210 Menit dan 13 Gol, Inter Milan Berhasil Eksploitasi Defensive High-Line Barcelona
Richard Andreas | 7 Mei 2025 08:45
Bola.net - Pertarungan dua raksasa Eropa di semifinal Liga Champions berakhir dengan cara yang dramatis dan melelahkan. Dalam total 210 menit permainan dan 13 gol tercipta, Inter Milan akhirnya keluar sebagai pemenang atas Barcelona dengan agregat 7-6. Laga ini menandai salah satu semifinal paling epik dalam sejarah kompetisi antarklub Eropa.
Gol penentu kemenangan dicetak oleh Davide Frattesi di babak tambahan waktu, mengunci skor 4-3 pada leg kedua di San Siro yang diselimuti hujan deras. Namun, skor akhir itu tidak cukup untuk menggambarkan betapa luar biasanya jalannya pertandingan ini. Barcelona sempat tiga kali bangkit dari ketertinggalan dan terus menolak untuk menyerah hingga menit terakhir.
Meski tersingkir, Barcelona tetap meninggalkan kesan mendalam berkat performa penuh semangat. Harapan meraih treble memang pupus, namun mereka telah meraih dua trofi domestik musim ini dan masih memimpin LaLiga. Lebih penting lagi, generasi muda mereka sedang membentuk era baru penuh harapan.
Inter Menang Dramatis Setelah Duel Sengit
Inter Milan memastikan tempat di final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir. Pertandingan melawan Barcelona berlangsung ketat dan penuh emosi, dengan kedua tim saling membalas gol hingga menit terakhir. Pada akhirnya, gol Frattesi menjadi penentu nasib.
Giuseppe Meazza bergemuruh saat Frattesi mencetak gol di tengah hujan deras, menutup laga leg kedua dengan skor 4-3. Total agregat 7-6 mencerminkan betapa ketatnya semifinal ini, di mana kedua tim saling menampilkan determinasi tinggi. Inter berhasil membalikkan keadaan ketika paling dibutuhkan.
Barcelona memberikan perlawanan luar biasa, membalikkan ketertinggalan dua gol sebanyak dua kali dalam pertandingan. Mereka juga sempat melakukan comeback serupa di laga-laga sebelumnya melawan Atlético Madrid dan Benfica, serta saat mengalahkan Real Madrid di final Copa del Rey.
Risiko Garis Pertahanan Tinggi Barcelona
Barcelona musim ini memang tampil luar biasa, sudah sering mencetak banyak gol dalam satu pertandingan. Namun, taktik ofensif yang dimainkan Hansi Flick bukannya tanpa risiko.
Satu risiko besar yang terlihat jelas ada di garis pertahanan tinggi yang diterapkan skuad Barca. Meski membantu mereka dalam membangun serangan, taktik yang sama juga membawa risiko dalam pertahanan.
Di laga ini, taktik tersebut harus dibayar mahal oleh Barca. Inter memanfaatkan garis pertahanan tinggi Barca dengan sangat baik. Serangan-serangan Inter cepat, bola langsung ke depan, ditambah keunggulan Inter dalam situasi bola mati.
Barcelona Gagal, Tapi Tinggalkan Kesan Positif
Kekalahan dari Inter memang menyakitkan, namun Barcelona memiliki banyak alasan untuk tetap bangga. Musim ini, mereka sudah meraih gelar Supercopa de Espana dan Copa del Rey, serta masih memimpin LaLiga dengan selisih empat poin. Tim ini masih muda dan sedang membangun masa depan cerah.
Dipimpin oleh bintang muda seperti Lamine Yamal dan Pedri, Barcelona menunjukkan semangat juang luar biasa sepanjang musim. Kegagalan di semifinal ini tidak membuat mereka gentar, melainkan menjadi pengalaman penting untuk pertumbuhan tim. Yamal bahkan dinilai sebagai salah satu pemain terbaik dunia musim ini.
Pelatih Hansi Flick juga berhasil membentuk mentalitas baru dalam skuad. Para pemain tak lagi dibayangi kegagalan masa lalu di Eropa seperti melawan Roma dan Liverpool. Bahkan suporter yang hadir di Milan membawa spanduk bertuliskan “We are back,” menandakan kembalinya kepercayaan diri klub di level tertinggi.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Battle of WAGs Liga Champions 2025/2026: Arsenal vs Atletico Madrid
Bolatainment 21 Oktober 2025, 15:47 -
Link Streaming Bayer Leverkusen vs PSG Hari Ini - Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 21 Oktober 2025, 15:42 -
Link Streaming Arsenal vs Atletico Madrid Hari Ini - Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 21 Oktober 2025, 15:39 -
Link Streaming Union SG vs Inter Milan Hari Ini - Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 21 Oktober 2025, 15:37
LATEST UPDATE
-
Prediksi Athletic Bilbao vs Qarabag 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:09 -
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:44 -
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Dewa United 22 Oktober 2025
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 17:38 -
Union SG vs Inter: Rotasi Ganda di Lini Tengah Nerazzurri
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:33 -
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Arsenal vs Atletico Madrid: Bagaimana Rekor The Gunners Melawan Tim Asal Spanyol?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:19 -
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
Otomotif 21 Oktober 2025, 16:08 -
Jadwal Pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 15:59 -
Battle of WAGs Liga Champions 2025/2026: Arsenal vs Atletico Madrid
Bolatainment 21 Oktober 2025, 15:47 -
Link Streaming Bayer Leverkusen vs PSG Hari Ini - Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 21 Oktober 2025, 15:42
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32