Piala Asia 2019: Korsel Tersingkir, Kutukan Medali Emas Palsu Berlanjut
Afdholud Dzikry | 26 Januari 2019 09:59
Bola.net - - Kiprah Korea Selatan di Piala Asia harus terhenti. Kutukan 'medali emas palsu' pun kembali menjadi perbincangan segera setelah The Taeguk Warriors tersingkir.
Bahkan, kali ini, dampak kutukan itu terasa menyentak dan dinilai memalukan karena untuk kali pertama sejak 2004, Timnas Korea Selatan tersingkir di perempat final Piala Asia.
Tim asuhan Paulo Bento terpaksa angkat koper dari Piala Asia 2019 setelah kalah 0-1 dari Qatar di perempat final yang dimainkan di Zayed Sports City Stadium, Abu Dhabi, Jumat malam WIB (25/1/2019).
Ini adalah kekalahan pertama Korsel di bawah pelatih Paulo Bento, yang menangani tim sejak Agustus 2018. Namun, sekali kalah, fatal akibatnya karena Son Heung-min dkk. harus rela mengubur ambisi jadi juara.
Baca artikel mengenai kutukan medali emas palsu selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters!
Kutukan Medali Emas Palsu
Kutukan medali emas palsu bermula dari insiden Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), yang memberikan medali emas "palsu" kepada pemain yang memenangi Piala Asia 1960.
Ketika itu, alih-alih mengalungkan medali emas tanda penghargaan atas prestasi gemilang itu, medali yang diberikan kepada pemain hanya terbuat dari timah yang berlapis emas sehingga mudah terkelupas.
Hal itu baru diketahui bertahun-tahun kemudian, terutama setelah kegagalan demi kegagalan di Piala Asia, hingga istilah kutukan medali emas palsu itu muncul.
Faktanya, sejak 1960, Korsel tak pernah lagi memenangi Piala Asia, meski sudah empat kali tampil di final.
KFA lantas mencoba menebus kesalahan dengan memproduksi medali baru, dengan emas asli, dan berniat menyerahkan medali tersebut kepada deretan pemain yang sudah berjasa mengantarkan Timnas Korea Selatan memenangi gelar juara pada 1960, atau gelar kedua di Piala Asia setelah edisi 1956.
Namun, KFA mengakui kesulitan karena dari tim itu, mayoritas sudah meninggal dunia. KFA mengaku tak mudah mencari keluarga, kerabat, maupun ahli waris mendiang pemain.
Menyisakan 8 Pemain
Usaha mengembalikan medali-medali itu diyakini bisa mengakhiri kutukan tersebut. Pada 2014, KFA memberikan medali asli pada tiga pada pemain yang masih hidup dan tiga medali pada keluarga pemain yang telah berpulang.
Namun, upaya belum cukup karena medali baru belum seluruhnya diberikan kepada tim 1960, yang berjumlah 18 pemain. Sebagai bukti, meski sudah memberikan medali baru pada enam pemain, Korsel tetap gagal menang di final Piala Asia 2015.
Pada 4 Januari 2019 atau hanya sehari jelang pembukaan Piala Asia 2019, KFA kembali menyerahkan medali asli, kali ini untuk empat pemain Timnas 1960 yang telah berpulang, yang diterima keluarga mendiang pemain.
Jika ditotal, sejauh ini sudah ada 10 pemain tim 1960 yang mendapat medali asli. Namun, jumlah tersebut masih menyisakan delapan pemain lagi.
Alhasil, itulah mengapa Timnas Korea Selatan masih belum bisa bicara banyak di Piala Asia. Tak sedikit yang meyakini, the Taeguk Warriors baru bisa mengakhiri dahaga gelar juara Piala Asia jika utang "medali emas palsu" itu seluruhnya sudah dituntaskan alias seluruh pemain tim 1960 mendapatkan medali emas asli mereka.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19 -
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 07:08 -
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 06:25
LATEST UPDATE
-
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24