
Bola.net - Para penggemar sepak bola yang senang minum bir dapat menikmati minuman favorit mereka sembari menyaksikan langsung pertandingan di Piala Dunia 2014. Hal ini bisa terjadi setelah Dewan yang membuat undang-undang di Brasil setuju untuk menangguhkan RUU pelarangan penjualan bir di dalam stadion selama perhelatan Piala Dunia 2014 mendatang.
Penjualan minuman beralkohol di dalam arena olahraga telah dilarang di Brasil sejak 2003, namun RUU khusus Piala Dunia akan menciptakan pengecualian seperti yang diminta oleh badan sepak bola dunia, FIFA. Dengan ditangguhkannya Rancangan Undang-undang (RUU) tersebut, seakan membuka jalan untuk penjualan bir dalam kemasan plastik di dalam stadion.
RUU tersebut, yang tetap memerlukan pengesahan dari Senat sebelum diratifikasi oleh Presiden Dilma Roussef, juga akan mengizinkan bir untuk dijual di dalam stadion sepanjang Piala Konfederasi 2013.
FIFA telah meminta pengecualian atas perjanjian dengan sponsornya, perusahaan bir yang berasal dari Amerika Serikat, Budweiser, dan pelarangan penjualan bir di 12 kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia Brasil akan menghantam pemasukan badan sepak bola dunia tersebut.
Pencabutan larangan tersebut datang setelah terdapat perjanjian dengan pemerintah, pihak oposisi, dan blok pro agribisnis yang sangat kuat di negara tersebut.
Bagaimanapun, beberapa pembuat undang-undang menegaskan bahwa FIFA masih akan perlu bernegosiasi terkait izin penjualan bir secara terpisah dengan negara-negara bagian Brasil yang bersangkutan. Tujuh dari 12 kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia memiliki peraturan yang melarang penjualan bir.
RUU tersebut juga memberi hak ekslusif terhadap FIFA terhadap gambar, suara, dan bentuk ekspresi lain yang berhubungan dengan Piala Dunia, dan berhak meminta hukuman dan sanksi keuangan untuk segala bentuk reproduksi ilegal.
RUU tersebut juga mengatur satu persen dari keseluruhan tiket masuk dialokasikan untuk penyandang cacat, dan mengatur agar 300.000 tiket dijual dengan potongan harga.
Renan Fielho, anggota Partai Pergerakan Demokratik Brasil, yang juga bersekutu dengan pemerintah, mengatakan: "Pencabutan larangan ini bersifat sementara untuk menjamin Piala Dunia Brasil berjalan dengan sukses." Namun Vicente Candido, anggota Partai Pekerja dan penyokong RUU tersebut menggambarkannya sebagai kompromi yang tidak memenuhi keinginan pemerintah, tetapi untuk FIFA, dan masyarakat sipil. (afp/mac)
Penjualan minuman beralkohol di dalam arena olahraga telah dilarang di Brasil sejak 2003, namun RUU khusus Piala Dunia akan menciptakan pengecualian seperti yang diminta oleh badan sepak bola dunia, FIFA. Dengan ditangguhkannya Rancangan Undang-undang (RUU) tersebut, seakan membuka jalan untuk penjualan bir dalam kemasan plastik di dalam stadion.
RUU tersebut, yang tetap memerlukan pengesahan dari Senat sebelum diratifikasi oleh Presiden Dilma Roussef, juga akan mengizinkan bir untuk dijual di dalam stadion sepanjang Piala Konfederasi 2013.
FIFA telah meminta pengecualian atas perjanjian dengan sponsornya, perusahaan bir yang berasal dari Amerika Serikat, Budweiser, dan pelarangan penjualan bir di 12 kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia Brasil akan menghantam pemasukan badan sepak bola dunia tersebut.
Pencabutan larangan tersebut datang setelah terdapat perjanjian dengan pemerintah, pihak oposisi, dan blok pro agribisnis yang sangat kuat di negara tersebut.
Bagaimanapun, beberapa pembuat undang-undang menegaskan bahwa FIFA masih akan perlu bernegosiasi terkait izin penjualan bir secara terpisah dengan negara-negara bagian Brasil yang bersangkutan. Tujuh dari 12 kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia memiliki peraturan yang melarang penjualan bir.
RUU tersebut juga memberi hak ekslusif terhadap FIFA terhadap gambar, suara, dan bentuk ekspresi lain yang berhubungan dengan Piala Dunia, dan berhak meminta hukuman dan sanksi keuangan untuk segala bentuk reproduksi ilegal.
RUU tersebut juga mengatur satu persen dari keseluruhan tiket masuk dialokasikan untuk penyandang cacat, dan mengatur agar 300.000 tiket dijual dengan potongan harga.
Renan Fielho, anggota Partai Pergerakan Demokratik Brasil, yang juga bersekutu dengan pemerintah, mengatakan: "Pencabutan larangan ini bersifat sementara untuk menjamin Piala Dunia Brasil berjalan dengan sukses." Namun Vicente Candido, anggota Partai Pekerja dan penyokong RUU tersebut menggambarkannya sebagai kompromi yang tidak memenuhi keinginan pemerintah, tetapi untuk FIFA, dan masyarakat sipil. (afp/mac)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 15 Oktober 2025 16:00
-
Bola Indonesia 15 Oktober 2025 14:56
-
Bolatainment 15 Oktober 2025 14:55
-
Liga Inggris 15 Oktober 2025 14:42
-
Liga Spanyol 15 Oktober 2025 14:39
-
Lain Lain 15 Oktober 2025 14:34
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 15 Oktober 2025 14:18
-
piala dunia 15 Oktober 2025 13:47
-
piala dunia 15 Oktober 2025 13:14
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:57
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:44
-
piala dunia 15 Oktober 2025 12:00
MOST VIEWED
- Selamat! Timnas Cape Verde Lolos ke Piala Dunia untuk Pertama Kali dalam Sejarah
- Hasil Portugal vs Hungaria: Cristiano Ronaldo Borong 2 Gol, tapi Kelolosan ke Piala Dunia 2026 Harus Tertunda
- Kisah Sukses Cape Verde Lolos Piala Dunia 2026: Negara yang Penduduknya Tak Lebih Banyak dari Kabupaten Ponorogo!
- Hasil Italia vs Israel: Retegui Gacor, Azzurri Menang Telak dan Amankan Spot Playoff ke Piala Dunia 2026
HIGHLIGHT
- 5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chels...
- Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan B...
- Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballo...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...