Selesaikan Persoalan Olahraga, KOI Bentuk BAKI

Selesaikan Persoalan Olahraga, KOI Bentuk BAKI
Komite Olimpiade Indonesia membentuk BAKI. © Bola.net/Esa
Bola.net - Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) bentukan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mulai mengibarkan bendera. Apalagi, BAKI mengklaim resmi beroperasi sejak Senin (26/3). Lembaga itu mulai menerima, memeriksa dan memberikan keputusan arbitrase dalam perselisihan di bidang olahraga.

Lahirnya BAKI, dianggap banyak pihak untuk menampung PSSI yang tidak bersedia menyelesaikan persoalannya ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) lantaran diisi orang-orang yang berseberangan dengan PSSI, seperti Hinca Pandjaitan, notabene Sekretaris Jenderal Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

Namun, Ketua BAKI Mohamed Idwan Ganie membantah isu tersebut. Menurut dia, lembaga yang dipimpinnya sudah berdiri sejak tahun 1952 dan telah didaftarkan ke Badan Arbitrase Olahraga (CAS) tingkat dunia. Karena itu, Ganie tidak mau disebut bertalian dengan PSSI.

“Badan ini tidak secara tiba-tiba terbentuk, tapi sudah lama. BAKI akan bekerja secara profesional untuk memutuskan setiap perselisihan, sengketa dan tuntutan yang berhubungan dengan keolahragaan,” kata Ganie kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

Menurut dia, sebelum kasus dilimpahkan ke BAKI, pihak-pihak yang bertikai harus membuat kesepakatan dulu apakah bersedia menyelesaikan kasusnya ke lembaga itu. Dengan demikian, badan bentukan KOI tersebut bisa bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

“Jadi, apabila ingin menyelesaikan sengketa ke BAKI, mereka harus sepakat terlebih dulu. Mereka bersedia kasusnya diselesaikan di sini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ganie mengatakan bahwa kedudukan antara BAKI dan Baori setara. Hanya saja, tugas BAKI lebih pada persoalan keolahragaan yang bersifat olimpik. Sedangkan, Baori menangani perselisihan seluruh cabang olahraga nasional.

Sementara itu, Ketua Umum KOI, Rita Subowo, mengatakan pihaknya berharap supaya ke depan Indonesia hanya memiliki sebuah badan arbitrase saja. Dengan demikian, keputusan yang diambil juga bulat.

“Untuk saat ini, biarkan dua-duanya (BAKI dan Baori) berjalan dulu.Tapi, ke depan harapannya hanya ada satu lembaga saja,” ujar Rita. (esa/Rev)

Berita Terkait