Kisah Susy Susanti: Soal Emas Olimpiade dan Bang Soo-hyun
Anindhya Danartikanya | 30 Maret 2020 17:47
Bola.net - Legenda bulu tangkis putri Indonesia, Susy Susanti, merupakan pemain pertama sekaligus atlet Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade. Susy dan Alan Budikusuma yang kemudian jadi suaminya, mempersembahkan dua medali emas pertama Indonesia di level Olimpiade 1992 di Barcelona.
Dalam sejarah bulu tangkis di level Olimpiade, cabang olahraga tersebut memang untuk pertama kalinya digelar sebagai perebutan medali pada 1992, setelah pada 1972 menjadi cabang demonstrasi dan 1988 menjadi cabang ekshibisi.
Susy sukses mempersembahkan emas pertama Indonesia setelah 40 tahun sejak pertama kalinya mengikuti Olimpiade 1952. Dalam hitungan satu jam, Alan menyusulnya mempersembahkan medali emas kedua Indonesia setelah mengalahkan kompatriotnya, Ardy B. Wiranata.
Berikut kisah Susy dan keberhasilannya meraih emas pertama Indonesia di Olimpiade 1992, di mana keberhasilan tersebut mengharumkan nama bangsa dan membuatnya menjadi legenda bulu tangkis Indonesia.
Kiprah di Olimpiade 1992
Susy mengawali kiprah di Olimpiade 1992 di babak kedua setelah mendapat bye. Ia menghadapi tunggal putri Jepang, Harumi Kohara, yang juga mendapatkan bye di babak pertama.
Susy terbilang tidak mengalami kendala di awal turnamen. Tunggal putri Indonesia itu menang mudah 11-2 dan 11-2 atas pebulu tangkis Jepang tersebut, di mana itu berlanjut di babak ketiga, di mana Susy menang 11-4 dan 11-2 atas pebulu tangkis Hong Kong, Wong Chun Fan.
Perjalanan Susy memang terbilang mudah hingga ke final. Pada perempat final, Susy kembali menang mudah 11-6 dan 11-1 atas pebulu tangkis Thailand, Somharuthai Jaroensiri, yang berlanjut dengan kemenangan atas pebulu tangkis China, Huang Hua, dengan skor 11-4 dan 11-1 di semifinal.
Susy pun membuka peluang yang sangat besar untuk menyabet medali emas pertama Indonesia. Namun, di laga puncak tunggal putri bulu tangkis Olimpiade 1992 itu, Susy tidak bisa dengan mudah memenangi laga.
Hadapi Rival Berat di Final
Pebulu tangkis Korea Selatan, Bang Soo-hyun, adalah lawan yang harus dihadapi Susy di laga final bulu tangkis Olimpiade 1992. Dalam sejarah kariernya, Bang Soo-hyun memang akhirnya dikenal sebagai rival utama Susy di tunggal putri.
Bang Soo-hyun adalah pebulu tangkis yang berhasil membawa tim Korea Selatan menyabet Piala Sudirman 1991 di Copenhagen, di mana mereka berhasil mengalahkan Susy dkk di laga final. Pertemuan keduanya di final Olimpiade 1992 tentu menjadi pertunjukan yang menarik. Namun, berbeda dengan Susy yang terbilang cukup mudah mencapai final, Bang Soo-hyun cukup mendapatkan tantangan.
Mendapatkan bye di babak pertama, Bang Soo-hyun mengalahkan pebulu tangkis Swedia, Catrine Bengtsson, dengan skor 11-7 dan 11-3 di babak kedua. Kemudian pebulu tangkis Jepang, Hisako Mizui, menjadi korban kedua Bang Soo-hyun di babak ketiga, di mana Bang menang 12-10 dan 11-1.
Dalam laga perempat final, Bang Soo-hyun mendapatkan adangan dari pebulu tangkis Indonesia, Sarwendah Kusumawardhani. Bahkan Sarwendah membuatnya kesulitan dalam pertandingan ini dengan merebut gim kedua dan memaksa rubber gim berjalan sengit hingga akhir pertandingan. Namun, Bang Soo-hyun tetap mampu menang 11-2, 3-11, dan 12-11.
Beruntung bisa mengalahkan Sarwendah di perempat final, Bang Soo-hyun kemudian lolos ke final dengan mudah setelah menang 11-3 dan 11-2 atas pebulu tangkis China, Tang Jiuhong. Laga kontra Susy pun menjadi final yang ideal.
Bang Soo-hyun mampu membuat Susy kesulitan di gim pertama. Susy hanya diberikan lima poin di gim pertama itu. Namun, Susy mampu membalasnya di gim kedua. Giliran Bang Soo-hyun yang diberikan hanya lima poin di gim tersebut.
Akhirnya, Susy mampu memastikan medali emas bulu tangkis Olimpiade 1992 itu menjadi miliknya setelah memenangi gim ketiga dengan skor telak 11-3.
Pembalasan Bang Soo-hyun di Olimpiade 1996
Singkat cerita, rivalitas antara Susy dan Bang Soo-hyun kembali menarik di Olimpiade berikutnya, yaitu di Atalanta, Amerika Serikat, pada 1996. Namun, kali ini, kedua tunggal putri itu bertemu di semifinal.
Bang Soo-hyun bertemu Susy di semifinal setelah berjalan cukup mudah dari babak kedua. Obigeli Olorunsola dari Nigeria menjadi korban pertama Bang Soo-hyun. pebulu tangkis Korea Selatan itu menang mudah 11-0 dan 11-0.
Kemudian Bang Soo-hyun menang 11-2 dan 11-3 atas Yasuko Mizui dari Jepang di babak ketiga. Pada pertandingan perempat final, Bang Soo-hyun kembali menang mudah 11-3 dan 11-2 atas pebulu tangkis China, Yao Yan.
Sementara itu, Susy melangkah hingga semifinal setelah menang 11-1 dan 11-3 atas Doris Piche dari Kanada di babak kedua, lalu menang 11-4 dan 11-0 atas tunggal putri Polandia, Katarzyna Krasowska di babak ketiga, dan mendapatkan perlawanan ketat dari tunggal putri China, Han Jingna, di perempat final. Susy menang 3-11, 11-4, dan 11-8 dalam laga yang cukup melelahkan itu.
Pembalasan Bang Soo-hyun kepada Susy pun berjalan lancar. pebulu tangkis Korea Selatan itu menang dua gim langsung meski pertandingan berjalan ketat. Bang Soo-hyun menang 11-9 dan 11-8 atas Susy dan melaju ke final untuk menghadapi tunggal putri Indonesia lainnya, Mia Audina.
Dalam pertandingan final tersebut, Bang Soo-hyun memastikan medali emas Olimpiade 1996 menjadi miliknya setelah menang 11-6 dan 11-7 atas Mia Audina. Sementara Susy meraih medali perunggu setelah mengalahkan kompatriot Bang Soo-hyun, yaitu Kim Ji-hyun dalam laga perebutan medali perunggu.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Benediktus Gerendo Pradigdo/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo/Dipublikasi: 29 Maret 2020
Video: Match Highlight - Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe vs Marcus Gideon/Kevin Sanjaya
Baca Juga:
- Jalani Rapid Test, Pelatih Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Dinyatakan Negatif Virus Corona
- Inilah Pemenang Kuis Interaktif Seputar All England di Bola.net
- Saina Nehwal Komentari Pebulu Tangkis Chinese Taipei yang Positif Corona
- PBSI Sambut Baik Penundaan Piala Thomas dan Uber 2020
- Jalan-Jalan Saat Pandemi Corona, Pebulu Tangkis Cantik Ini Disentil Warganet
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Newcastle vs Benfica 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi Villarreal vs Manchester City 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:50 -
Prediksi Bayer Leverkusen vs PSG 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:41 -
Prediksi Arsenal vs Atletico Madrid 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:33
LATEST UPDATE
-
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 21:15 -
Prediksi Atalanta vs Slavia Praha 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 20:58 -
Prediksi Sporting Lisbon vs Marseille 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:57 -
Prediksi AS Monaco vs Tottenham 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:16 -
Prediksi Galatasaray vs Bodo/Glimt 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:40 -
Prediksi Athletic Bilbao vs Qarabag 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:09 -
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:44 -
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Dewa United 22 Oktober 2025
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 17:38
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32