
Bola.net - Ange Postecoglou memiliki rekam jejak yang gemilang pada musim keduanya sebagai pelatih. Dari Australia hingga Skotlandia, pria asal Yunani ini selalu berhasil membawa pulang trofi di tahun kedua kepemimpinannya.
Kini, tantangan terberatnya berada di Tottenham Hotspur. Dengan performa yang kurang memuaskan di Premier League, final Liga Europa melawan Manchester United menjadi satu-satunya kesempatan untuk memenuhi janjinya.
Bagaimana Postecoglou membangun mental tim dan strategi untuk menghadapi MU? Simak analisis lengkapnya.
Rekam Jejak Ajaib di Musim Kedua

Ange Postecoglou tidak sekadar omong kosong ketika menyatakan dirinya selalu menang di musim kedua. Fakta membuktikan: Ia menjuarai liga bersama Brisbane Roar (2011), Yokohama F. Marinos (2019), Celtic (2023), dan bahkan Piala Asia bersama Australia (2015).
Kunci kesuksesannya terletak pada transformasi taktis dan mental. Di Brisbane, ia mengubah tim juru kunci menjadi juara dengan permainan menekan dan umpan cepat. Pola serupa ia terapkan di Yokohama, membawa Marinos keluar dari zona degradasi dan menjadi juara J-League.
Saat ini, Spurs sedang dalam proses yang serupa. Meskipun performa liga berantakan, Postecoglou tetap yakin timnya bisa menang di Liga Europa. "Saya tidak bicara jika tidak percaya," tegasnya.
Tantangan Terberat: MU di Final Europa

Manchester United bukanlah lawan yang mudah. Spurs memang sudah tiga kali mengalahkan MU musim ini, namun final adalah cerita yang berbeda. Ruben Amorim akan membawa timnya dengan mental juara, sementara Spurs harus bermain tanpa beberapa pilar seperti James Maddison dan Dejan Kulusevski.
Postecoglou diperkirakan akan mengandalkan kecepatan Son Heung-min dan ketangguhan fisik Dominic Solanke. Strategi umpan silang dan serangan balik bisa menjadi senjata ampuh melawan lini belakang MU yang seringkali goyah.
Namun, pertahanan Spurs sendiri rentan. Tanpa Micky van de Ven yang cedera, bek muda seperti Radu Dragusin harus tampil sempurna untuk menahan serangan Rasmus Hojlund dan Alejandro Garnacho.
Mentalitas Juara Khas Ange

Salah satu keunggulan Postecoglou adalah kemampuannya memompa semangat pemain. Sebelum semifinal, ia menggunakan kisah "Stonecutter’s Credo" yang menekankan pentingnya konsistensi. Pesannya sederhana: Terus pukul batu, sampai akhirnya pecah.
Pemain seperti Son dan Cristian Romero menjadi motor motivasi di lapangan. Bahkan, Son mengajak seluruh skuad makan malam di restoran Korea untuk mempererat chemistry tim.
Jika Spurs berhasil menang, ini akan menjadi trofi pertama mereka sejak tahun 2008. Namun, jika kalah, musim ini akan dikenang sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah klub.
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 16 Desember 2025 03:00 -
Liga Inggris 16 Desember 2025 03:00 -
Liga Spanyol 16 Desember 2025 01:00 -
Liga Spanyol 16 Desember 2025 00:44 -
Liga Spanyol 16 Desember 2025 00:33 -
Liga Italia 16 Desember 2025 00:03
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Kandidat Pelatih yang Bisa Gantikan Arne Slot di...
- 10 Tahun Shopee! Kampanye 12.12 Birthday Sale Tamp...
- 8 Hal yang Harus Dilakukan Arne Slot Agar Tidak Di...
- 8 Pesepak Bola Kelas Dunia yang Pernah Terdegradas...
- 5 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool untuk Men...
- 6 Pemain yang Pernah Membela Chelsea dan Barcelona...
- 10 Pemain dengan Assist Terbanyak dalam Sejarah Se...















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5345161/original/016616100_1757510873-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_15.12.30.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5406706/original/074455400_1762591557-tito_karnavian.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5358185/original/003389000_1758600333-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443786/original/012777700_1765728187-IMG_8676.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445134/original/036632900_1765807285-IMG_5656.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441634/original/034864300_1765513701-1000646600.jpg)
