berkata pada diri sendiri, 'Oke, ini hanya saya dan Lucas'," ungkap Tchouameni.

4 dari 5 halaman

Dua Pilihan dan Titik Balik?Tchouameni

Siulan itu tidak hanya datang sekali. Gelandang Prancis itu mengaku mendapatkannya setiap kali menyentuh bola di awal-awal pertandingan.

Dalam situasi itu, Tchouameni sadar ia hanya punya dua pilihan. Ia bisa menyerah dan makin terpuruk, atau terus bermain dan membuktikan diri.

"Saya menerima tiga atau empat operan, dan mereka menyiuli saya setiap saat. Ada dua pilihan: Anda menyerah atau Anda memainkan permainan Anda," ujarnya.

"Hari itu, saya menjalani pertandingan yang fantastis. Melihat ke belakang sekarang, saya yakin itu adalah momen penting dalam karier saya yang memungkinkan saya mengambil lompatan ke depan," tegasnya.

5 dari 5 halaman

Belajar Efisiensi dari Xabi Alonso

Selain soal mentalitas, Tchouameni juga memuji Alonso soal peningkatan teknis. Ia diminta lebih spesifik area mana yang telah membaik musim ini.

Gelandang bertahan itu menjelaskan bahwa Alonso membantunya soal penempatan posisi. Ini termasuk bagaimana cara berlari secara efisien di lapangan.

"Penempatan posisi bola. Permainan ke depan. Penempatan posisi di 'kotak' (area lapangan)," jelas Tchouameni.

"Anda bisa berlari kencang, tetapi Anda juga harus tahu cara berlari secara efisien. Terkadang Anda tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk menerima bola di posisi yang bagus," tutupnya.