
Bola.net - Pemain anyar Real Madrid, Luka Jovic, mengakui bahwa kemampuan fisik adalah senjata utamanya saat ini. Namun ia tidak ingin bertumpu pada satu sisi itu saja, dan berharap bisa memain dengan lebih cerdas di musim depan.
Jovic resmi jatuh ke pelukan Real Madrid pada awal Juni ini setelah klub raksasa Spanyol tersebut mengumumkan kesepakatan transfer dengan Eintracht Frankfurt. Pria berumur 21 tahun itu diboyong ke Santiago Bernabeu dengan mahar sebesar 60 juta euro.
Nilai tersebut terbilang tinggi untuk seorang pemain yang masih muda seperti dirinya. Namun jika melihat torehannya pada musim 2018-2019 ini, di mana ia sukses mengantongi 27 gol dan tujuh assist di berbagai kompetisi, harganya bisa dikatakan pantas.
Semasa muda, Jovic bermain di kelompok umur yang lebih tinggi darinya. Karena ditempa dengan hal itu, fisik penyerang asal Serbia tersebut menjadi jauh lebih baik. Kualitas fisiknya pun menjadi senjata utama dalam mencetak gol.
Tapi Jovic enggan mengandalkan satu faktor itu saja. Kala berbicara dengan 11 Freunde belum lama ini, ia mengaku ingin mengasah kemampuan berpikirnya dan kekuatan fisik baru akan digunakan saat keadaan terdesak.
"Saya suka pemain pintar dan itulah mengapa saya mencobabermain memakai otak," ujar Jovic. "Saat masih 15 tahun dan melawan orang berumur 18, serta mencetak 40 gol per musim, fisik ini telah membantu saya memaksakan diri [menghadapi pemain lawan], sambungnya.
"Sekarang saya tidak hanya seorang petarung yang bisa berlari ke mana pun selama 90 menit. Saya suka dengan hal sederhana [dalam sepak bola]. Saya ingin menggunakan kekuatan saat tak bisa memaksakan diri dengan isi kepala saya," lanjutnya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Cinta Pada Red Star Belgrade
Jovic memulai karirnya di dunia sepak bola bersama klub lokal Serbia, Red Star Belgrade. Kecintaanya terhadap tim tersebut sangatlah besar, sampai ia merasa kecewa karena dijual ke Benfica pada tahun 2017 silam.
"Keputusan saya sudah bulat: Saya ingin bertahan hingga akhir musim. Kami sedang unggul 20 poin dan saya ingin memenangkan liga sekali lagi," tambahnya.
"Tapi klub menjual saya pada bursa transfer Januari karena mereka butuh uang. Saat saya berangkat ke Lisbon, saya menangis selama tiga hari," imbuhnya lagi.
Bersama Benfica, Jovic juga sempat berulah secara tidak sengaja yang memberikan dampak buruk kepada klub. Ia mencederai kakinya saat sedang berenang dan harus menepi dari lapangan selama hampir dua bulan lamanya.
"Itu tidak membuat klub senang," tandasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 17:48
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 17:30
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...