
Bola.net - Nama bintang Manchester United, Bruno Fernandes, mulai harum ketika memperkuat Sporting Lisbon. Namun sebelum itu, ia sudah 'berjalan-jalan' di beberapa klub yang berbeda di Italia.
Perjalanan sepak bola Bruno Fernandes muda dimulai bersama Infesta dan Boavista. Namun, ia baru mendapatkan kontrak profesionalnya pada tahun 2012 ketika dipinang oleh klub asal Italia, Novara.
Setahun berselang, potensinya dideteksi oleh Udinese yang langsung merekrutnya pada saat itu juga. Ia mulai menjadi bagian dari skuad inti dan bahkan mencatatkan 95 penampilan di berbagai kompetisi.
Sampdoria menjadi klub terakhir Bruno Fernandes di Italia. Ia hanya bertahan selama satu musim sampai akhirnya tawaran dari Sporting Lisbon tiba di hadapannya. Bruno Fernandes pun akhirnya pulang ke kampung halaman.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Kehilangan Sosok Francesco Guidolin
Pengalaman berkarir di Italia tentu bisa menjadi modal buat Bruno Fernandes untuk membantu Manchester United saat bertemu AC Milan nanti di leg pertama 16 besar Liga Europa, Jumat (11/3/2021). Laga tersebut digelar di Old Trafford.
Bruno Fernandes sangat bersyukur pernah bermain di Italia. Ia pun yakin bisa sukses di sana andai Udinese tidak mendepak Francesco Guidolin dari kursi kepelatihan. Baginya, Guidolin adalah sosok guru yang sebenarnya.
"Udine, juga untuk tahun-tahun yang saya habiskan di Friuli, adalah babak terpenting [dalam karir saya], namun pergantian pelatih tidak membantu saya," ujarnya kepada Gazzetta dello Sport.
"Itu terlalu buruk, karena saya menemukan guru yang sesungguhnya dalam diri Francesco Guidolin. Jika saya menghabiskan waktu lebih banyak dengannya, mungkin jalannya akan berbeda," lanjutnya.
Taktik Kelas Universitas
Bruno Fernandes juga bisa melihat perbedaan yang mencolok antara Premier League dan Serie A. Ia menggambarkan ajang sepak bola paling bergengsi di Italia itu sebagai universitas olahraga karena pemahaman taktiknya yang sangat tinggi.
"Intensitasnya tinggi di Premier League, begitu juga dengan kecepatannya. tim kecil punya kualitas dan bisa membuat anda menderita. Di Italia, taktiknya seperti kelas universitas olahraga," tambahnya.
"Apapun itu, saya hanya bisa berterima kasih kepada Italia atas apa yang telah diberikan kepada saya. Saya merasa senang, saya mengalami pertumbuhan pengalaman, saya mengukur diri saya dengan negara di mana sepak bola berada di level tertinggi," pungkasnya.
(Gazzetta dello Sport - via Football Italia)
Baca Juga:
- Sedang Banjir Kritikan, Cristiano Ronaldo Dapat Pembelaan dari Bruno Fernandes
- Manchester United vs AC Milan: Skuad Pioli Produktif, Tim Solskjaer Kokoh
- David Beckham dan Deretan Pemain yang Sempat Memperkuat Manchester United dan AC Milan
- Fred: Bertahanlah di MU, Pogba!
- Minim Diberi Istirahat di Manchester United, Hary Maguire Malah Enjoy
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:01
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
-
Liga Italia 5 September 2025 21:12
Maignan di Ambang Pintu Keluar, Kiper Parma dan Timnas Jepang Jadi Solusi AC Milan
-
Liga Italia 5 September 2025 20:38
Dari Second Striker hingga Trequartista: Opsi-opsi Taktis AC Milan untuk Nkunku
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...