Lamine Yamal: Baru 18 Tahun tapi Sudah Masuk 10 Besar Pemain dengan Bayaran Paling Tinggi di Dunia

Lamine Yamal: Baru 18 Tahun tapi Sudah Masuk 10 Besar Pemain dengan Bayaran Paling Tinggi di Dunia
Selebrasi Lamine Yamal di laga Rayo Vallecano vs Barcelona di Vallecas, Minggu (01/09/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Dunia sepak bola kembali dikejutkan dengan talenta muda yang langsung meroket ke jajaran elite. Lamine Yamal Nasraoui Ebana, wonderkid asal Spanyol, kini menjadi sorotan utama setelah namanya masuk dalam daftar 10 pemain dengan bayaran paling tinggi di dunia untuk tahun 2025. Pencapaian ini sungguh luar biasa mengingat usianya yang baru menginjak 18 tahun.

Pemain sayap andalan Barcelona ini lahir pada 13 Juli 2007 di Esplugues de Llobregat. Statusnya sebagai pemain profesional telah mengukuhkan posisinya di kancah sepak bola global, baik di level klub maupun tim nasional Spanyol. Ia telah menunjukkan performa konsisten yang membuatnya menjadi tulang punggung Blaugrana.

Pencapaian finansial ini bukan tanpa alasan, mengingat kontribusinya yang signifikan di lapangan dan rekor-rekor yang telah dipecahkannya. Lamine Yamal: Baru 18 Tahun tapi Sudah Masuk 10 Besar Pemain dengan Bayaran Paling Tinggi di Dunia, sebuah fakta yang menunjukkan betapa cepatnya ia mencapai puncak karier.

1 dari 3 halaman

Pendapatan Fantastis di Usia Muda

Terbaru, Lamine Yamal menduduki peringkat ke-10 pemain dengan bayaran tertinggi di dunia untuk tahun 2025. Diperkirakan ia akan mendapatkan 43 juta USD atau sekitar 713 miliar rupiah pada musim ini, menjadikannya satu-satunya pemain di bawah usia 20 tahun dalam daftar tersebut. Ia juga menjadi pemain berusia 18 tahun pertama yang masuk daftar Forbes.

Pendapatan Yamal sebagian besar berasal dari kontrak dengan Barcelona, yaitu ketika ia diberikan nomor punggung 10 yang ikonik. Kontrak jangka panjangnya hingga 2031 memastikan stabilitas finansialnya. Kesepakatan ini menjadikannya pemain muda dengan gaji tertinggi di dunia saat ini.

Selain gaji dari klub, Yamal juga memiliki kesepakatan sponsor yang menguntungkan. Perusahaan besar seperti Beats by Dre, Adidas, dan Powerade telah mengikatnya sebagai duta merek. Ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu atlet muda paling laris di dunia.

2 dari 3 halaman

Pemecah Rekor dan Bintang Masa Depan

Pemecah Rekor dan Bintang Masa Depan

Lamine Yamal meraih penghargaan Kopa Trophy 2025, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus

Yamal dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia pada usianya, bahkan telah memenangkan Kopa Trophy pada tahun 2024 dan 2025. Penghargaan ini diberikan untuk pemain terbaik di dunia di bawah usia 21 tahun, membuktikan kualitasnya yang luar biasa.

Ia telah mencetak banyak rekor di usianya yang sangat muda. Pada 29 April 2023, di usia 15 tahun, 9 bulan, dan 16 hari, Yamal menjadi pemain termuda yang melakukan debut untuk tim utama FC Barcelona. Ini adalah pencapaian yang mengagumkan bagi seorang remaja.

Tidak berhenti di situ, pada Oktober 2023, ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah La Liga. Ia juga menjadi pemain dan pencetak gol termuda untuk tim nasional Spanyol pada debut seniornya pada 8 September 2023, menegaskan statusnya sebagai fenomena yang terus memecahkan rekor.

3 dari 3 halaman

Kekhawatiran Beban dan Masa Depan Karier

Di balik semua rekor dan pendapatan fantastis, kekhawatiran muncul terkait tuntutan yang dibebankan kepada Lamine Yamal. Serikat pemain sepak bola dunia, FIFPRO, menilai beban penampilan yang terlalu berat bisa membahayakan perkembangan jangka panjangnya. Ini menjadi perhatian serius bagi masa depan sang pemain muda.

Laporan terbaru FIFPRO menyebutkan bahwa Yamal telah mencatat 130 penampilan senior pada usia 18 tahun, angka yang jauh melampaui pendahulunya. Sebagai perbandingan, Andres Iniesta baru mencatat 40 penampilan di usia yang sama, sementara Gavi mencapai 60. Beban ini tentu sangat signifikan bagi seorang pemain di usia pertumbuhan.

Darren Burgess, ketua dewan penasihat kinerja tinggi FIFPRO, menyatakan kekhawatirannya. Ia menekankan bahwa pemain masih dalam masa pertumbuhan hingga usia 24 atau 25 tahun, sehingga beban fisik dan mental yang berlebihan pada usia muda perlu diwaspadai agar tidak menghambat potensi Lamine Yamal di masa depan.