Kabar Buruk Evan Ferguson, Kabar Baik Paulo Dybala: Situasi Kontras AS Roma Jelang Lawan Celtic

Kabar Buruk Evan Ferguson, Kabar Baik Paulo Dybala: Situasi Kontras AS Roma Jelang Lawan Celtic
Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini. (c) Andrew Milligan/PA via AP

Bola.net - Pelatih Gian Piero Gasperini memberikan peringatan keras secara terbuka kepada striker muda AS Roma, Evan Ferguson.

Pelatih kawakan tersebut menilai pemain pinjaman dari Brighton itu telah gagal memanfaatkan peluang emas yang diberikan.

Bukan sekadar masalah teknis di lapangan, Gasperini secara spesifik menyoroti masalah mentalitas dan attitude sang pemain.

Komentar pedas ini terlontar jelang laga krusial Liga Europa melawan Celtic di Glasgow, Kamis malam waktu setempat.

1 dari 5 halaman

Ultimatum untuk Ferguson

Ultimatum untuk Ferguson

Ekspresi Evan Ferguson saat melawan Napoli. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Lini depan Giallorossi memang sedang dalam sorotan tajam setelah gagal tampil tajam di Serie A.

Absennya Artem Dovbyk karena cedera seharusnya menjadi panggung pembuktian bagi Ferguson.

Namun, performanya dinilai jauh dari harapan, bahkan muncul rumor Roma siap memulangkannya lebih cepat ke Inggris.

Gasperini menegaskan bahwa minimnya kontribusi Ferguson bukan karena kurangnya menit bermain.

"Saya tidak ada masalah pribadi dengannya, ini murni soal performa," tegas Gasperini.

"Ferguson sudah dapat banyak kesempatan," lanjutnya.

2 dari 5 halaman

Kritik Sikap dan Mentalitas

Kritik Sikap dan Mentalitas

Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini di laga Liga Europa melawan Midtjylland, 28 November 2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Sorotan Gasperini kian tajam ketika membahas detail apa yang hilang dari permainan striker mudanya itu.

Sang pelatih menuntut adanya perubahan radikal, tidak hanya dari skill olah bola.

Ia bahkan membandingkan etos kerja Ferguson dengan pemain senior di skuad Serigala Ibu Kota.

"Kami ingin menunggu dia berkembang, tapi dia harus berbuat lebih baik," tuntut sang pelatih.

"Bukan cuma pada level teknis, tapi juga dalam hal sikap (attitude)," tambahnya.

"Contohnya Mario Hermoso, dia adalah pilar di ruang ganti, seseorang yang memberi contoh nyata di lapangan," sebut Gasperini.

3 dari 5 halaman

Masalah Kolektif Tim

Masalah Kolektif Tim

Selebrasi pemain Roma, Neil El Aynaoui usai mencetak gol ke gawang Midtjylland di Liga Europa, 28 November 2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Selain menyoroti individu, Gasperini juga mengakui timnya sedang kesulitan mencetak gol.

Kekalahan beruntun dari Napoli dan Cagliari menjadi tamparan keras bagi skuad Roma.

Namun, ia menolak anggapan bahwa kelelahan fisik menjadi penyebab utama tumpulnya lini depan.

"Kami memang tidak pernah terlalu produktif, tapi kami tampil bagus pada momen-momen tertentu," akui pelatih berusia 66 tahun itu.

"Kami kurang mampu menciptakan peluang di beberapa laga terakhir, tapi ini bukan masalah individu, ini soal satu tim," jelasnya.

"Saya tidak mau dengar saran atau alasan soal kelelahan," potong Gasperini.

"Kami main empat hari sekali, jadi punya waktu recovery. Tim ini akan berlari sampai akhir," serunya.

4 dari 5 halaman

Angin Segar dari Dybala

Angin Segar dari Dybala

Bintang AS Roma, Paulo Dybala. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Di tengah kritik terhadap lini serang, ada kabar baik yang dibawa Gasperini ke Skotlandia.

Bintang utama mereka, Paulo Dybala, dipastikan siap tempur setelah sempat terserang flu.

Kehadiran La Joya diharapkan bisa memecah kebuntuan di Celtic Park nanti.

"Dybala sudah pulih dari flu, dia sudah berlatih beberapa lama," buka Gasperini dalam konferensi pers.

"Jadi, semua pemain yang ada di sini siap untuk bermain," sambungnya.

5 dari 5 halaman

Waspada Atmosfer Glasgow

Laga melawan Celtic diprediksi akan berjalan dengan intensitas tinggi.

Gasperini mewaspadai perubahan taktik Celtic yang kini mengadopsi skema tiga bek, mirip dengan filosofi Roma.

Apalagi, dukungan suporter tuan rumah di Celtic Park terkenal sangat militan.

"Sistem permainan sekarang sangat bervariasi, detail kecil yang akan membuat perbedaan," analisis eks pelatih Atalanta itu.

"Dulu cuma Atalanta saya yang main tiga bek di Eropa, sekarang makin banyak yang pakai pendekatan ini," kenangnya.

"Saya suka Celtic, mereka punya mentalitas menyerang yang sangat mengesankan di laga terakhir," pungkas Gasperini.