
Bola.net - Final Liga Europa 2024/2025 merupakan momen penting bagi Manchester United untuk mengakhiri musim dengan sebuah trofi. Namun, harapan tersebut sirna setelah mereka menelan kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur di San Mames, Bilbao.
Meskipun mendominasi jalannya pertandingan dengan 74% penguasaan bola, Setan Merah gagal memanfaatkan peluang yang ada. Sejumlah pemain kunci justru tampil di bawah performa terbaik, yang turut berkontribusi pada hasil negatif tersebut.
Berikut adalah ulasan mengenai lima pemain Manchester United yang dinilai tampil kurang maksimal dalam pertandingan final tersebut:
1. Rasmus Hojlund: Minim Kontribusi di Lini Depan
Sebagai ujung tombak serangan, Rasmus Hojlund diharapkan dapat menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan ini, ia kesulitan menembus lini belakang Tottenham dan jarang mendapatkan peluang yang berarti.
Performa yang kurang meyakinkan membuatnya digantikan pada babak kedua, yang mengindikasikan kurangnya dampak yang ia berikan di lapangan. Penampilannya yang di bawah standar menjadi salah satu faktor utama tumpulnya serangan United.



2. Luke Shaw: Kelemahan di Sisi Kiri Pertahanan
Luke Shaw, yang baru saja pulih dari cedera, belum menunjukkan performa terbaiknya. Dalam pertandingan ini, ia terlihat kurang sigap dalam mengantisipasi pergerakan lawan di sisi kiri pertahanan.
Gol tunggal Tottenham berawal dari sisi yang dijaganya, yang menunjukkan kurangnya koordinasi dan ketajaman dalam bertahan. Penampilannya yang kurang solid membuka celah bagi lawan untuk menciptakan peluang.
3. Mason Mount: Kurang Efektif di Lini Tengah
Diberi kepercayaan sebagai starter, Mason Mount diharapkan mampu mengatur tempo permainan dan menghadirkan kreativitas di lini tengah. Namun, ia kesulitan menemukan ruang dan sering kehilangan bola di area berbahaya.
Minimnya kontribusi signifikan membuat dirinya digantikan oleh Alejandro Garnacho, yang justru memberikan dampak lebih besar setelah masuk sebagai pemain pengganti. Penampilan Mount yang kurang meyakinkan menimbulkan pertanyaan mengenai pemilihan pemain oleh pelatih.
4. Andre Onana: Kurang Percaya Diri di Bawah Mistar
Sebagai penjaga gawang, Andre Onana seharusnya menjadi benteng terakhir yang kokoh. Namun, dalam pertandingan ini, ia menunjukkan keraguan dalam beberapa momen krusial, termasuk saat mengantisipasi bola-bola silang.
Meskipun tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas gol yang terjadi, kurangnya komunikasi dan kepercayaan diri dari Onana memberikan dampak negatif pada stabilitas pertahanan tim. Performa yang kurang meyakinkan ini menambah tekanan pada lini belakang United.
5. Bruno Fernandes: Kapten yang Kehilangan Pengaruh
Sebagai kapten tim, Bruno Fernandes diharapkan menjadi pemimpin dan motor serangan. Namun, di laga final ini, ia kesulitan menemukan ritme permainan dan sering kehilangan bola di area penting.
Meskipun mencoba mengambil inisiatif, kurangnya dukungan dan koordinasi dengan rekan setim membuat usahanya tidak membuahkan hasil. Penampilannya yang di bawah standar mencerminkan kesulitan yang dialami oleh tim secara keseluruhan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 09:43
Kairat Almaty vs Pafos: Berburu Sejarah Kemenangan Pertama di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 21 Oktober 2025 11:48
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:47
-
Otomotif 21 Oktober 2025 11:46
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:44
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 11:40
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...