Beda Timnas Singapura Dahulu dan Sekarang: Cuma Punya 1 Pemain Naturalisasi di Piala AFF 2020

Beda Timnas Singapura Dahulu dan Sekarang: Cuma Punya 1 Pemain Naturalisasi di Piala AFF 2020
Starting XI Timnas Singapura saat menghadapi Filipina di penyisihan grup A Piala AFF 2020. (c) AFF Suzuki Cup

Bola.net - Timnas Indonesia akan meladeni kekuatan tuan rumah Singapura di babak semifinal Piala AFF 2020 dalam dua laga, masing-masing pada 22 dan 25 Desember 2021 besok.

Singapura melaju ke semifinal dengan status runner-up Grup A. The Lions meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan di penyisihan grup.

Menariknya, ada edisi kali ini, The Lions hanya mengandalkan satu pemain naturalisasi yakni Song Ui-young, gelandang berdarah Korea Selatan.

Song Ui-young resmi berstatus warganegara Singapura pada Agustus lalu. Pria kelahiran Incheon, 8 November 1993 melakoni debutnya bersama timnas Singapura pada laga uji coba menghadapi Kirgistan, 11 November.

Kelebihan yang menonjol pada diri Song Ui-young adalah daya jelajahnya yang tinggi saat beraksi lapangan. Di Liga Primer Singapura 2021, ia tampil sebanyak 15 laga bersama Lion City Sailors (dulu Home United) dengan koleksi tujuh gol.

Dalam lama resmi Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), Tatsuma Yoshida tanpa sungkan memuji Song Ui-young yang dinilainya pantas jadi kartu truf Singapura di lini tengah.

"Penampilan Song Ui-young sangat efektif dengan agresivitas tinggi. Ia juga memiliki daya tahan fisik dan naluri mencetak gol yang tinggi," kata Tatsuma Yoshida.

Kelebihan inilah yang membuat Song Ui-young jadi pemain pembeda The Lions di Piala AFF 2020 yang murni mengandalkan materi lokal. Termasuk tiga bersaudara, Irfan Fandi, Ikhsan Fandi dan Ilhan Fandi. Ketiga pemain ini adalah anak kandung legenda timnas Singapura, Fandi Ahmad.

1 dari 3 halaman

Lekat dengan Naturalisasi Era awal 2000-an

Sebelumnya, pada era awal 2000-an, Singapura dikenal dengan tim yang mengandalkan pemain naturalisasi untuk memburu trofi juara.

Cara ini ditempuh FAS untuk mengembalikan pamor The Lions yang kian memudar usai meraih gelar juara pada edisi 1998. Jelang perhelatan Piala Tiger 2004, The Lions yang ditangani pelatih asal Serbia, Radojko Avramovic memasukan sejumlah pemain naturalisasi dalam daftar skuar.

Di antaranya Qiu Li, Shi Jiayi (China), Fahrudin Mustafic (Serbia), Aleksandar Duric (Bosnia), Daniel Bennett (Inggris) Agu Casmir, Precious Emuejeraye dan Itimi Dickson (Nigeria). Hasilnya sangat signifikan. Dalam dua edisi beruntun yakni pada 2004 dan 2007, Singapura melenggang mulus ke tangga juara.

Pada 2004, mereka memupus ambisi Indonesia lewat kemenangan pada dua laga dengan agregat 5-2 di final. Sedang pada 2007, The Lions menekuk tim kuat Asia Tenggara lainnya, Thailand dengan agregat 3-2 dalan dua laga puncak.

Sumbangsih penting pemain naturalisasi di Singapura terjadi pada 2012.

Kala itu tinggal Daniel Benett dan Fachruddin Mustafic yang tersisa. Singapura kembali menyingkirkan seterunya, Thailand dengan agregat 3-2 pada dua laga final.

2 dari 3 halaman

Gagal Melewati Penyisihan Grup

Setelah itu, Singapura tampil dengan mengandalkan pemain lokal pada 2014 dan 2016, hasilnya mereka selalu gagal melewati penyisihan grup.

Pada 2018, Singapura kembali memasukkan satu nama pemain naturalisasi yakni Jacob Mahler asal Denmark. Tapi, tim yang ditangani Fandi Ahmad kembali gagal bersaing di penyisihan grup.

Singapura yang tergabung di Grup B bersama Indonesia, Thailand, Filipina dan Timor Leste hanya bertengger di peringkat tiga dengan raihan dua kemenangan dan dua kali kalah.

Dua tim yang melaju ke semifinal di grup ini adalah Thailand dan Filipina. Seperti diketahui, di edisi ini, Vietnam meraih trofi juara setelah mengalahkan Malaysia dengan agregat gol 3-2 pada dua laga final.

3 dari 3 halaman

Jadwal Semifinal Piala AFF 2020

View this post on Instagram

A post shared by Bola.com (@bolacomid)

Disadur dari: Bola.com (Abdi Satria, Wiwig Prayugi) 21 Desember 2021