Sebentar Dipuji, Sebentar Dikritik, Trent Alexander-Arnold Belum Tenang di Real Madrid

Sebentar Dipuji, Sebentar Dikritik, Trent Alexander-Arnold Belum Tenang di Real Madrid
Pemain Real Madrid, Trent Alexander-Arnold (kiri), berebut bola dengan pemain Girona, Joel Roca, pada pertandingan La Liga, Senin, 1 Desember 2025. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Trent Alexander-Arnold tengah merasakan dinamika tajam hubungan dengan media di Spanyol. Pernah lama mendapat dukungan dari publik Liverpool, situasinya di Real Madrid terbukti jauh lebih keras. Performa terbarunya dalam laga La Liga kembali membuka ruang kritik.

Kedatangan Alexander-Arnold ke Madrid pada musim panas 2025 awalnya disambut antusias. Reputasinya sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia menjadi modal besar untuk masuk ke dalam skema Xabi Alonso. Namun, perjalanan adaptasinya tidak selalu mulus, terutama setelah cedera hamstring dan persaingan di posisinya.

Setelah sempat mendapatkan pujian dari media lokal, perubahan performa dalam laga melawan Girona membuat arah pemberitaan berbalik. Sorotan tajam kembali diarahkan kepadanya, menegaskan betapa cepatnya opini media Madrid berubah.

1 dari 2 halaman

Dari Pujian Hangat ke Sorotan Tajam Media Madrid

Dari Pujian Hangat ke Sorotan Tajam Media Madrid

Pemain Olympiacos, Daniel Podence (kiri), menendang bola melewati pemain Real Madrid, Trent Alexander-Arnold, dalam laga Liga Champions di Piraeus, Yunani, 26 November 2025 (c) AP Photo/Thanassis Stavrakis

Alexander-Arnold sebelumnya menerima ulasan positif untuk performanya melawan Elche dan Olympiakos. Media Madrid, AS menilai kontribusinya sangat terlihat melalui kualitas umpan dan kemampuannya mengatur situasi bola mati.

"Visi dan sentuhan yang membuatnya mampu menciptakan peluang bagi rekan-rekannya," tulis AS dalam laporannya.

AS juga menyoroti perannya di bawah Alonso. "menjadi spesialis bola mati tim di bawah Xabi Alonso"

Laporan tersebut bahkan menutup dengan pernyataan bernuansa nostalgia tentang masa-masa karier Trent di Inggris.

Media lain, Marca juga memberi kesan positif pada periode itu. "Trent adalah pemain yang mengangkat level tim ketika permainan terbuka dan menciptakan ketegangan saat tekanan defensif dibutuhkan."

"Ia berkembang dalam situasi ketika permainan melebar, di mana ia bisa menjadi pemain kunci tanpa harus terus-menerus mendapat penjagaan dari struktur pertahanan lawan."

2 dari 2 halaman

Performa Lawan Girona Picu Kritik Baru

Meski begitu, media Madrid dikenal reaktif terhadap performa harian pemain. Kesan yang sebelumnya positif dapat berubah cepat ketika hasil pertandingan tidak sesuai ekspektasi.

Dalam laga melawan Girona, Alexander-Arnold tampil lebih baik dalam aspek bertahan dibanding beberapa pertandingan sebelumnya. Namun, kualitas distribusi bolanya dianggap tidak berada pada level yang sama seperti saat ia bermain melawan Elche dan Olympiakos.

Media menilai umpan-umpan panjangnya tidak seakurat biasanya, sementara umpan silang yang menjadi ciri khasnya juga tidak efektif. Satu umpan apik kepada Vinicius Junior pada babak kedua memang menjadi sorotan positif, tetapi tidak cukup menutupi kesalahan lain.

Bahkan, Alexander-Arnold hampir memberi peluang besar bagi tim lawan Girona setelah kehilangan bola secara berisiko pada babak pertama.

Momen tersebut menjadi salah satu alasan ia kembali dikritik, memperlihatkan bahwa ekspektasi terhadap dirinya di Madrid sangat tinggi.