
Bola.net - Barcelona disebut sudah mendapatkan kesepakatan dengan Xavi untuk menjadi pelatih baru. Namun, Xavi masih akan bekerja di Al Sadd sembari menunggu semua detail kesepakatan terjadi.
Xavi bukan sosok asing bagi Barcelona. Dia adalah bagian penting dari kejayaan klub asal Catalan itu pada era 2010-an. Xavi layak disebut sebagai salah satu pemain terbaik Barcelona.
Sebagai pelatih, Xavi baru menangani satu klub yakni Al Sadd. Mulai bekerja pada 2019 lalu, Xavi memberikan tujuh gelar juara pada klub asal Qatar itu.
Satu hal yang diketahui dari Xavi adalah dia menerapkan tiki-taka di Al Sadd. Mereka bermain dari kaki ke kaki, dengan sentuhan-sentuhan yang mengalir dari depan ke belakang.
Sekedar begitu saja? Tentu tidak. Xavi punya beberapa istilah yang kemudian menggambarkan filosofi bermain yang diusungnya. Apa saja? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Possession
Possession atau penguasaan bola. Ini adalah dasar dari tiki-taka dan sangat fasih dimainkan Barcelona pada era Pep Guardiola. Xavi memegang teguh prinsip ini. Dia meyakini penguasaan bola punya arti yang penting.
"Tim saya harus melakukan membongkar lawan melalui penguasaan bola. Memiliki bola adalah cara untuk mempertahankan diri," kata Xavi baru-baru ini kepada The Coaches' Voice.
Wide Winger
Wide winger atau secara sederhana bisa disebut dengan sayap lebar. Ide ini tujuannya adalah eksploitasi lebar lapangan. Xavi ingin membuka ruang selebar mungkin untuk menunjang penguasaan bola timnya.
Ide ini mungkin tidak cukup lazim karena para pemain dengan tipikal sayap murni jumlahnya makin sedikit. Tapi, Xavi bisa mengakali hal tersebut dengan memanfaatkan peran wingback atau bek sayap.
Di Al Sadd, Xavi punya sosok Akram Afif, pemain terbaik di Qatar saat ini, untuk menafsirkan ide peran wide winger.
High Pressing
Ini adalah ide yang diadopsi oleh banyak manajer top saat ini. Jurgen Klopp di Liverpool menjadi contoh yang ideal. Kunci utama dari ide ini adalah merebut bola secepat mungkin bahkan ketika masih berada di area lawan.
Xavi ingin semua pemain mengambil peran dalam bertahan. Semua harus merebut bola sejak sepertiga akhir lapangan. "Semakin cepat kami merebut bola kembali, semakin dekat kami ke kotak lawan," kata Xavi.
Positional Play
Xavi mungkin banyak terinspirasi oleh Pep Guardiola. Termasuk ide 'positional play'. Ide ini disebut sebagai DNA-nya Barcelona dan diterapkan dengan sangat baik pada era Guardiola.
Secara sederhana, ide dari positional play bisa ditafsirkan dengan upaya untuk menciptakan situasi unggul jumlah atau numerical superiority pada setiap momen. Jumlah pemain harus lebih banyak dari pemain lawan.
Ide tersebut menuntut setiap pemain untuk memahami ruang-ruang di lapangan dengan baik sehingga bisa bergerak dengan efektif.
Playing Out From the Back
Beberapa video permainan Al Sadd viral di media sosial. Mereka bermain sangat rapi dari bawah hingga ke wilayah lawan. Inilah yang kemudian disebut dengan 'playing out from the back'. Yang perlu diperhatikan adalah harus ada orang ketiga yang menjadi opsi umpan.
Xavi menjelaskan ide tersebut seperti ini:
"Ketika Anda membawa bola keluar, orang ketiga tidak mungkin bertahan. Bayangkan Gerard Pique ingin memainkan bola untuk saya, tetapi saya dijaga. Saya memiliki seseorang yang mengawasi saya, itu sangat menyebalkan."
"Jelas bahwa Pique tidak bisa memberikan bola kepada saya, itu jelas, oleh karena itu saya pindah dan saya membawa penjaga saya. Kemudian Lionel Messi turun dan menjadi orang kedua."
"Pique adalah yang pertama, Messi yang kedua dan saya yang ketiga. Dan begitulah terus menerus. Bermain dari belakang seperti itu selalu menciptakan keunggulan."
Klasemen Liga Spanyol
Sumber: Marca
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Terima Kasih, Mister! 9 Mutiara Menjalani Debut di Barcelona Era Ronald Koeman
- 5 Alasan Ronald Koeman Tidak Layak Latih Barcelona
- Hasil, Klasemen, dan Top Skor La Liga: Pucuk Tak Jadi Milik Real Madrid, Atletico, Apalagi Barcelona
- Ronald Koeman Memang Tidak Cocok di Barcelona
- Pakai Tiga Bek dan Main Tiki-Taka, Ini Perkiraan Starting XI Barcelona Bersama Xavi
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
MOST VIEWED
- Apa Beda Xabi Alonso dan Carlo Ancelotti? Ini Kata Kapten Real Madrid
- Alasan Jujur Fermin Lopez yang Tolak Pinangan Chelsea di Deadline Day
- Lamine Yamal dan Fermin Lopez Sikapi Tawaran Chelsea dengan Bercanda
- Perubahan Radikal Dihadirkan Xabi Alonso di Real Madrid: Dari Drone, Disiplin Jerman, hingga Rotasi
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...