Soal Pemain Naturalisasi, Pengamat Sebut Ada Diskriminasi di PSSI

Soal Pemain Naturalisasi, Pengamat Sebut Ada Diskriminasi di PSSI
Ekspresi kekecewaan skuad Timnas Indonesia usai laga melawan Australia di 16 besar Piala Asia 2023, Minggu (28/1/2024). (c) AP Photo/Aijaz Rahi

Bola.net - Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, angkat bicara terkait perlakuan PSSI terhadap pemain-pemain naturalisasi. Ia menilai, ada diskriminasi perlakuan yang diterima para pemain tersebut dengan pemain-pemain lokal.

"Kalau kita lihat, ada sedikit dalam tanda kutip di PSSI ada diskriminasi. Ketika pemain keturunan datang, (mereka) disambut luar biasa, dijamu (dan) seperti (di) sebuah klub, dipamerkan foto bersama dengan ketua umum PSSI," kata Akmal, dalam siniar di kanal YouTube Nalar TV.

"Sementara, pemain-pemain lokalnya biasa saja," sambungnya.

Selain itu, Akmal juga menyebut ada kemewahan lain yang didapat pemain-pemain keturunan. Salah satunya, sambung mantan jurnalis olahraga ini, adalah soal tiket pesawat.

"Mereka dapat fasilitas tiket pesawat kelat bisnis. Kan luar biasa sekali," tutur Akmal

Sebelumnya, soal banyaknya pemain diaspora atau keturunan di Indonesia memang sudah kerap menjadi polemik. Getolnya PSSI melakukan naturalisasi dinilai menggerus kesempatan pemain-pemain lokal untuk unjuk gigi bersama Timnas Indonesia.

Di sisi lain, pendukung proyek naturalisasi berargumen bahwa para pemain tersebut juga memiliki darah Indonesia dan berhak memperkuat Skuad Garuda.

Di tengah polemik ini, PSSI tampaknya masih akan mengendurkan proyek naturalisasi. Mereka dikabarkan sedang mencari sejumlah pemain keturunan yang berposisi penyerang.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Jangan Kelola Timnas Seperti Klub

Jangan Kelola Timnas Seperti Klub

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Lebih lanjut, Akmal mewanti-wanti agar PSSI salah dalam mengelola Timnas Indonesia. Mantan CEO Persiraja Banda Aceh ini berharap agar pengelolaan tim nasional tak disamakan dengan pengelolaan sebuah klub sepak bola.

"Jangan sampai tim nasional ini dikelola seperti sebuah klub," tegas Akmal.

"Di klub bisa mentransfer sejumlah pemain sesukanya, semampunya, dan sesuai dengan keinginan. Namun, di sisi lain, melupakan sisi dari sepak bolanya itu. Sisi dari sepak bolanya adalah bagaimana pembinaannya dan juga kompetisinya," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)