
Bola.net - Kini, saat namanya diabadikan sebagai salah satu gelandang terbaik Real Madrid, Luka Modric tetap sederhana. Ia tidak pernah melupakan masa lalunya, dengan berbagai luka akibat perang dan cerita berat di masa kecilnya.
Dari pengungsian di Zadar hingga sorak sorai di Bernabeu, dari bola di tempat parkir hingga trofi Ballon d'Or di tangannya, Modric adalah kisah nyata bahwa kekuatan manusia bukan hanya soal raga, tapi jiwa yang tidak pernah menyerah.
Ia bukan hanya pemain bola. Ia adalah simbol harapan. Bukti bahwa bahkan dari puing-puing kehancuran, seseorang bisa bangkit menjadi legenda. Real Madrid akan sangat merindukan kehadiran pemain seperti Luka Modric.
Luka Modric datang ke Real Madrid pada 2012 lalu. Dia dibeli dari Tottenham dengan harga €30 juta. Modric memulai sebuah era, bersama Casemiro dan Toni Kroos datang ke Bernabeu pada musim-musim berikutnya.
Masa Kecil Luka Modric yang Diguncang Ledakan

Luka Modric lahir pada 9 September 1985 di kota Zadar, Kroasia, yang kala itu masih merupakan bagian dari Yugoslavia. Kota itu indah, berada di tepi Laut Adriatik, tetapi damai hanya tinggal dalam kenangan ketika perang pecah pada awal 1990-an.
Usianya baru enam tahun ketika konflik bersenjata merenggut segalanya dari keluarganya. Rumah mereka dibakar, dan Modric bersama keluarganya terpaksa hidup mengungsi, berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi keselamatan.
Ayahnya, Stipe Modric, adalah teknisi di militer Kroasia. Kakeknya, yang sangat dekat dengannya, dibunuh oleh pasukan Serbia di pegunungan dekat rumah mereka. Peristiwa itu menjadi luka yang tertanam dalam, namun juga bara semangat bagi Modric kecil, yang saat itu hanya memiliki bola sebagai pelarian dari dunia yang kacau.
Jalan Terjal Menuju Puncak

Perjalanan Modric tidak pernah mudah. Ia harus membuktikan diri lewat masa pinjaman ke klub Bosnia, Zrinjski Mostar, pada usia 18 tahun. Liga Bosnia dikenal keras, namun Modric tidak menyerah. Justru di sanalah ia menempa mental baja, belajar bertahan, belajar memimpin, dan belajar bertarung bukan hanya demi menang, tapi demi hidup.
Setelah sukses di Dinamo Zagreb dan bersinar di Liga Kroasia, Tottenham Hotspur datang meminangnya pada 2008. Premier League sempat meragukannya karena fisiknya yang dianggap terlalu kecil untuk sepak bola Inggris yang keras.
Tapi Modric menjawab dengan performa, bukan kata-kata. Ia menjadi jantung permainan Tottenham dan membuktikan bahwa kekuatan tidak selalu terletak pada otot, tapi pada otak dan nyali.
Modric akan menutup perjalanan kariernya di Real Madrid begitu musim 2024/2025 usai. Datang dari Tottenham, tanpa trofi mayor, Modric akan pergi dengan status legenda. Dia punya enam gelar juara Liga Champions.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 22 November 2025 09:32Barcelona Cari Mesin Gol Baru, Harry Kane Jadi Bidikan Nomor Satu?
-
Liga Spanyol 22 November 2025 08:44Respon Menggelitik Hansi Flick Soal Rumor Kembalinya Lionel Messi ke Barcelona
LATEST UPDATE
-
Olahraga Lain-Lain 22 November 2025 11:47 -
Bola Indonesia 22 November 2025 11:37 -
Liga Italia 22 November 2025 11:22 -
Olahraga Lain-Lain 22 November 2025 11:19 -
Open Play 22 November 2025 11:10 -
News 22 November 2025 10:58
MOST VIEWED
- Penyebab Italia Sulit Maju Menurut Fabregas: Kolot, Terlalu Kaku, dan Anti Pemain Muda
- Barcelona Cari Penerus Robert Lewandowski: Lima Striker Top Masuk Radar, Siapa yang Terdepan?
- Apes! Niat Tambal Sulam Skuad, Bek Muda Barcelona Justru Divonis Cedera Parah
- Kenan Yildiz di Ambang Pintu Keluar Juventus: Real Madrid, Arsenal, dan Chelsea Siap Bertarung
HIGHLIGHT
- 10 Raja Assist dalam Sejarah Liga Champions: Ronal...
- 11 Bintang yang Pernah Membela Liverpool dan Real ...
- 7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga...
- 10 Pemain Rekrutan Erik ten Hag yang Masih Bertaha...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...

















:strip_icc()/kly-media-production/medias/3143781/original/016275000_1591254377-20200604-Banjir-Rob-Rendam-Pasar-Ikan-Muara-Baru-FANANI-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420447/original/003095400_1763784293-Screenshot_20251122_104604_Instagram.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2091159/original/063684100_1523886512-muchdi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420439/original/030855400_1763782638-d218dcfa-5ef9-40c2-9370-bf3f3324f408.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5262984/original/070616700_1750760220-20250624-KTR-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5369232/original/046967000_1759460214-unnamed__26_.jpg)

