5 Alasan yang Bikin Asian Para Games 2018 Amat Spesial Bagi Indonesia
Iwan Tantomi | 13 Oktober 2018 15:21
Bola.net - - Tinggal beberapa waktu lagi Asian Para Games 2018 akan berakhir. Ya, tidak seperti Asian Games 2018, pesta olahraga untuk atlet-atlet difabel ini digelar dalam periode waktu yang lebih pendek, yaitu dari tanggal 8-13 Oktober 2018 saja.
Meski hanya diselenggarakan selama delapan hari, Asian Para Games 2018 telah menyembulkan banyak cerita istimewa. Bukan hanya sekadar podium dan medali, ada haru dan rasa bangga setiap kali melihat para atlet berlaga sepenuh hati dan tenaga dengan kemampuan yang sangat terbatas.
Berikut adalah lima alasan yang bikin Asian Para Games 2018 amat spesial bagi Indonesia.
Asian Para Games merupakan rangkaian pesta olahraga yang mengikuti Asian Games. Digelar sejak 2010 di Guangzhou, Tiongkok, Indonesia merupakan penyelenggara ketiga dari pesta olahraga untuk para atlet difabel ini. Sebuah kebanggaan tersendiri karena negara ini dipercaya sebagai tiga negara terdepan yang menyuarakan kesetaraan hak bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Seperti biasa, Presiden RI Joko Widodo memberi tantangan bagi para atlet dan ofisial yang berlaga di Asian Para Games 2018 supaya bisa merebut 20 medali emas. Menariknya, baru hari kelima target tersebut sudah terpenuhi dan kini Indonesia bertengger di posisi enam dengan raihan 24 emas, 35 perak, dan 39 perunggu. Luas biasa!
Ada banyak kisah membanggakan, sekaligus penuh haru yang hadir dari arena Asian Para Games 2018. Dimulai dari yang paling fenomenal, yaitu atlet judo Miftahul Jannah yang terpaksa didiskualifikasi karena mempertahankan hijab yang dikenakan, petenis meja Suwarti yang berjuang mendapatkan medali emas dalam kondisi hamil, hingga suporter tuna netra untuk olahraga renang yang menikmati pertandingan lewat bisikan. Pemandangan-pemandangan luar biasa yang, mungkin, hanya bisa ditemui ketika Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Para Games kembali.
Mengingat Asian Para Games masih digelar untuk kali ketiga, tentunya masyarakat Indonesia dan Asia masih asing dengan para atlet yang berlaga. Dibandingkan dengan Asian Games, Asian Para Games memiliki tantangan yang jauh lebih besar. Mengajak warga Tanah Air untuk memberikan dukungan kepada para atlet bukanlah hal yang mudah. Tak heran bila masih banyak venue yang sepi penonton.
"Kalau olahraga-olahraga populer, tiketnya pasti dijual dan sudah habis, seperti renang, basket, bulu tangkis, tenis meja. Tapi untuk olahraga yang memang masih baru, itu kan belum familiar, jadi kita gratiskan," ungkap Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari.
Tapi dirinya punya cara jitu untuk mengalahkan tantangan tersebut, yaitu dengan mengundang siswa-siswa dari sekolah-sekolah yang ada di dekat venue Asian Para Games 2018.
"Tapi kita merasa sekarang animonya itu semakin tinggi. Jadi animonya makin hari makin tinggi. Tadinya kita nyari untuk anak-anak sekolah, sekarang kita dapat banyak sekali permintaan anak sekolah untuk bisa berpartisipasi. Jadi kita tinggal membagi waktu kedatangan anak sekolah," tambahnya.
Sama seperti Asian Games yang lalu, Asian Para Games 2018 disambut sangat antusias oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya suporter, para pelaku usaha pun juga berlomba menyukseskan acara ini. Salah satunya adalah layanan angkutan online, Grab. Kembali bergerak sebagai official mobile platform partner, Grab berkomitmen untuk mengajak warga Tanah Air untuk mendukung para atlet difabel yang berlaga di event olahraga empat tahunan ini. Agar #KemenanganItuDekat kembali terwujud, Grab menghadirkan layanan khusus bernama GrabGerak yang berfokus untuk memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas yang ingin melihat dan mendukung langsung kontingen Indonesia dengan 500 armada mobil.
"Armada ini kami dedikasikan khusus kepada penumpang berkebutuhan khusus, kami punya 500 armada yang sudah terlatih dan tersertifikasi," jelas Direktur Pemasaran Grab Mediko Azwar.
Karena para penumpang memiliki kebutuhan khusus, Grab memastikan bahwa mobil dan para pengemudi armada ramah terhadap mereka, yaitu dengan pelatihan komunikasi dengan bahasa isyarat, menggendong seseorang dari kursi roda ke dalam mobil, hingga melipat kursi roda.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Atlet yang Pecahkan Rekor di Asian Para Games 2018
Bolatainment 18 Oktober 2018, 00:01 -
Bawa Pulang Medali, Ini Besaran Bonus Atlet dan Pelatih dari Pemerintah
Bolatainment 17 Oktober 2018, 07:00 -
5 Cabor yang Membanjiri Indonesia dengan Medali Emas di Asian Para Games 2018
Bolatainment 17 Oktober 2018, 07:00 -
Reaksi Atlet Bulu Tangkis Ditonton Taufik Hidayat di Istora
Bulu Tangkis 16 Oktober 2018, 00:01 -
Asian Para Games 2018 Sukses, Ini 5 Hal yang Mewarnai Closing Ceremony
Bolatainment 15 Oktober 2018, 10:36
LATEST UPDATE
-
Live Streaming Freiburg vs FC Utrecht - Link Nonton Liga Europa/UEL di Vidio
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025, 01:05 -
Live Streaming Lille vs PAOK - Link Nonton Liga Europa/UEL di Vidio
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025, 01:04 -
Live Streaming Nottingham Forest vs Porto - Link Nonton Liga Europa/UEL di Vidio
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025, 01:03 -
Live Streaming Celta Vigo vs Nice - Link Nonton Liga Europa/UEL di Vidio
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025, 01:02 -
Live Streaming AS Roma vs Viktoria Plzen - Link Nonton Liga Europa/UEL di Vidio
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025, 01:01 -
Prediksi Brentford vs Liverpool 26 Oktober 2025
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 23:59 -
Staf Pelatih Manchester United Anggap Benjamin Sesko Lebih Baik dari Rasmus Hojlund
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 23:08 -
Prediksi Manchester United vs Brighton 25 Oktober 2025
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 23:07 -
Apakah Kylian Mbappe Sudah Jadi Pengganti Cristiano Ronaldo di Real Madrid?
Liga Spanyol 23 Oktober 2025, 22:59 -
Lionel Messi Resmi Perpanjang Kontrak di Inter Miami: Bertahan hingga 2028!
Bola Dunia Lainnya 23 Oktober 2025, 22:57 -
Prediksi Napoli vs Inter Milan 25 Oktober 2025
Liga Italia 23 Oktober 2025, 22:55
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39 -
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56