Catat! Masih Ada PR bagi Timnas Indonesia Meski Sukses Pesta Gol ke Gawang Chinese Taipei

Catat! Masih Ada PR bagi Timnas Indonesia Meski Sukses Pesta Gol ke Gawang Chinese Taipei
Skuad Timnas Indonesia di laga lawan Chinese Taipei, Jumat (05/09/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Timnas Indonesia memang berhasil menang besar atas Timnas Chinese Taipei tapi ada pekerjaan rumah yang harus mereka tuntaskan usai laga tersebut.

Indonesia menjamu Chinese Taipei di laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (05/09/2025) malam WIB. Pertandingan ini didominasi oleh pasukan Garuda dari awal sampai akhir.

Di babak pertama saja, Indonesia mencetak empat gol. Di babak kedua, skuad Merah Putih mencetak dua gol dan sukses melibas Chinese Taipei dengan skor 6-0!

Indonesia harusnya bisa menang dengan skor lebih besar di laga tersebut jika bermain lebih klinis lagi. Meski mendapat hasil positif namun masih ada hal yang perlu dibenahi oleh Patrick Kluivert.

Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Terlalu Lama Kuasai Bola

Terlalu Lama Kuasai Bola

Aksi Rizky Ridho di laga Timnas Indonesia vs Chinese Taipei, Jumat (05/09/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Di laga ini Rizky Ridho nyaris melakukan blunder karena terlalu lama menguasai bola. Lawan nyaris saja merebut bola dari kakinya di area pertahanan sendiri.

Lalu ada momen saat Eliano Reijnders bisa masuk ke kotak penalti dengan bebas. Namun ia tak kunjung mengirim umpan sehingga lawan dengan cepat menutup ruang operan yang membuat peluang Indonesia mencetak gol tertutup.

Ke depannya ini tak boleh terjadi lagi. Para pemain harus bisa berpikir cepat tapi tetap tenang untuk memberikan umpan.

Namun hal ini juga harus didukung oleh pemain lain. Rekan-rekannya harus sigap bergerak untuk memberikan opsi umpan.

2 dari 5 halaman

Organisasi Permainan Agak Kacau

Organisasi Permainan Agak Kacau

Aksi Marc Klok di laga Timnas Indonesia lawan Chinese Taipei, Jumat (05/09/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Timnas Indonesia memang mencatatkan start yang gemilang. Pada menit keempat, mereka sudah bisa mencetak gol melalui Jordi Amat.

Namun secara permainan, Indonesia masih sedikit amburadul. Organisasi pemainan mereka terlihat agak berantakan di awal-awal laga.

Beberapa pemain terlihat saling tumpang tindih di area yang sama terutama di area lini tengah ke depan. Setelah beberapa waktu, organisasi permainan Indonesia mulai membaik dan mereka mulai bisa menciptakan kombinasi permainan yang apik.

Hal ini tak boleh terjadi lagi khususnya ketika bermain di level dunia. Indonesia ke depannya harus bisa mulai bermain lebih rapi lagi sejak menit pertama.

3 dari 5 halaman

Cari Cara Atasi Pressing Lawan

Cari Cara Atasi Pressing Lawan

Starting XI Chinese Taipei dalam laga FIFA Matchday melawan Timnas Indonesia di Surabaya, 5 September 2025 (c) Bola.net/Abdul Aziz

Di babak pertama, Chinese Taipei lebih banyak menunggu di area pertahanannya sendiri. Di babak kedua mereka berani bermain lebih terbuka.

Mereka bahkan berani melakukan pressing hingga ke depan. Situasi ini sempat membuat Timnas Indonesia sedikit kerepotan.

Contohnya ketika Thom Haye dipepet ketat oleh pemain lawan. Alhasil ia tak bisa mengoper dengan sempurna dan penguasaan bola berganti ke pihak lawan dan berbuah peluang bagi Chinese Taipei.

Ini harus menjadi evaluasi tersendiri bagi Indonesia, khususnya jika nanti memutuskan menjadikan Haye sebagai otak serangan timnas. Lawan pasti akan berusaha mematikan gelandang Persib Bandung tersebut. Kluivert harus mencari formula agar gelandang 30 tahun tersebut tak bisa dikunci lawan.

4 dari 5 halaman

Finishing Masih Perlu Diasah

Finishing Masih Perlu Diasah

Ekspresi Mauro Zijlstra di laga debutnya bagi Timnas Indonesia saat lawan Chinese Taipei, Jumat (05/09/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Timnas Indonesia memang menang telak 6-0. Akan tetapi mereka harusnya bisa menang dengan skor lebih besar lagi atas Chinese Taipei.

Sejumlah peluang yang tercipta gagal dimaksimalkan oleh skuad Garuda. Di antaranya tendangan Shayne Pattynama dan sundulan Egy Maulana Vikri di babak pertama.

Di babak kedua ada peluang yang didapat dari Mauro Zijlstra, Miliano Jonathans, hingga Thom Haye. Jadi, Patrick Kluivert harus mengasah lagi kemampuan anak-anak asuhnya menuntaskan peluang yang mereka dapatkan.

Sebagai mantan striker harus gol, Kluivert harusnya bisa mengatasi masalah tersebut dengan baik.