
Bola.net - Kekalahan 2-5 Real Madrid dari Barcelona di final Piala Super Spanyol menunjukkan bahwa Los Blancos kalah dalam setiap aspek permainan, mulai dari taktik hingga eksekusi di lapangan.
Meskipun unggul jumlah pemain sejak menit ke-56, yaitu setelah Wojciech Szczesny diusir keluar lapangan, Real Madrid tetap gagal memanfaatkan situasi ini dan tampak kebingungan sepanjang pertandingan.
Madrid sebenarnya unggul lebih dahulu lewat gol cepat Kylian Mbappe di menit ke-5. Namun, setelahnya mereka justru kehilangan kontrol dan membiarkan Barca balas mencetak 5 gol bahkan sebelum 50 menit pertandingan berjalan.
Taktik yang Berantakan
Kartu merah Szczesny seharusnya menguntungkan bagi Madrid, tapi faktanya tidak demikian.
Barcelona bermain dengan 10 pemain hanya memberikan sedikit kelegaan bagi Madrid, sebab mulai menit itu, Barcelona mulai bermain lebih defensif dan mengurangi intensitas serangan.
Sampai sebelum insiden kartu merah, tim asuhan Hansi Flick tampak akan mencetak gol setiap kali menguasai bola, sama seperti dalam El Clasico sebelumnya pada Oktober 2024.
Masalah utama Madrid bukan hanya kesalahan individu, tetapi juga kegagalan sistemik yang sudah lama membayangi. Dengan Federico Valverde dan Eduardo Camavinga di posisi double pivot, lini tengah Madrid gagal melacak pergerakan pemain Barcelona, yang bebas bergerak di zona berbahaya.
Ketika lini tengah terbongkar, Lamine Yamal dan Raphinha dengan mudah menembus pertahanan yang terus dalam keadaan panik.



Pressing yang Salah Kaprah
Upaya pressing Madrid terhadap Barcelona terbukti salah dan dieksekusi dengan buruk. Barcelona dengan cerdas memancing Madrid untuk menekan, dan Los Blancos jatuh ke dalam jebakan, meninggalkan struktur pertahanan yang berantakan.
Carlo Ancelotti dengan pengalamannya, seharusnya sudah mengetahui kekuatan permainan posisional Barcelona dan kemampuan mereka mengeksploitasi celah dengan kejam.
Kesalahan individual seperti yang dilakukan Lucas Vazquez atau Aurelien Tchouaméni memang terlihat jelas, namun tanggung jawab utama ada pada Ancelotti.
Ancelotti memahami kelemahan timnya di sisi defensif, tapi dia tidak punya rencana untuk mengatasi itu.
Kurangnya Perencanaan Taktik Ancelotti
Harus diakui Ancelotti tampak tidak memiliki rencana taktik yang jelas untuk pertandingan. Usai laga, ketika ditanya soal persiapan tim, dia hanya menjawab: “Rencananya adalah bermain,”
Kegagalan untuk mengantisipasi permainan Barcelona dan merespon secara taktis memperlihatkan perlunya perubahan mendasar dalam pendekatan Ancelotti jika Madrid ingin kembali ke jalur kemenangan di laga-laga penting.
Klasemen Liga Spanyol 2024/2025
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...