Garuda Saudi Klarifikasi Isu Monopoli Tiket Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Garuda Saudi Klarifikasi Isu Monopoli Tiket Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Suporter Timnas Indonesia saat mendukung tim Garuda melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) AP Photo/Mark Baker

Bola.net - Garuda Saudi memberikan klarifikasi terkait tuduhan adanya praktik monopoli tiket laga Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dalam Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan tersebut berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada 8 Oktober 2025 dan Skuad Garuda kalah 2-3.

Isu ini mencuat usai penggiat sepak bola Indonesia, Haris Pardede atau Bung Harpa yang menyoroti dugaan monopoli distribusi tiket bagi suporter Timnas Indonesia. Video tersebut tayang di Instagram @dens.tv pada Jumat (7/11).

Garuda Saudi mengomentari postingan itu untuk meluruskan dua poin utama yang disebut dalam video tersebut. Klarifikasi ini menekankan bahwa proses penjualan tiket sudah sesuai dengan koordinasi resmi antara federasi sepak bola kedua negara.

Garuda Saudi menjelaskan bahwa tuduhan monopoli tidak benar karena mekanisme distribusi tiket sudah diatur secara terbuka dan sesuai kebijakan otoritas terkait. Mereka menjelaskan bahwa sebagian besar tiket dikelola langsung oleh pihak resmi yang ditunjuk.

"Bismillah, dari Garuda Saudi mau meluruskan soal 2 point dibahas di video ini: 1. Perihal tiket dimonopoli, sepertinya ini asumsi yang kurang tepat karena proses penjualan tiket supporter Indonesia diserahkan oleh SAFF ke PSSI dan Garuda Saudi," tulisnya.

"Sebagian kecil dari 4000an tiket di manage oleh garudasaudi dan sisanya pembelian via kitagaruda. Prioritas utama adalah untuk WNI di Saudi, dan sekitarnya apakah ini yang dimaksud monopoli?" sambungnya.

1 dari 2 halaman

Tiket Hilang Bukan karena IP

Garuda Saudi juga merespons persoalan hilangnya tiket dari beberapa suporter yang membeli lewat jalur tidak resmi. Mereka menyebut hal tersebut bukan karena faktor alamat IP, melainkan akibat peredaran tiket yang berpindah tangan di luar sistem resmi.

"Perihal tiket hilang, itu bukan karena IP, tapi memang untuk tiket-tiket yang patternnya dijual oleh calo. Tiket jatah Arab saudi, di pindah tangan di aplikasi Webook," kata Garuda Saudi.

"Makanya banyak yang tiketnya hilang adalah pendatang-pendatang dan orang-orang yang tidak beli tiket dari kitagaruda dan Garuda Saudi. Tapi jika yang beli tiket Jatah Saudi dan tidak pindah tangan, tiketnya tidak hilang," lanjutnya.

Garuda Saudi mengakui bahwa sistem penjualan tiket kali ini belum ideal. Mereka menilai proses tersebut masih menyisakan kekurangan, meski sudah mengikuti arahan dari Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk mencegah praktik percaloan.

"Hal-hal ini sudah dikomunikasikan di channel-channel Garuda Saudi. Memang penjualan tiket melawan Arab Saudi kemarin enggak ideal, tapi yang kita coba kemarin karena permintaan SAFF dalam hal mencegah calo dari pengalaman tahun 2024. Dan sayangnya cara inipun masih gagal," bebernya.

2 dari 2 halaman

Hanya Ingin Meluruskan

Garuda Saudi juga mengundang pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk melakukan klarifikasi langsung melalui jalur pribadi. Mereka menyatakan keterbukaan dalam menjawab setiap tuduhan yang beredar.

"Perihal grup yang dibahas sama Bung Harpa, silakan japri kita. Bung Harpa punya nomor admin kita langsung untuk klarifikasi. Kami hanya ingin meluruskan kesan monopoli, karena tiket melawan Arab Saudi kami yang terlibat langsung. Bukan maksud berbicara atas nama federasi. Terima kasih," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)