
Bola.net - Ketum PSSI KLB Ancol, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan pandangannya terkait dengan dinamika organisasi PSSI menjelang deadline keputusan FIFA karena adanya konflik dualisme organisasi serta kompetisi yang terjadi di Indonesia.
Sebelum penandatangan surat pernyataan sikap yang ditandatangani 76 pemilik suara, Minggu (03/6), La Nyalla memaparkan kembali mengapa dan bagaimana sampai KLB digelar.
Menurut dia, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin telah nyata-nyata memecah belah organisasi sepak bola Indonesia akibat keputusan-keputusan yang melanggar Statuta PSSI dan mengingkari keputusan Kongres II PSSI di Bali.
"KLB di Solo sama sekali tidak membahas program kerja sehingga kepengurusan Djohar Arifin berkewajiban menjalankan program kerja yang telah menjadi keputusan Kongres II PSSI di Bali, seperti amanat Statuta PSSI, Pasal 40 Ayat (2) Huruf a. Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya, PSSI Djohar Arifin telah membuat keputusan yang melanggar Statuta dan Kongres Bali," ujarnya.
Di antara pelanggaran tersebut adalah mengubah nama, format, jumlah peserta dan penyelenggara kompetisi profesional, yang jelas melanggar Keputusan Kongres II PSSI di Bali 2011, Nomor 08 dan 10, tentang Format dan Jumlah Peserta Kompetisi, serta keputusan tentang Pengelola Kompetisi dan Restrukturisasi Saham PT Liga Indonesia.
"Perubahan itu juga melanggar Statuta PSSI Pasal 23 Ayat (1) Huruf a tentang Peserta Kongres," jelasnya.
"Selain itu, PSSI Djohar Arifin juga melanggar Statuta PSSI Pasal 37 Ayat (1) Huruf a tentang kewenangan Komite Eksekutif, di antaranya PSSI Djohar juga memasukkan klub-klub yang bukan anggota PSSI ke kasta tertinggi Kompetisi Profesional, seperti Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah dipecat dari keanggotaan PSSI dalam Kongres II PSSI di Bali karena mengikuti Kompetisi breakaway league (Liga Primer Indonesia) saat itu."
"PSSI Djohar Arifin juga memasukkan klub Persebaya 1927 yang pada kompetisi 2010/2011 mengikuti kompetisi LPI dan tidak mengikuti kompetisi PSSI," tambah La Nyalla.
Begitu pula, dengan penentuan keabsahan dualisme klub Persija Jakarta dan Arema Indonesia.
Sementara itu, klub Bontang FC dan PSM Makassar, tidak seharusnya berlaga di kompetisi kasta tertinggi karena Bontang seharusnya bermain di Divisi Utama dan PSM seharusnya di Divisi I.
"Demikian halnya dengan kasus PSMS Medan. PSMS yang asli menolak berlaga di Indonesian Premier League (IPL), kemudian PSSI Djohar membentuk PSMS "kloningan" dalam waktu tiga hari. Padahal sebelumnya, selalu dikatakan bahwa klub yang bermain di kasta tertinggi harus memenuhi verifikasi bertahap untuk mendapat lisensi profesional," bebernya
Poin-poin tersebut merupakan sebagian kecil dari dasar digelarnya KLB yang akhirnya melahirkan Ketum baru yakni La Nyalla dengan wakilnya Rahim Soekasah. (ant/end)
Sebelum penandatangan surat pernyataan sikap yang ditandatangani 76 pemilik suara, Minggu (03/6), La Nyalla memaparkan kembali mengapa dan bagaimana sampai KLB digelar.
Menurut dia, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin telah nyata-nyata memecah belah organisasi sepak bola Indonesia akibat keputusan-keputusan yang melanggar Statuta PSSI dan mengingkari keputusan Kongres II PSSI di Bali.
"KLB di Solo sama sekali tidak membahas program kerja sehingga kepengurusan Djohar Arifin berkewajiban menjalankan program kerja yang telah menjadi keputusan Kongres II PSSI di Bali, seperti amanat Statuta PSSI, Pasal 40 Ayat (2) Huruf a. Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya, PSSI Djohar Arifin telah membuat keputusan yang melanggar Statuta dan Kongres Bali," ujarnya.
Di antara pelanggaran tersebut adalah mengubah nama, format, jumlah peserta dan penyelenggara kompetisi profesional, yang jelas melanggar Keputusan Kongres II PSSI di Bali 2011, Nomor 08 dan 10, tentang Format dan Jumlah Peserta Kompetisi, serta keputusan tentang Pengelola Kompetisi dan Restrukturisasi Saham PT Liga Indonesia.
"Perubahan itu juga melanggar Statuta PSSI Pasal 23 Ayat (1) Huruf a tentang Peserta Kongres," jelasnya.
"Selain itu, PSSI Djohar Arifin juga melanggar Statuta PSSI Pasal 37 Ayat (1) Huruf a tentang kewenangan Komite Eksekutif, di antaranya PSSI Djohar juga memasukkan klub-klub yang bukan anggota PSSI ke kasta tertinggi Kompetisi Profesional, seperti Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah dipecat dari keanggotaan PSSI dalam Kongres II PSSI di Bali karena mengikuti Kompetisi breakaway league (Liga Primer Indonesia) saat itu."
"PSSI Djohar Arifin juga memasukkan klub Persebaya 1927 yang pada kompetisi 2010/2011 mengikuti kompetisi LPI dan tidak mengikuti kompetisi PSSI," tambah La Nyalla.
Begitu pula, dengan penentuan keabsahan dualisme klub Persija Jakarta dan Arema Indonesia.
Sementara itu, klub Bontang FC dan PSM Makassar, tidak seharusnya berlaga di kompetisi kasta tertinggi karena Bontang seharusnya bermain di Divisi Utama dan PSM seharusnya di Divisi I.
"Demikian halnya dengan kasus PSMS Medan. PSMS yang asli menolak berlaga di Indonesian Premier League (IPL), kemudian PSSI Djohar membentuk PSMS "kloningan" dalam waktu tiga hari. Padahal sebelumnya, selalu dikatakan bahwa klub yang bermain di kasta tertinggi harus memenuhi verifikasi bertahap untuk mendapat lisensi profesional," bebernya
Poin-poin tersebut merupakan sebagian kecil dari dasar digelarnya KLB yang akhirnya melahirkan Ketum baru yakni La Nyalla dengan wakilnya Rahim Soekasah. (ant/end)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 15 November 2025 21:07PSSI Bakal Dalami 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia Sebelum Diputuskan di Rapat Exco
-
Tim Nasional 15 November 2025 21:05Sumardji Belum Bisa Ungkap 5 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 November 2025 13:13 -
Tim Nasional 21 November 2025 13:01 -
Bola Indonesia 21 November 2025 12:58 -
Otomotif 21 November 2025 12:07 -
Otomotif 21 November 2025 11:46 -
Bola Indonesia 21 November 2025 11:33
MOST VIEWED
- Buntut Laga Selangor vs Persib: Polisi Malaysia Gandeng Polri dan Interpol Minta Keterangan Adam Alis
- Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
- Prediksi Persija Jakarta vs Persik Kediri 20 November 2025
- Thom Haye Terkesan dengan Sosok Bojan Hodak di Persib Bandung: Emosional, Tapi Orang yang Baik
HIGHLIGHT
- 6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penan...
- Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Pe...
- 7 Rekan Satu Tim di Timnas yang Pernah Bertikai He...
- 4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry H...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...














:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419592/original/042725300_1763702202-PHOTO-2025-11-21-11-38-40.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419593/original/020328100_1763702366-pohon_tumbang_timpa_fasilitas__MRT.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4437265/original/097620500_1684817363-030918800_1640667244-0000014386.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419505/original/090127600_1763699019-Wanita_di_NTT_bunuh_bayi_pakai_bantal.png)

