Lewat Olahraga, Kebinekaan Dipraktikkan
Asad Arifin | 9 Agustus 2021 15:27
Bola.net - Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, melihat olahraga sebagai wadah untuk membangun jiwa bangsa. Bung Karno punya perhatian yang amat tinggi pada olahraga.
Di bawah komando Bung Karno, Indonesia dengan gagah mencalonkan diri sebagai tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu, ada banyak keraguan dari dalam dan luar negeri. Asian Games diprediksi gagal total.
Bung Karno bahkan mendapat banyak tentangan dari dalam negeri. Anggaran jumbo proyek Asian Games 1962 dianggap lebih tepat jika dialihkan untuk kesejahteraan rakyat yang kelaparan. Namun, Bung Karno bergeming. Asian Games tetap berjalan.
"Ini [Asian Games 1962] bukan untuk keagunganku, tapi agar seluruh bangsaku dihargai oleh seluruh dunia," kata Bung Karno kepada Cindy Adams dalam buku 'Penyambung Lidah Rakyat'.
"Memberantas kelaparan memang penting, tapi memberi jiwa mereka yang telah tertindas dengan sesuatu yang dapat membangkitkan kebanggaan, itu juga penting," tegas Bung Karno.
Bicara Olahraga dan Kebinekaan
Bung Karno benar. Olahraga telah memberi jiwa bagi bangsa Indonesia. Ada banyak momen yang bisa menjadi bukti. Paling baru, sukses kontingen Indonesia meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 telah membuat penjuru negeri bangkit dengan kesusahan akibat pandemi Covid-19.
Olahraga, sebagaimana Bung Karno lihat, memberi jiwa bagi bangsa. Olahraga pada takaran tertentu bisa menjadi momen yang membangkitkan gelora nasionalisme. Olahraga bisa menjadi praktik nyata kehidupan yang berlandaskan kebinekaan.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, adalah contoh sederhana untuk melihat kebinekaan dipraktikkan di olahraga.
Greysia adalah seorang Minahasa tulen. Ada sedikit darah Tionghoa di tubuhnya. Sementara, Apriyani lahir di Konawe, Sulawesi Tenggara. Mereka punya latar belakang yang berbeda. Tapi, di lapangan, mereka adalah representasi Indonesia.
Sebelum berpasangan dengan Apriyani, Greysia pernah berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Pasangan ini meraih gelar BWF World Championships 2018. Seperti dengan Apriyani, latar belakang Nitya juga sangat berbeda dengan Greysia.
"Pelatih saya [Eng Hian] keturunan Tionghoa tulen asal Solo, pasangan saya di lapangan [Nitya] keturunan Papua-Blitar, Saya orang Minahasa tulen ada Tionghoa dikit. Kalau bukan Indonesia yang mempersatukan kami, kami tidak akan pernah bisa bersatu," kata Greysia.
Greysia - Apriani dan Greysia – Nitya punya latar belakang boleh berberbeda, tapi mereka mewakili satu kata: Indonesia.
Belajar dari Bali United
Potret kebinekaan dari pentas olahraga juga bisa dilihat dari sebuah foto viral yang dipotret Miftahuddin Halim pada 2018 lalu. Saat itu, Miftahuddin mengabadikan momen selebrasi gol dari pemain Bali United.
Kala itu, Bali United berhadapan dengan Perseru Serui di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Bali United mencetak gol dari aksi Irfan Bachdim, seorang berdarah Indonesia - Belanda.
Perayaan tiga rekan Bachdim, Yabes Roni, Miftahul Hamdi, dan Ngurah Nanak, kemudian mendapat sorotan. Sebab, mereka merayakan gol dengan ekspresi syukur berdasar agama masing-masing. Nanak beragama Hidhu, Yabes beragama Nasrani, dan Hamdi seorang Muslim.
Di Bali United, kebinekaan memang menjadi modal utama mereka. Pada kehidupan sehari-hari, para pemain tidak melihat suku atau agama sebagai perbedaan. Gelar juara Liga 1 pun diraih Bali United pada 2019 lalu dengan dasar kebinekaan di skuad mereka.
Betapa indahnya melihat kebinekaan Indonesia dari lapangan olahraga!
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Pemenang Lelang Jersey Mat Halil Persebaya Rp130 Juta: Ini Untuk Kemanusiaan
- Jersey Mat Halil di Persebaya Terlelang Rp130 Juta, Termahal di Indonesia
- Para Atlet Olimpiade dan Ratusan Artis Semarakkan Konser Amal Indonesia Tangguh
- Messi ke Liverpool? Fans: Jadi Pelapis Firmino atau Ox kan Lumayan, Daripada Nganggur
- Kabar Duka! Kecelakaan Tragis Renggut Nyawa Putra Michael Ballack
- Ketika Kiper Madura United Muhammad Ridho Djazulie Jadi Pemateri Seminar Online
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kisah Kaka Diceraikan Caroline Celico Karena Terlalu Sempurna: Ada yang Hilang
Bolatainment 5 Agustus 2025, 23:34
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24