Curhat Kasper Hjulmand: Minim Waktu Bersiap, Gap Leverkusen dan Bayern Munchen yang Jauh, dan Alasan Eriksen Batal Bergabung

Afdholud Dzikry | 21 November 2025 11:05
Curhat Kasper Hjulmand: Minim Waktu Bersiap, Gap Leverkusen dan Bayern Munchen yang Jauh, dan Alasan Eriksen Batal Bergabung
Pelatih Bayer Leverkusen, Kasper Hjulmand saat konferensi pers jelang laga Liga Champions melawan PSG, 21 Oktober 2025 lalu. (c) AP Photo/Martin Meissner

Bola.net - Kasper Hjulmand sukses membangkitkan Bayer Leverkusen menjadi kekuatan yang diperhitungkan kembali di Bundesliga musim ini. Namun, di balik catatan impresif tersebut, tersimpan perjuangan berat sang pelatih anyar.

Mantan pelatih Timnas Denmark itu datang ke BayArena dengan kondisi yang jauh dari ideal. Ia harus langsung tancap gas tanpa persiapan matang.

Advertisement

Hjulmand mengaku tantangan awalnya sangat ekstrem. Ia nyaris tidak punya waktu untuk mengenal skuad barunya secara mendalam.

Meski demikian, ia berhasil membawa Die Werkself menempel ketat Bayern Munchen di papan atas. Berikut adalah kisah perjuangan Hjulmand meracik tim secara instan.

1 dari 4 halaman

Waktu Mepet untuk Mempersiapkan Tim di Laga Pertama

Waktu Mepet untuk Mempersiapkan Tim di Laga Pertama

Pelatih Leverkusen, Kasper Hjulmand dalam sesi latihan tim jelang laga Liga Champions melawan PSG, 21 Oktober 2025 lalu. (c) AP Photo/Martin Meissner

Hjulmand menceritakan betapa gila jadwal yang harus dihadapinya saat pertama kali mendarat. Ia hanya punya waktu kurang dari 48 jam sebelum debut.

Situasi makin pelik karena mayoritas skuad adalah wajah baru. Sekitar 75 persen pemain baru bergabung di bursa transfer musim panas.

Banyak dari mereka bahkan datang terlambat di pengujung jendela transfer. Hjulmand dipaksa meraba-raba kekuatan tim sambil jalan.

"Hal besarnya adalah saya tiba pada hari Rabu dan kami mulai bermain pada hari Jumat dan kemudian setiap tiga hari sejak saat itu," ungkap Kasper Hjulmand.

"Saya tidak mengenal staf atau para pemain, jadi semuanya baru dalam hal itu," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Bangun Identitas Tanpa Latihan

Membangun filosofi permainan tanpa sesi latihan yang cukup terdengar mustahil. Namun, Hjulmand membuktikan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan pendekatan cerdas.

Ia memilih untuk memperkuat identitas klub yang sudah ada sebelumnya. Filosofi sepak bola proaktif dan dominan menjadi fondasi utamanya.

Hjulmand mencoba menemukan koneksi antar pemain langsung di pertandingan resmi. Setiap laga menjadi ajang belajar dan evaluasi bagi timnya.

"Kami memainkannya sambil berjalan, sedikit demi sedikit, dan kami mencoba menemukan apa yang sudah ada di sana," jelas Hjulmand.

"Membentuk tim tidak terjadi begitu saja karena ada begitu banyak konstelasi baru," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Gap dengan Bayern Munchen Masih Nyata

Meski tampil apik, Hjulmand tidak menutup mata soal kekalahan telak dari Bayern Munchen awal bulan ini. Ia mengakui secara jantan bahwa level timnya masih di bawah sang raksasa Bavaria.

Tiga gol yang bersarang ke gawang timnya menjadi pelajaran berharga yang menyakitkan. Cedera pemain kunci juga menjadi faktor penghambat performa tim.

Namun, ia tetap optimis dengan potensi besar yang dimiliki skuad mudanya. Musim ini dan musim depan akan menjadi fase penting untuk memangkas jarak tersebut.

"Kesenjangan itu pasti ada dan itu menyakitkan," aku Hjulmand jujur.

"Saya pikir ada celah yang kami kejar, tapi saya pasti bisa melihat potensi di tim kami," tegasnya.

4 dari 4 halaman

Eriksen Batal Reuni

Hjulmand juga angkat bicara soal rumor Christian Eriksen yang sempat dikaitkan dengan Leverkusen. Keduanya memiliki hubungan emosional yang kuat saat di Timnas Denmark.

Namun, reuni tersebut urung terjadi karena alasan teknis kebutuhan tim. Hjulmand menilai stok gelandang Leverkusen saat itu sudah sangat melimpah.

Ia tetap memberikan pujian setinggi langit untuk mantan anak asuhnya tersebut. Eriksen dinilai sebagai pemain spesial dengan visi bermain di atas rata-rata.

"Ketika saya datang, skuad Bayer Leverkusen memiliki banyak pemain di posisi itu, jadi itu bukan waktu dan tempat yang tepat," tutup Hjulmand.

LATEST UPDATE