Rita Subowo Hadiri Pertemuan ANOC ke-XVIII

Rita Subowo Hadiri Pertemuan ANOC ke-XVIII
Rita Subowo akan mewakili Indonesia di ANOC (c) Bola-Esa
Bola.net - Ketum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, direncanakan menghadiri pertemuan XVIII Associations of National Olympic Committee (ANOC) di Moskow, Rusia, 16-17 April.

Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh anggota National Olympic Committee (NOC) tersebut, Rita juga didaulat menjadi salah satu pembicara.

Rita akan tampil di hadapan ribuan peserta dari 205 NOC yang merupakan anggota International Olympic Committee (IOC). Terpilihnya wanita berusia 64 tahun tersebut lantaran posisinya sebagai anggota International Olympic Committee (IOC), sejak tahun 2007 silam.

Mantan Ketua Umum KONI Pusat tersebut menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang mengangkat tema “How To Protect Sport In The Current World Economy”.

Bagaimana agar krisis ekonomi dunia tidak berdampak pada kelangsungan olahraga, sebagaimana banyak menjadi perdebatan akhir-akhir ini.

"Tema yang akan dibahas adalah bagaimana menjadi tuan rumah pesta olahraga multi-cabang di tengah krisis ekonomi dunia. Semoga hasil dari pertemuan ini bisa membawa perbaikan bagi perkembangan olahraga di Indonesia khususnya," ucap Rita, kepada Bola.net. 

Pertemuan ANOC ke-18 sendiri semula akan diadakan di London, Inggris. Namun, lantaran kesibukan “Kota Big Ben” tersebut terkait persiapan mereka menggelar Olimpiade, Juli mendatang, acara ini kemudian dipindah ke Moskow, Rusia.

Pejabat sementara ANOC Sheikh Ahmad Al-Fahad Al Sabah, yang baru menggantikan posisi sementara Mario Vazquez Rana hingga tahun 2014, akan memimpin pertemuan ini. Sheikh Ahmad Al-Fahad Al Sabah merupakan Wakil Presiden ANOC, yang sekaligus menjabat Presiden Olympic Council of Asia (OCA).

Bukan hanya sekedar pertemuan, ANOC juga mengagendakan penyerahan dokumen persyaratan “Bidding Asian Games 2019” kepada Indonesia yang akan diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik. Ini menyusul keikutsertaan Indonesia untuk bersaing sebagai tuan rumah Asian Games.

"Indonesia disediakan waktu usai acara ANOC, untuk menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Seperti, dukungan dari parlemen, sebagai bukti bahwa memang pencalonan Indonesia didukung secara penuh oleh pemerintah," ucap Djoko. (esa/end)

Berita Terkait