
Bola.net - Zinedine Zidane menghadapi banyak pertanyaan perihal buruknya performa Real Madrid pada bursa transfer musim panas ini. Namun, Zidane perlahan-lahan membuktikan perkembangan Madrid yang terus membaik.
Kamis (8/8/2019) dini hari WIB tadi, eksperimen Zidane berhasil ketika Madrid bisa mengalahkan RB Salzburg 1-0 lewat satu gol perdana Eden Hazard.
Kemenangan itu boleh jadi tidak terlalu penting, juga hanya 1-0. Namun, bagi Madrid, kemenangan itu membuktikan bahwa Zidane sudah menemukan cara untuk memaksimalkan skuad dan potensi Hazard.
Zidane menerapkan formasi 5-3-2 pada pertandingan tersebut. Pertahanan Madrid jadi lebih kukuh, dua penyerang depan juga bisa mendapatkan dukungan dari wing-back.
Meski masih ada banyak tugas yang harus diselesaikan Zidane, setidaknya Madrid boleh percaya diri. Mengutip Marca, berikut 3 alasan Real Madrid-nya Zidane layak diharapkan:
Keseimbangan
Siapa yang mengatakan bahwa Real Madrid tidak bisa bermain dengan lima bek sekaligus menerapkan sepak bola yang ofensif dan atraktif? Pada laga melawan Salzburg, Zidane membantah tudingan tersebut.
Los Blancos memainkan sepak bola yang lebih mengalir dan tegas, mereka bisa melepaskan diri dari tekanan lawan dengan efektif.
Karim Benzema dan Eden Hazard mendapatkan dukungan maksimal dari Marcelo dan Dani Carvajal. Inilah yang membuat permainan Madrid lebih berbahaya.
Maksimal
Zidane butuh waktu cukup lama, tetapi pada akhirnya dia menemukan taktik yang bisa membebaskan Eden Hazard. Salzburg jadi saksi betapa mengerikannya Hazard yang dibebaskan bermain.
Pada sistem baru ini, Hazard punya lebih banyak ruang untuk bermanuver dan terhubung dengan rekan-rekan strikernya - juga dengan Isco di belakangnya.
Memang baru satu pertandingan tetapi Zidane bakal mencoba menerapkan reaksi yang sama dari sistem ini pada pertandingan berikutnya. Mungkin saja gaya bermain ini menghasilkan emas.
Pemain Lain?
Saat Hazard mulai berkembang, hal serupa tidak terjadi pada Vinicius Junior. Penyerang muda Brasil ini masih sulit mendapatkan menit bermain di bawah Zidane, dan perubahan sistem ini tidak menguntungkannya.
Tak hanya itu, Luka Jovic juga menjadi salah satu pemain yang dirugikan dengan perubahan sistem ini. Tampaknya Jovic hanya akan jadi pelapis Benzema musim ini.
Artinya, Zidane bisa jadi merancang taktik baru lainnya yang bisa digunakan bergantian, tergantung pada lawan yang dihadapi.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...