
Bola.net - Laga Garuda Bandung melawan CLS Knights Surabaya adalah rematch Championship Series tahun lalu. Kala itu, CLS Knights menang 57-45. Tapi tahun ini, CLS memasuki pertarungan dengan beban lebih berat, setelah kalah tiga kali di tangan Garuda saat musim reguler. Termasuk di hadapan publik sendiri di Surabaya.
Meskipun total poin CLS lebih tinggi, prosentase field goal juara Preseason Tournament ini masih di bawah Garuda. Pelatih CLS Risdianto Roeslan mengaku, Garuda tidak hanya memiliki defense luar biasa.
Tim besutan Wan Amran itu juga punya mental bertanding yang kokoh. Inilah yang membuat daya gempur anak asuhnya melemah. Di Championship Series, dirinya akan fokus membenahi mental. “Musim ini, penampilan kami naik-turun. Menghadapi Garuda jelas menimbulkan kekhawatiran bagi kami,” aku Risdi.
Menjelang Championship Series, timnya sudah membedah kekuatan dan kelemahan Garuda. Apalagi, CLS sudah gregetan ingin menggenggam trofi Champion setelah tahun lalu kalah oleh Satria Muda di Grand Final. “Sekarang tinggal bagaimana menata mental anak-anak supaya terbiasa dengan gaya permainan mereka,” ujar pelatih kelahiran Kediri ini.
Motivasi anak-anak Garuda untuk menghadapi laga tersebut pun tak kalah tinggi. Mereka teatp ingin melakukan pembalasan atas kekalahan di tangan CLS pada Championship Series musim lalu.
”Tahun ini kami memang selalu unggul atas CLS di musim reguler. Tapi, pencapaian itu tak akan ada artinya kalau kami sampai kalah melawan CLS di Championship Series. Karena itu, saya meminta anak-anak untuk benar-benar fokus menghadapi laga krusial tersebut,” ujar AF Rinaldo, asisten pelatih Garuda. (nbl/kny)
Meskipun total poin CLS lebih tinggi, prosentase field goal juara Preseason Tournament ini masih di bawah Garuda. Pelatih CLS Risdianto Roeslan mengaku, Garuda tidak hanya memiliki defense luar biasa.
Tim besutan Wan Amran itu juga punya mental bertanding yang kokoh. Inilah yang membuat daya gempur anak asuhnya melemah. Di Championship Series, dirinya akan fokus membenahi mental. “Musim ini, penampilan kami naik-turun. Menghadapi Garuda jelas menimbulkan kekhawatiran bagi kami,” aku Risdi.
Menjelang Championship Series, timnya sudah membedah kekuatan dan kelemahan Garuda. Apalagi, CLS sudah gregetan ingin menggenggam trofi Champion setelah tahun lalu kalah oleh Satria Muda di Grand Final. “Sekarang tinggal bagaimana menata mental anak-anak supaya terbiasa dengan gaya permainan mereka,” ujar pelatih kelahiran Kediri ini.
Motivasi anak-anak Garuda untuk menghadapi laga tersebut pun tak kalah tinggi. Mereka teatp ingin melakukan pembalasan atas kekalahan di tangan CLS pada Championship Series musim lalu.
”Tahun ini kami memang selalu unggul atas CLS di musim reguler. Tapi, pencapaian itu tak akan ada artinya kalau kami sampai kalah melawan CLS di Championship Series. Karena itu, saya meminta anak-anak untuk benar-benar fokus menghadapi laga krusial tersebut,” ujar AF Rinaldo, asisten pelatih Garuda. (nbl/kny)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 17 September 2025 17:45
-
Liga Spanyol 17 September 2025 17:30
-
Liga Champions 17 September 2025 17:26
-
Liga Champions 17 September 2025 17:00
-
Liga Eropa Lain 17 September 2025 16:50
-
Liga Champions 17 September 2025 16:30
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Transfer Musim Panas 2025 yang Gagal Terealisasi...
- Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Pre...
- Masih Bisa Angkat Kaki: 7 Pemain Premier League ya...
- 7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak:...
- Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 K...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...