3 Alasan Timnas Indonesia Bakal Menang atas Timnas Irak: Tekanan Jadi Motivasi Ekstra!

3 Alasan Timnas Indonesia Bakal Menang atas Timnas Irak: Tekanan Jadi Motivasi Ekstra!
Kevin Diks merayakan gol ke gawang Arab Saudi di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) Dok. Timnas Indonesia

Bola.net - Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar saat bersua Irak pada matchday ke-2 putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan diprediksi sangat alot, tapi bukan tanpa peluang.

Sebelumnya, Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi di matchday 1. Kekalahan ini memukul harapan Indonesia, tapi bukan berarti pupus sepenuhnya.

Secara matematis, Skuad Garuda masih punya peluang untuk melaju ke putaran final Piala Dunia, tapi syaratnya alot. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah menang atas Irak dengan selisih gol cukup besar, lebih dari dua.

Persoalannya, Timnas Indonesia punya catatan buruk atas Irak. Tercatat dalam tiga pertemuan terakhir, Indonesia selalu kalah dan hanya bisa mencetak dua gol, sementara tim lawan mencetak sampai 10 gol.

Kini, laga kontra Irak akan jauh lebih penting daripada laga-laga sebelumnya. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, ada sejumlah faktor yang membuat skenario kemenangan bukan sekadar harapan kosong. Apa saja?

1 dari 4 halaman

1. Skuad Lebih Kuat dan Lebih Beragam, Kluivert Sudah Membentuk Identitas Baru

1. Skuad Lebih Kuat dan Lebih Beragam, Kluivert Sudah Membentuk Identitas Baru

Kevin Diks usai mencetak gol pada laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) AP Photo

Sejak kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih pada Januari 2025, komposisi tim Indonesia berubah signifikan: ada kualitas dari pemain-pemain yang berkarier di luar negeri dan pemain naturalisasi/keturunan yang menambah kedalaman di lini belakang dan sayap.

Kemampuan tim menekan dan menciptakan peluang terlihat saat melawan Saudi, walau hasil akhir tidak berpihak, pola permainan dan karakter menekan itu menjadi modal penting.

Kluivert sendiri menonjolkan kepercayaan diri tim meski ada masalah penyelesaian akhir yang harus diperbaiki. Sikap pelatih yang terbuka mengakui kelemahan tapi tetap percaya pada proses memberi nuansa optimis bagi pemain, sesuatu yang kerap mengubah mentalitas tim dalam laga-laga krusial.

Jika Kluivert berhasil menajamkan efektivitas penyelesaian peluang dalam sesi latihan singkat sebelum laga, Indonesia punya peluang nyata.

Kelebihan lain adalah kebijakan pemanggilan yang lebih agresif terhadap pemain diaspora/bermain di Eropa yang membawa pengalaman bertanding di level klub tinggi, faktor yang sering menentukan detail pertandingan seperti disiplin posisi dan pemahaman taktik. Ini bisa menjadi pembeda ketika laga memasuki fase-fase kritis.

2 dari 4 halaman

2. Motivasi dan Kebutuhan Hasil: Tekanan Bisa Jadi Keuntungan

2. Motivasi dan Kebutuhan Hasil: Tekanan Bisa Jadi Keuntungan

Aksi bek Indonesia, Jay Noah Idzes melawan pemain Arab Saudi, Aiman Yahya di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 9 Oktober 2025. (c) AP Photo

Kekalahan tipis dari Saudi meninggalkan rasa kecewa, tetapi juga membangkitkan urgensi. Indonesia wajib menang untuk menjaga asa lolos, sehingga motivasi pemain dipastikan tinggi.

Tim yang butuh hasil seringkali menunjukkan intensitas lebih, keberanian mengambil risiko taktis, dan solidaritas bertahan yang meningkat; kombinasi itu bisa menyulitkan Irak jika lawan gagal match the intensity.
Reuters

Selain aspek psikologis, momentum semacam ini memungkinkan pelatih menyiapkan strategi one-off: pressing terstruktur, serangan balik cepat melalui sayap, atau memaksimalkan set piece, area yang realistis untuk dimaksimalkan dalam waktu singkat.

Ketika semua pemain paham bahwa satu kemenangan mengubah klasemen dan prospek, fokus tim cenderung terpusat pada hasil konkret.
Reuters

Kondisi mental tim lawan juga perlu diperhitungkan. Irak baru beberapa bulan dilatih oleh Graham Arnold dan walau ia sudah menyatakan kesiapan tim, adaptasi taktik dan beban ekspektasi untuk lolos bisa menimbulkan celah, terutama bila Indonesia mampu memaksa permainan cepat dan membuat Arnold bereaksi cepat.

Tekanan besar kadang membuat tim yang lebih "terorganisir di atas kertas" kehilangan momentum di lapangan.

3 dari 4 halaman

3. Rekam Jejak Buruk Bukan Jaminan Masa Depan, Statistik Terakhir Mengandung Koreksi

3. Rekam Jejak Buruk Bukan Jaminan Masa Depan, Statistik Terakhir Mengandung Koreksi

Aksi Maarten Paes pada laga Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi (c) AP Photo

Memang faktanya Irak menang dalam beberapa pertemuan terakhir dan Indonesia kesulitan menjebol gawang mereka, itu realitas yang tak bisa ditutup-tutupi.

Namun statistik historis bukan prediksi mutlak. Sejumlah kemenangan sebelumnya terjadi sebelum era Kluivert dan sebelum adanya pemain baru yang kini jadi tulang punggung tim. Perubahan personel dan taktik memberi peluang untuk “memutus rekor”.

Praktisnya: di sepakbola modern, detail kecil, ketepatan transisi, pemanfaatan bola mati, serta kesiapan fisik pada menit-menit akhir, sering menentukan pemenang.

Indonesia menunjukkan kapasitas mencetak gol (meski lewat penalti di laga terakhir), dan jika Kluivert sukses mengarahkan tim bermain lebih klinis, hasil bisa berbalik. Keberanian taktis dan eksekusi sederhana bisa lebih efektif daripada mengandalkan sejarah pertemuan.

Lagidiskon