Real Madrid Krisis! Kehilangan Mental Juara, Tidak Punya Sosok Pemimpin, Apa Kata Xabi Alonso?

Real Madrid Krisis! Kehilangan Mental Juara, Tidak Punya Sosok Pemimpin, Apa Kata Xabi Alonso?
Ekspresi lesu penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe usai Celta Vigo mencetak gol lewat aksi Williot Swedberg di La Liga 2025-2026. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Real Madrid sedang tidak baik-baik saja usai dipermalukan Celta Vigo di kandang sendiri, Senin (8/12/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini membongkar borok besar di dalam skuad Los Blancos musim ini.

Masalah utama Madrid ternyata bukan hanya soal badai cedera yang tiada henti. Ada krisis kepemimpinan dan mentalitas yang membuat para pemain bintang terlihat tak berdaya.

Absennya sosok seperti Sergio Ramos hingga Karim Benzema sangat terasa dampaknya. Tidak ada lagi pemain yang mampu menenangkan tim saat berada dalam tekanan hebat.

Kini, posisi Xabi Alonso sebagai pelatih mulai digoyang oleh tekanan publik. Madrid terancam terjebak dalam siklus kegagalan jika masalah mental ini tidak segera tuntas.

1 dari 5 halaman

Real Madrid Kehilangan Jiwa Pemimpin

Real Madrid Kehilangan Jiwa Pemimpin

Reaksi Jude Bellingham bersama pemain Real Madrid usai pemain Celta Vigo, Williot Swedberg mencetak gol di lanjutan La Liga. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Masalah terbesar Los Blancos saat ini bukanlah cedera yang tak terhindarkan. Kekalahan mental lebih sulit diatasi daripada masalah fisik tim.

Para pemain terlihat pasrah, kacau, dan kehabisan ide di lapangan. Mereka tampak telah menerima kekalahan, khususnya setelah kebobolan gol pertama.

Dulu ada sosok seperti Karim Benzema yang mampu menenangkan rekan setim. Ia meminta semua pemain tenang saat tertinggal 2-0 dari Liverpool di Anfield.

Meskipun tidak diketahui pasti apa ucapannya, tim berhasil melakukan comeback dramatis. Real Madrid pun mengakhiri laga itu dengan kemenangan telak 5-2.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 8 Desember 2025
Real Madrid Real Madrid
03:00 WIB
Celta Vigo Celta Vigo
2 dari 5 halaman

Hilangnya Karakter Juara

Hilangnya Karakter Juara

Ekspresi kekecewaan Rodrygo usai Real Madrid dikalahkan Celta Vigo di Liga Spanyol. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Real Madrid saat ini dihuni oleh talenta-talenta terbaik di dunia pada setiap posisi. Namun, bakat saja terbukti tidak cukup untuk memenangkan pertandingan yang menguras emosi.

Pemain terlihat mudah dejected atau patah arang sebelum peluit panjang berbunyi. Mereka tampak kehabisan ide dan kacau saat menghadapi kesulitan di atas lapangan.

Kekalahan 0-4 dari PSG di ajang Club World Cup lalu sebenarnya sudah menjadi sinyal bahaya. Sayangnya, perubahan yang dijanjikan Xabi Alonso belum membuahkan hasil signifikan.

Madrid tercatat hanya menang dua kali dari tujuh laga terakhir di semua kompetisi. Rekor di La Liga bahkan lebih buruk, dengan hanya satu kemenangan dari lima laga.

3 dari 5 halaman

Blunder Taktik dan Ego Bintang

Blunder Taktik dan Ego Bintang

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso berbicara dengan para pemain saat laga melawan Espanyol di La Liga 2025-2026. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Xabi Alonso dituding mulai ragu dalam mengambil keputusan tegas untuk tim. Ia seolah terbebani untuk memainkan para pemain bintang demi menjaga harmoni ruang ganti.

Kombinasi Bellingham, Vinicius Jr, dan Mbappe dianggap belum berfungsi sebagai satu unit tim. Alonso perlu lebih berani mencadangkan pemain nama besar yang tidak berkontribusi.

"Perubahan akan dilakukan," tegas Xabi Alonso setelah kekalahan telak dari PSG musim panas lalu.

Pelatih asal Spanyol ini dituntut untuk kembali ke ideologi taktik awalnya. Ia harus membuktikan bahwa kepentingan klub jauh lebih besar daripada ego individu pemain.

4 dari 5 halaman

Misteri Endrick dan Rodrygo

Misteri Endrick dan Rodrygo

Selebrasi Endrick usai membobol gawang Real Sociedad, Rabu (2/4/2025) (c) AP Photo/Bernat Armangue

Satu keputusan Alonso yang dipertanyakan adalah minimnya jam terbang untuk wonderkid Endrick. Padahal, striker muda ini dinilai bisa memberi elemen kejutan dan kecepatan di sisi kanan.

Sebaliknya, Rodrygo terus mendapat kepercayaan meski sedang dalam tren sangat negatif. Ia tercatat sudah melewati 31 pertandingan tanpa mencetak satu gol pun untuk klub.

Alonso dianggap terlalu kaku dengan terus memaksakan starter yang sama di setiap pekan. Hal ini membuat permainan Real Madrid menjadi sangat mudah dibaca oleh lawan.

Kehadiran Endrick bisa menjadi solusi untuk memberikan intensitas yang hilang dari lini serang. Tanpa keberanian mencoba hal baru, Madrid akan terus terjebak dalam pola yang monoton.

5 dari 5 halaman

Tatap City dengan Kepala Tegak

Meski badai kritik menerjang, Xabi Alonso mencoba tetap tenang menghadapi media. Ia sadar bahwa laga krusial di Champions League melawan Manchester City sudah di depan mata.

Alonso menegaskan bahwa seluruh tim saat ini tetap bersatu menghadapi masa sulit. Ia ingin anak asuhnya segera bangkit dan melupakan hasil buruk di kompetisi domestik.

"Kami semua marah, jelas ini bukan pertandingan yang kami inginkan," ujar Alonso kepada pers usai dikalahkan Celta Vigo.

Ia berharap kemenangan atas City bisa menghapus rasa pahit yang dirasakan para penggemar. Madrid harus menunjukkan identitas asli mereka di panggung paling bergengsi di Eropa tersebut.

"Kami harus mencoba dan membalikkan keadaan secepat mungkin," tutup Alonso dengan nada militan.