Blak-blakan, Timur Kapadze Akui Perkembangan Timnas Indonesia: Saya Mempelajari Siapa Saja Pemainnya

Blak-blakan, Timur Kapadze Akui Perkembangan Timnas Indonesia: Saya Mempelajari Siapa Saja Pemainnya
Pelatih Timur Kapadze saat masih menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Uzbekistan. (c) dok. uzbekistanfa

Bola.net - Mantan pelatih Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze menyebut perkembangan pemain Timnas Indonesia semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Ia menilai banyak talenta muda yang kini mulai menembus level senior dan tampil konsisten.

Penilaian itu disampaikan Kapadze setelah mempelajari Timnas Indonesia selama perjalanannya menuju Jakarta. Ia menyebut sebagian pemain yang kini menjadi tulang punggung Skuad Garuda sudah pernah ia hadapi saat level U-23.

Kapadze merupakan pelatih yang meloloskan Uzbekistan ke Piala Dunia 2026. Sekarang ia dikabarkan menjadi calon kuat peracik strategi Timnas Indonesia.

Lebih lanjut, Kapadze menilai kegagalan Timnas Indonesia di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia lantaran lawan-lawannya lebih kuat. Bukan karena Skuad Garuda lemah.

"Yang pasti penilaiannya positif, perkembangannya tentunya ada. Kemarin itu lawannya lebih kuat, bukan Timnas Indonesia yang lemah," ujar Kapadze kepada wartawan.

"Saat melakukan penerbangan ke sini, saya mempelajari siapa saja pemainnya. Hampir 10 hingga 11 pemain yang diambil dari U-23 yang pernah kita lawan dahulu."

"Perkembangannya bagus. Karena, kalau diperhatikan, pemain-pemain itu berbakat dan muda, dan mereka sering dipanggil ke level senior," sambungnya.

1 dari 2 halaman

Cerita Timur Kapadze Bersama Uzbekistan di Olimpiade 2024

Cerita Timur Kapadze Bersama Uzbekistan di Olimpiade 2024

Timur Kapadze. (c) dok.The-AFC

Selain membahas penilaiannya terhadap Indonesia, Kapadze juga menjelaskan latar belakang perjalanannya bersama Uzbekistan. Ia mengungkap momen ketika timnya memastikan tiket Olimpiade 2024 dan situasi internal yang kemudian terjadi.

Kapadze mengatakan bahwa posisinya sempat terancam setelah ia mengalami sakit, namun beberapa calon pengganti menolak mengambil alih. Ia memutuskan tetap melanjutkan pekerjaan karena merasa sudah mengenal para pemain dan memahami kebutuhan tim.

"Jadi, pada saat itu Uzbekistan dipastikan lolos Olimpiade. Setelah itu tiba-tiba sakit. Jadi, ada beberapa pelatih yang diberikan tawaran untuk menggantikan saya, tapi mereka menolak. Alasannya karena terlalu berisiko," ucap Kapadze.

"Jadi, saya mengatakan, 'Baik, saya lanjutkan'. Karena menurut saya ini tim ini sama dengan saat Olimpiade lantaran anak buah saya juga ada di sini juga. Sehingga, saya lanjutkan, ambil kesempatan itu, meskipun berisiko. Alhamdulillah lolos," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Alasan Mundur dari Uzbekistan

Alasan Mundur dari Uzbekistan

Timur Kapadze saat masih menjadi pelatih Timnas Uzbekistan. (c) dok.The-AFC

Setelah Uzbekistan memastikan keikutsertaan di Piala Dunia 2026, federasi memutuskan mencari pelatih baru yang memiliki pengalaman lebih besar. Nama Fabio Cannavaro kemudian diajukan sebagai kandidat untuk menangani tim.

Kapadze mengungkap bahwa dirinya ditawari peran asisten dalam struktur pelatih baru tersebut. Ia menolak tawaran itu dan memilih melanjutkan karier sebagai pelatih kepala di tempat lain.

"Setelah itu, keputusan itu rasional. Karena federasi itu mengajukan pergantian pelatih lantaran mereka pertama kali masuk ke Piala Dunia, tidak punya pengalaman. Sehingga, mereka mengajukan mendatangkan Fabio Cannavaro. Hal itu karena dia punya pengalaman, pernah juara lagi," tutur Kapadze.

"Saya diminta untuk menjadi pendamping atau asisten tim saat itu. Tapi, keputusan untuk hengkang itu datang dari saya. Saya tidak mau menjadi asisten, lebih baik melanjutkan karier sebagai pelatih di tim lain. Tapi, keputusannya itu rasional. Saya juga mendukung. Namun, saya tidak ingin menerima peran baru," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)